CHAPTER 9 : THE END?

5.1K 445 43
                                    

Penglihatanku mulai kabur, aku mencoba bertahan sekuat mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penglihatanku mulai kabur, aku mencoba bertahan sekuat mungkin. Mungkin aku terlalu malas untuk olahraga akhir-akhir ini..

Ah, sial.. Jika tahu akan begini kejadiannya aku akan mengikuti seluruh kegiatan bela diri yang ada di sekolah saja.. Atau tidak terlibat sama sekali dengan kasus ini dari awal.. 

Tubuhku jatuh ambruk ke lantai. Gunting yang ayah berikan jatuh dan berada sangat jauh dari jangkauanku..

Bagaimana ini? Apa aku akan berakhir seperti ini?

Samar-samar aku melihat arwah kak Naila, Suzy dan Yuli..

Apa ini? Apa aku sudah mati? Kenapa aku bisa melihat mereka?

Mereka mendekatiku kemudian memberikan sebuah benda putih yang bersinar

"Masukan itu ke mulutnya, dan arwah Roy akan meninggalkan tubuh Sammy selamanya." kata kak Naila, aku mengambilnya kemudian dengan menyeret tubuhku sekuat mungkin,

"Wah, wah, ada yang ingin kau katakan sebelum kau dijemput oleh malaikat maut?" kata Sammy, ia kemudian menarik rambutku lagi,

Tanpa pikir panjang dan mengumpulkan sisa tenagaku, aku langsung menginjak kakinya hingga membuatnya menjerit kesakitan, saat itu juga aku memasukkan benda itu secara paksa kedalam mulut Sammy.

Setelah memasukkan benda itu kemulutnya, seketika terasa ada energi yang keluar dari tubuhnya. Energi itu membuat aku dan para anggota BKS terpental karena seolah sesuatu sedang dikeluarkan secara terpaksa dari dalam tubuhnya.

Samar-samar kulihat arwah Roy itu keluar dari tubuh Sammy, terlihat sangat mengerikan.

Para anggota BKS berlutut dan berkata,

"Tuan!" kata mereka seolah menyembah, tapi arwah itu berubah menjadi putih dan terdengar jeritan yang sangat kuat.. Setelah itu, arwah itu menghilang bagaikan asap.

"Tidaak!" teriak para anggota BKS,kemudian salah satu diantara mereka menghampiriku dan berkata,

"Dia telah membunuh tuan kita!" ia menodongkan pistolnya kearahku dan,

Brakk!

Seseorang menendangnya hingga terpental ke dinding. Siapa lagi seseorang yang bisa melakukan hal itu,

"Berani-beraninya kau menyakiti anakku!" Ayahku dan para petugas polisi serta agen rahasia lainnya datang mengepung tempat itu

"Hehe, ayah sedikit terlambat.." kataku tersenyum sambil memejamkan kedua mataku..

Seketika semuanya gelap..


~~~

"Dimana ini?" aku tersadar dan bangun dari tempat tidurku. Aku berada disebuah ruangan hampa yang berwarna putih..

Dimana ini? Aku berjalan mencari sebuah jalan keluar dari ruangan ini, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku

MURDERER IN THE SCHOOL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang