Bab 12

3.5K 150 0
                                        

Furqon pov

Hari ini aku akan mewawancarai beberapa mahasiswa yang mendapat kan beasiswa di kampus ku . jujur sebenar nya aku tidak ingin melakukan ini tapi karna ini keinginan dari kedua ora ng tua ku aku tidak akan pernah bisa untuk menolak nya

Ruangan wawancara

Di dalam ruangan wawancara ini aku  mewawancarai calon mahasiswa  di kampus ku tidak  seorang diri karna papa ku sudah menunjuk beberapa dosen yang akan menemaniku untuk melakukan sesi wawancara  kami  sudah mewawancara mewawancaea   beberapa mahasiswa yang masuk dan sekarang giliran nama nur syafa azahra  nama yang cukup bagus ketika aku melihat foto yang berada di kertas identitas siswa ini muka nya cukup famillyar  di dalam pikiran  ku dan ketika  gadis itu masuk kedelam ruangan ini aku tidak sengaja menatap nya entak kenapa aku jadi degdegan dan membeku di tempat duduk ku  dia adalah wanita yang aku temui beberapa minggu lalu di masjid waktu aku melaksanaka  sholat magrib saking asik nya aku melamun kan wanita yang sedang  berdiri di hadapan ku sekarang ini hingga pak munir menyadarkan ku

Pak munir : furqon kamu kenapa ?

Furqon : saya tidak apa- apa kok pak ( ucap ku sambil tersenyum kepada nya untuk menyembunyikan kegugupan ku )

Pak munir mewawancarai gadis yang baru ku tahu nama nya hari ini adalah nur syafa azahra  nama yang indah ungkap ku dalam hati  seperti orabg nya

Syafa pov 

Ketika aku masuk kedalam ruang wawancara itu aku terkejut ketika melihat laki - laki  yang aku lihat  beberapa minggu yang lalu sebenar nya aku gugup tapi syukur alhamdullilah aku mampu menutupi nya  cukup lama aku di wawancara tapi kenapa laki- laki itu tidak mewawancarai ku dia hanya tersenyum ke arah bapak yang mewawancarai ku lalu bapak itu mengatakan sudah cukup kamu di terima di kampus kami dan selamat bergabung aku bersyukur sekali karna Allah memberikan banyak sekali rejeki yang ia karunia kan untuk ku dan keluarga ku  aku pun keluar dari ruangan itu lalu aku memeluk sindi yang sedang berdiri di depan pintu

"Oh ia  hari ini aku menemukan sahabat baru ia adalah sindi anak seorang pengusaha kaya dia memiliki sifat yang sangat sederhana dan dia anak yang sangat pintar sehingga dia mengambil tawaran kuliah gratis ini ketimbang kuliah keluar negri padahalkan orang tua dia mampu untuk membiyayaai tapi itulah yang membuat aku merasa nyaman saat bertemu ia pertama kali tadi

Sindi : gimana hasil nya fa

Syafa: alhamdullilah aku di terima sin terima kasih ya allah

Sindi : syukurlah  selamat yah fa

Syafa: ia bentar lagikan giliran kamu yang semangat yah sin 

Sindi : ia semoga aku lulus yah

Syafa : amin insyaallah kamu lulus kok

sindi : ia amin fa

Selang beberapa menit akhir nya nama sindi pun di panggil  dan sekarang sindi sedang berada di dalam ruang wawancara  cukup lama akhir nya sindi keluar tapi kenapa ekspresi yang di tunjukkan sindi  seperti tidak semangat gitu yah jangan bilang kalau dia ahhh tidak -tidak aku tidak boleh suuzond dulu akhir nya aku mendekati dia

Syafa: gi mana hasil nya sin ?

Sindi: menurut kamu ? Sambil memasang wajah sendu nya

Syafa: aku ngak tahu ayo dong kasi tahu sin jangan buat aku takut

Sindi : kalau aku ngak lulus gimana fa ?

Syafa: kalau kamu ngak lulus berarti rejeki kamu bukan di sini dan insya allah kamu akan mendapatkan penganti yang lebih  baik dari ini kok.  kamu harus tetap semangat yah sin (ucap ku sambil memeluk sindi karna mendengar ucapan sindu barusan membuat hati ku sedih

Sindi : kamu kok serius gitu sih  aku kan cuman becanda

Syafa : becanda maksud nya ?

Sindi : sebenar nya aku lulus fa (  ucap sindi sambil tertawa menggejek )
Aku yang melihat itu pun pura-pura marah

Syafa: yasudah aku marah sama kamu ucap ku melangkah pergi

Sindi : yah kok marah sih fa aku kan cuman becanda

Syafa : tapi becanda kamu ngak lucu

Aku terkejut ketika sindi memeluk ku dari belakang dengan sangat erat  dan berkata

Sindi : jangan tinggalin aku fa jujur kamu satu satu nya orang yang bisa membuat aku lebih nyaman walaupun kita baru kenal hari ini aku ngak mau kehilangan sahabat kaya kamu

Aku yang mendengar ucapan nya langsung berbalik dan  memegang bahu nya

Syafa: aku ngak akan pernah ninggalin kamu kok ucap ku (lalu  dia tersenyum pada ku aku akan berusaha membuat mu untuk menjadi lebih baik sin aku janji ucap ku dalam hati )

Sindi : benaran kamu ngak akan ningalin aku

Syafa : ia ngak akan kalau begitu kita jalan-jalan yuk liat-liat bagaimana ke adaan kampus ini

Tuh kan alhamdullilah syafa dgn sindi sudah jadi sahabat
Sobat soleh dan soleha di tunggu kritik nya dan makasih buat yang baca cerita ku yang amburadul ini  vote dan follo juga yah jazakumullah khair

Benarkah dia jodoh ku ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang