Awkward

11 2 0
                                    

Bel pulang sekolah udah bunyi daritadi tapi gue masih di ruang musik buat pengenalan calon anggota sama pembagian alat musik. Satu persatu anggota baru maju kedepan buat nyebutin nama sama alasan kenapa masuk ekskul musik sampai tiba giliran gue buat maju kedepan.

"Hai guys, ehm kenalin gue Lula Destriyanti panggil gue aja Lula or anything you want. Alasan gue masuk ekskul musik karena gue hobi" ucap gue dengan mantap ke semua anggota yg dibalas dengan senyuman atau kaya 'Hai Lula' dan sebagainya. Kak Rahma, pembimbing ekskul musik ngetest gue buat nyoba alat musik satu satu supaya dia tau gue mahir dibidang apa sampai akhirnya dia nyuruh gue buat megang gitar plus jadi vokalis nya karena kata anakanak suara gue bagus padahal biasa aja sih.

Setelah selesai urusan di dalam ruang musik akhirnya gue berjalan keluar sekolah untuk pergi kearah halte bus, jam udah menunjukan pukul 16.50 yang berarti hari udah mau gelap. Gue gapernah dianter ataupun dijemput sekolah karena nyokap kalo pagi berangkat kerja dan dia pulang kerja malem.

Saat tiba di halte bus sebuah motor berhenti di depan halte dengan pengendara yg masih menggunakan helm fullface dan pakai seragam sekolah gue. Dia membuka helmnya dan ternyata dia kaka kelas itu.

"lo belom pulang?" dia ngomong masih tetep duduk diatas motornya sambil memandang kearah gue.

"lagi nunggu bus ka"

"yaudah ayo bareng, udah mau malem" ucap dia sambil menyerahkan helmnya menyuruh gue untuk memakainya. Tadinya gue nolak dengan alasan mau nunggu bus aja tapi dia cuma natap gue dengan tatapan maksa akhirnya mau gamau gue naik motor bareng dia lagipula bus daritadi gaada yg lewat.

Disepanjang perjalanan gue sama dia cuma diem dieman aja gaada yg memulai pembicaraan karena emang gatau mau ngomongin apa. Pada akhirnya motornya berhenti tepat di depan gerbang rumah gue.

"makasih ya ka"

"iya" dia senyum ke gue yang bisa gue bilang sih lumayan ehm, manis?

"yaudah gue masuk ya ka" gue senyum ke dia lalu berjalan untuk masuk kerumah tapi gue gadenger suara motor jalan ngejauh. Pas gue nengok kebelakang ternyata ka Dafy masih ada disitu ngeliatin gue sambil senyum senyum dan itu bikin canggung banget.

"ko belom pulang ka?" tanya gue sambil menggaruk leher belakang yg ga gatal sama sekali.

"itu helm belom dilepas" ucap ka Dafy nahan ketawa. Sumpah gue malu parah akhirnya gue ngelepas helmnya dan balikin ke dia terus gue langsung masuk setengah lari kedalam rumah.

Gue menghempaskan diri ke kasur buat ngilangin penat seharian ada disekolah apalagi gue masih keinget accident helm tadi yg bikin gue malu banget. Gue merhatiin sekeliling kamar dan berhenti pada sebuah bingkai foto sosok lakilaki yg pernah nyakitin perasaan gue dan mama sampai ngebikin gue sedikit jaga jarak dengan lakilaki karena gue pikir semua lakilaki datang lalu pergi juga sama seperti dia. Seketika bulir air mata turun ngebasahin pipi gue, segera gue hapus dengan kasar dan melupakan kenangan pahit itu. Mungkin berendam di air hangat bisa menenangkan diri saat ini.

***
Normal POV

Sinar matahari memasuki celah kamar menembus hordeng jendela kamar Lula membuatnya membuka malas matanya. Dilihatnya sosok yg ia kenal sebagai mamanya tengah duduk di pinggir ranjang sambil tersenyum kearahnya. Ia pun tersenyum balik ke arah mamanya itu.

"morning mum" ucap Lula sambil menarik badannya kebelakang dan menyenderkan badannya ke kasur.

"morning hun, sekarang kamu mandi dan temani mama ke supermarket ya" balas Clara yg hanya dibalas oleh anggukan malas oleh anaknya.

Setelah mama nya keluar dari kamarnya, ia langsung ke kamar mandi dan membasuh badannya sesegera mungkin karena ia tidak mau jika mamanya menunggu terlalu lama.

Saat ini Lula hanya menggunakan kaos oblong bertuliskan Nirvana dan skinny jeans hitam serta converse putih favoritnya. Merasa sudah pas setelah melihat pantulannya di cermin, ia mengambil benda pipih putih nya yg tergeletak di atas kasur dan memasukkannya ke kantong celananya lalu menuruni tangga menuju meja makan untuk sekedar sarapan.

Sarapan kali ini diselimuti oleh suasana hening karena Clara dan Reyhan maupun Lula tidak kunjung membuka pembicaraan, mereka hanya fokus pada sarapannya masing masing sampai akhirnya Reyhan pergi meninggalkan meja makan dan terdengar suara mesin motor yg berarti ia pergi entah kemana.

"mau kemana dia ma?" tanya Lula sambil memasukkan sepotong roti bakar ke dalam mulutnya.

"mama gatau, biarin aja. Kalo udah selesai ayo jalan" Clara berjalan menuju dapur dan mencuci piring bekas makannya dan anakanaknya. Setelahnya ia mengambil kunci mobil lalu berjalan menuju garasi diikuti oleh Lula.

***

Merasa trolley nya sudah terisi penuh oleh barang barang kebutuhan rumah tangga, Lula bertanya kepada mamanya untuk membeli cemilan yg katanya stoknya sudah menipis di rumah nya. Setelah diizinkan, akhirnya Lula menuju tempat cemilan cemilan yg menjadi bagian favoritenya saat berbelanja.

Ia mencoba mengambil potato chieps di bagian rak atas namun dia terlalu pendek untuk menggapainya seketika ia melihat tangan seseorang yg mengambil potato chieps tersebut lalu ia menengok ke belakang untuk melihat siapa yg mengambil nya dan--

"dasar pendek, gini aja gabisa" ucap nya meledek yg dibalas dengan bibir Lula yg sedikit maju.

"ih siapa suruh rak nya ketinggian" ucap Lula yg dibalas dengan kekehan Khadafy dan tanpa sengaja Khadafy mengacak rambut Lula dengan gemas dan membuat empu nya rambut blushing.

"mama cariin juga, lama banget kamu Lul" Clara datang dengan mendorong trolley nya dan memandang lelaki yg ada di samping Lula sesaat lalu tersenyum. Khadafy yg tau bahwa itu adalah mama nya Lula ia segera salim dan memperkenalkan bahwa ia kaka kelasnya Lula di sekolah.

Setelah membayar belanjaan masing masing, Lula dan Khadafy berpisah di pintu depan supermarket. Di satu sisi ada yg merasakan setelah sekian lama ia tidak bisa melupakan mantan kekasih nya, namun ketika berada di dekatnya ia seakan lupa oleh kenangan masa lalunya itu. Dan orang yg berhasil membuat ia lupa akan kenangan masa lalu nya adalah Lula, ya Khadafy merasa ia mulai suka padanya.

***

gajelas ya? emang hehe. maaf banget kalo gajelas karena emang gue gabisa nulis cerita. Tapi jangan lupa vote sama comment ya kalo kalian baca;3

-T

Same MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang