«PART 3 : N»

83 4 1
                                    

Saat Sean terbangun, hal yang ia lihat pertama kali adalah wajah cantik Aira yang terhalang oleh guling.

Jangan tanyakan itu semua ulah siapa, sudah pasti itu adalah ulah Aira. Bersikap seolah- olah ini adalah rumahnya, padahal kenyataannya ia hanya menumpang.

Sean menatap wajah Aira lekat- lekat. Kenapa ia baru menyadari bahwa Aira sangat cantik?

Bulu mata lentiknya ingin sekali ia sentuh, apalagi bibir pink alami miliknya yang membuat Sean gemas untuk menciumnya.

Tubuh Aira menggeliat kecil sebelum matanya terbuka yang memperlihatkan warna biru yang Sean sukai.

“ Eughh..”

Lucunya... batinnya memuji.

Entah setan apa yang telah merasukinya, sehingga ia bisa seperti ini. Hanya kepada Aira ia kehilangan kontrol atas dirinya.

Sean biasanya hanya akan menampakkan wajah datarnya kepada semua orang. Tetapi dengan Aira? Iya mudah sekali mengangkat sudut bibirnya.

“ Pagi princess..”

Aira menatap Sean aneh.

“ Pagi juga honey..”

Aira tertawa kecil saat menyapa Sean balik. Honey..

MorningKiss sweety?” Sean mengedipkan matanya jahil.

In your dream!” Tukas Aira galak lalu turun dari tempat tidur.

Aira melangkahkan kakinya menuju dapur untuk membuat sarapan, sedangkan Sean sedang mandi karena hari ini ia akan pergi ke kantor.

Setelah selesai mandi, Sean berjalan menghampiri Aira yang sedang melahap nasi goreng seafoodnya.

“ Dimana nasi goreng milikku?” Tanya sean saat duduk tepat di depan Aira.

“ Lah? Memang aku ini istrimu? Tanyakan saja pada bahan masakan yang ada didapur.” Ujarnya dengan acuh tak acuh.

“ Aira..” Panggilnya lembut namun ada ketegasan didalam suaranya.

“ Iya, Iya. Ini aku ambilin..”

Aira dengan malas berjalan kearah dapur untuk mengambil sepiring nasi goreng yang ia sembunyikan dibelakang rice cooker dengan terus menggerutu.

“ Emang aku pembantunya apa?!”  kesalnya dengan menghentakkan kaki.

Kamu memang pembantunya Aira.. dan sial batinnya malah mengingatkan bahwa ia sebenarnya memang pembantu di apartement Sean.

“ Terima kasih, baby..” Sean tersenyum manis saat nasi gorengnya sudah ada didepan mata.

“ Dasar playboy cap gomeh!” Gerutu Aira pelan.

“ Apa?”

“ Hah? Tidak apa- apa. Cepat habiskan makananmu, aku akan mencuci piring. Dan segeralah pergi.”

“ Mengusirku heh?”

“ Siapa juga yang mau ngusir. Nething mulu sih.”

“ Terus tadi itu apa?”

“ Cuma mengingatkan bahwa kamu harus berangkat kerja biar bisa membeli kebutuhan dapur.”

“ Kamu kok kayak istri aku sih? Nikah yuk!”

Aira lebih memilih mengangkut piring dan menghiraukan gurauan Sean.

Tapi ia tak bisa menampik, bahwa jantungnya berdebar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senja yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang