0.1

71 9 0
                                    

"Dir, bangun," kata Bunda sembari menggoyang-goyangkan badan Dira. "Bunda sama Ayah mau berangkat kerja."

"Iya iya," yang dibangunkan pun menjawab dengan keadaan setengah sadar.

"Ayo bangun, Dir nanti Bunda sama Ayah bisa telat."

"Iya Bundaaaa. Dira maunya bangunnya nanti jam lima, sekarang kan masih jam setengah lima," rengek Dira.

Bunda dan Ayahnya Dira setiap hari berangkat kerja jam setengah lima. Ayahnya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di daerah Jakarta Pusat, sedangkan Bundanya bekerja sebagai guru di daerah Jakarta Timur. Kalau berangkatnya telat sedikit aja pasti udah macet. Tau Jakarta kan? Nah. Tau gimana macetnya Jakarta kan? Nah. Kadang Dira merasa kasian juga. Orang tuanya berangkat kerja pas masih gelap, pulangnya pas udah gelap.

"Kalo Bunda nggak bangunin kamu sekarang nanti kamu kesiangan, Dir. Kamu harus bangunin kakak kamu juga."

Lama kelamaan Dira merasa terganggu dengan ocehan-ocehan Bundanya, "Aku kan udah masang alarm jam lima."

"Emang kalo udah masang alarm bakal ngejamin kamu bangun? Kamu kan kebo."

"Ih, Bunda!"

"Hehehe. Yaudah kamu boleh tidur lagi, tapi janji sama Bunda jam lima harus udah bangun. Nggak boleh kesiangan!"

"Iya Bunda."

"Oh iya, uang jajan kamu ada di meja belajar ya," kata Bunda mengingatkan.

"Iya Bunda!"

Setelah itu Dira melanjutkan tidurnya.

                                  ***

Kring!!! Kring!!! Kring!!!

"Ah, apaan sih berisik banget!" Dira mematikan jam bekernya. "Cepet amat deh udah jam lima aja. Masih ngantuk parah." Dira mengerjapkan matanya berulang kali.

"Lima menit lagi deh," kata Dira seraya menyetel jam bekernya.

Jam 05.05
Kring!!! Kring!!! Kring!!!

"Ya ampun, lima menit kenapa cepet amat sih!" gerutu Dira. "Lima menit lagi deh."

Jam 05.10
Kring!!! Kring!!! Kring!!!

"Masih ngantuk banget ya ampun. Plis banget ini mah parah ngantuknya," Ucap Dira dengan keadaan masih ngantuk. Lama kelamaan ia tertidur pulas tanpa menyetel jam bekernya lagi.

Beberapa menit kemudian Dira mendengar lagu closer berbunyi di hp nya. Itu tandanya ada yang menelponnya. Bunda.

"Halo Bun?" Ucap Dira memulai percakapan dengan mata masih tertutup.

"DIRA, KAMU PASTI KESIANGAN KAN? BUNDA UDAH NELPON KAMU BER-"

"HAH!?"

Dira melihat layar hpnya.

Bunda. 10 missed calls.

Dira juga melihat jam di layar hpnya.

Jam 06.10.

Ia langsung mengakhiri percakapan dengan Bundanya. Pasti Bundanya di seberang sana sedang marah-marah. "Mampus gue!"

Dira biasa berangkat sekolah jam enam karena sekolahnya jauh. Jaraknya kira-kira 10 kilometer dari rumahnya. Peraturan sekolahnya sangat ketat. Jika telat sekali, dua kali, masih diringankan, paling cuma dihukum di bawah tiang bendera sambil hormat dan menyanyi Indonesia Raya. Setelah itu disuruh mungutin sampah. Anak-anak yang telat bisa masuk ke dalam kelas ketika bel jam pertama sudah berbunyi.

The ReasonsWhere stories live. Discover now