About Fairytale And Dream

22 1 0
                                    

“Just close your eyes, and forget everything” – Little Star

Mungkin sudah puluhan planet kusambangi dan menanyakan hal yang serupa pada mereka.

“Apakah mimpi dan dongeng itu sama?”

Para planet hanya menggeleng terdiam. Mereka tahu, tapi enggan menjawab. Bisa jadi karena aku bukanlah sebuah planet seperti mereka, melainkan bocah dengan rambut keemasan yang hanya ingin tahu arti dari pertanyaan itu.

“Tanyakan saja pada bintang itu,” planet berwarna biru tua tersebut menunjuk bintang merah di ujung galaksi ketujuh yang letaknya jauh dari tempatku tinggal.

“Dia bintang paling tua di alam ini. Barangkali kau bisa menemukan jawabnya dari dia.”

Aku mengangguk mengerti dan segera saja berlari dengan kecepatan cahaya menuju bintang itu. Butuh waktu ribuan tahun cahaya lamanya untuk ke sana. Karena batu-batu kristal yang bertebaran menghalangi langkahku. Tapi keingintahuanku tak berubah untuk mengetahuinya.
Sampai akhirnya tibalah aku di tempat bintang itu tinggal. Dia memang kecil dengan warna merah darah yang menyelimuti, menandakan bahwa bintang tersebut telah jutaan tahun cahaya usianya. Namun, masih terlihat cantik pula mempesona di mataku.

“Aku sudah tahu alasanmu kemari,” sang Bintang Kecil tiba-tiba saja membuka suara sebelum aku bertanya.

“Darimana kau tahu?” ucapku penasaran.

Bintang Kecil tersenyum, lantas ia menyemburkan awan merah dari gunung berapi yang menempel di kepalanya.

“Hati dan pikiranku terhubung oleh seluruh benda juga makhluk yang ada di alam semesta ini. Jadi aku tahu apa yang mereka pikirkan serta rasakan,” jawabnya dengan nada congkak.

“Jadi, apa jawabanmu?”

Bintang Kecil itu menghela napas mendengar pertanyaanku, kemudian menepuk pelan kepalaku hingga muncul sekuntum bunga mawar merah yang cantik.

“Tutup matamu dan lupakan semuanya.”

Dahiku berkerut.
“Kenapa begitu?”

Sang Bintang Kecil tersenyum dan menggoyangkan pinggulnya ke sana kemari.
“Kedua hal itu sama-sama tidak nyata. Meski memang indah, tapi baik dongeng ataupun mimpi membuat kau melupakan sekelilingmu. Menjadi terlena dan egois akan ambisimu. Tetapi…” Dia menggantung kalimatnya lalu menatapku dalam.

“Kau bisa meraih mimpi namun tidak dengan dongeng. Sebab dongeng hanya sebatas cerita pengantar tidur yang terus berulang hingga akhir dari alam semesta ini.”

Dengan embusan napas panjang, Bintang Kecil berwarna merah itu melanjutkan kalimatnya.

“Itulah mengapa manusia terlena dengan dongeng daripada mengejar mimpi. Baginya dongeng itu lebih menyenangkan, karena mereka datang tanpa perlu usaha keras. Bahkan dengan ‘tidur’ saja, mereka bisa mendapatkan dongeng.”

Mulanya aku tak mengerti, namun perlahan-lahan mulai mencerna ucapan tak wajar darinya.

“Lebih baik kau tutup mata dan lupakan saja. Jika kau masih tetap ingin mencaritahu, tanggunglah resiko yang kau dapat,” akhir sang Bintang lalu berputar dan menari meninggalkanku.

Jika kalian mampu mencerna kalimat Bintang Kecil itu, tolong jelaskan padaku. Apakah aku sedang mencari mimpi atau terlena dengan dongeng?

-END-

a/n : HAHAHAHAHA ga paham kan ya? Sama aku juga /digebuk/
Aku tbvh lagi overwhelming sama Jinwoo jadi Pangeran Cilik kemaren DEMIAPACOCOKBANGETDIAJADIPANGERANBIKOSEMANGPANGERANBANGETSIHHUHU.
Aku udah baca bukunya dan itu berat isinya WAKAKAKAKA juga berusaha mencerna isi buku itu huhuhu.

[MKF Freelance] About Fairytale and DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang