PHP

11 5 0
                                    

Kriing... Kriing...

Ternyata suara tersebut adalah suara handphone Meli. Terlihat nama 'Dimas' di handphonenya

"Lah ini si Dimas ngapain nelpon gue? Kira-kira mau ngomong apa yak? Ah angkat aja dulu deh" perkiraan Meli yang kemana-mana

"Hallo, ada apa Dim?" ucap Meli membuka pembicaraan

"Mel, ada yang mau gue omongin ke lo. Lo ada waktu gak sekarang?"

“Yah. Gue ada latihan volly soalnya kan hari senin sekolah kita bakal lawan sekolahannya Rendy"

“Yaudah klo gitu gue anter aja mau nggak? Sekalian pengen liat sejago apa sih lo?” tawar Dimas

“Lo ngeremehin gue? Ayo siapa takut”

Akhirnya Dimas dan Meli menuju sekolah untuk mengantar Meli latihan volly
Sesampainya di sekolah Meli langsung mengganti baju dengan seragam volly

Sekitar 1 jam Meli latihan akhirnya selesai juga. Dimas menghampiri Meli dengan memberikan sebotol minuman dingin

“Oh iya. Kok lo masih disini sih?’ tanya Meli

“Kan tadi gue udah bilang mau liat lo latihan”

“Hah? Kok tadi gue nggak ngeliat lo?lo duduk dimana?”

“Lagian sih ngeliatnya nggak pakai perasaan hehehe” jawaban Dimas membuat Meli semakin merasa yakin, kalau Dimas bisa menyembuhkan luka lamanya

“Hm...Mel gue boleh jujur nggak?” tanya Dimas

“Jujur apaan?”

“Sebenernya... duh gimana ya ngomongnya gue malu”
Entah kenapa Meli merasa jantungnya berdebar, apakah Dimas akan menyatakan perasaannya ke Meli?

“Gue kayaknya suka deh sama Fira. Lo kan sahabat gue yang palinnngggg baik, tolong comblangin gue ya?” setelah mendengar perkataan Dimas, hati Meli benar-benar hancur! Sangat hancur!

“Emm, gue ke toilet dulu ya. Nanti gue balik lagi kok” ucap Meli untuk menyembunyikan rasa sakitnya

Ia berlari menuju toilet, membasuh wajahnya yang mulai basah karna air mata. Ia tak bisa berkata-kata lagi. Ia salah prediksi

Coba perhatikan. Aku hanya duduk diam lalu kamu datang menghampiri hidupku
Kamu membuat luka ini tertutupi dengan berbagai caramu.
Lalu ketika aku sampai pada masa dimana aku terbebas dari kesedihanku,
Kamu meninggalkanku begitu saja. Lihat siapa yang melukaiku kembali?

Setelah itu Meli kembali lagi ketempat dimana tadi dia duduk bersama Dimas

“Gimana Mel? Lo mau bantuin gue kan?” tanya Dimas

“Dia udah punya pacar”

“Gue nggak akan ngancurin hubungan dia sama Rendy kok,gue bakal nunggu dia putus” lanjut Dimas

“Terserah lo deh, gue duluan ya” ucap Meli sambil berlari menuju taksi

“Eh sini gue anter” teriak Dimas, namun tak di hiraukan oleh Meli
Di dalam taksi meli masih terus menangis, apa yang salah dengan kisah cinta nya? Cintanya selalu saja berjalan tidak mulus. Why god?

Salah siapa?
Aku yang mudah jatuh cinta?
Atau kamu yang membuatku jatuh terluka?
Salah siapa?
Aku yang terlalu berharap?
Atau kamu yang memberi harapan?

Di dalam taksi Meli masih memikirkan apa yang Dimas katakan tadi

Harus kah ia membenci Dimas dan Fira? Haruskah ? siapakah yang salah di sini ?

“Pada dasarnya emang gue yang salah. Ngira dia bakalan suka sama gue, ngira mimpi bakal jadi kenyataan, ngira semua khayalan bakal terjadi, ngira kita bakalan nyatu. Gue salah paham!gue salah kira. Gue bodoh!” ucap Meli memaki dirinya sendiri

“Awalnya gue fikir Dimas suka sama gue, tapi ternyata dia ngedeketin gue biar dia bisa kenal sama Fira. Kenapa sih takdir gue kayak gini? Apa gue gak boleh suka sama Dimas? Apa gue gak pantes buat bahagia? Apa gue gak akan pernah ngerasain apa itu cinta?”isak Meli yangtanpa disadari matanya membengkak karena derasnya tangis Meli

Meli pun turun dari taksi dan menggetuk pintu rumah Fira, lalu Fira membuka pintu dan melihat Meli dengan kondisi mata sembab

“Eh, Mel. Lo kenapa? Yaudah masuk dulu yuk” ajak Fira yang terlihat panik lalu menarik tangan Meli masuk ke dalam kamar Fira

“Yaudah lo tenangin diri lo dulu, baru lo cerita sama gue. Gue ambilin minum dulu ya” ucap Fira yang masih sedikit khawatir

‘aduh, gue mau cerita apa ya ke Fira. Masa iya gue bilang kalau Dimas suka sama Fira’ batin Meli dengan raut wajah yang bingung

“Nih Mel, minum dulu”

“Ma-makasih”

“Yaudah emang gimana ceritanya”

‘mampus gue mau mau bilang apa nih’ batin Meli

“Mel, kenapa lo nangis?”

“Ehmm… gue…gue tadi abis ngeliat orang mirip banget sama Ryan”
Ya, Dimas memang mirip dengan Ryan, sama-sama bikin gue patah hati

Setahun lalu Meli pernah pacaran dengan pria bernama Ryan dan itu cinta pertama Meli tapi akhirnya semua itu berubah ketika dia melihat kekasihnya bercumbu dengan wanita lain. Sakit!Hancur!Perih! hal itulah yang membuat Meli takut untuk jatuh cinta lagi. Walaupun sampai saat ini ia selalu mencoba menghapus luka lama itu tetapi selalu gagal. Karna menghapus kenangan tidak semudah membalikan telapak tangan


“Yaudah sekarang lo istirahat aja dulu, kan besok lo mau tanding”
Meli membalas dengan anggukan

'Ya Allah harus sesakit inikah?' Batin Meli Yang mulai memejamkan makanya Dan tertidur lelap

*****

Hehe... Sakit yak di PHPin 😂. Yaudahlah yak yang penting jangan lupa vommentnya😘

friendship or loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang