0.3

20 4 0
                                    

"Lo mau makan di mana, Dir?"

"Terserah lo."

"Ih serius." Galang makin ragu. Sebenernya Dira mau nggak, sih? Jawabannya kok sekenanya banget.

"Serius."

"Hmm gue mau makan bakso langganan gue, tempatnya kayak di taman gitu."

Dira hanya menggangguk.

Ini cewek nggak bisa jawab pertanyaan gue rada panjang dikit apa? Batin Galang.

"Buruan ah laper!"

Sesampainya di taman, Galang nanya Dira, mau makan apa? Dira dari kemarin lusa kepengin banget makan mie ayam akhirnya sekarang terwujud juga.

Hening. Mereka tidak berkomunikasi. Yang terdengar adalah suara dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan mangkok dan suara kendaraan yang sering kali lewat.

"Dir," akhirnya Galang yang memulai percakapan.

"Hm," jawab Dira singkat.

"Kalo gue panggil lo 'Rara' aja gimana?"

Dira menautkan alisnya. Bingung. "Kenapa?"

"Pengen beda dari yang lain," sahut Galang santai.

Dira mengangguk. "Boleh kok."

Galang telah menghabiskan baksonya sedangkan Dira belum selesai makan mie ayamnya. Galang mengeluarkan kameranya. Diam-diam ia memoto Dira yang lagi kepedesan.

Klik.

"Ih apaan, sih, Galang! Hapus ih!" Dira menutupi mukanya.

"Hahaha," Galang puas dengan hasilnya. Ia juga menertawakan ekspresi muka Dira.

"Selow aja kali. Nggak bakal gue sebar."

Dira mendengus kesal dan melanjutkan makannya.

"Oh iya, Ra,"

Dira menoleh.

"Lo suka senja ga?"

"Suka."

Galang mulai kesal. Jawaban Dira jika ditanya pasti hanya satu kata. Galang jadi penasaran, apa sih yang membuat cewek yang satu ini cuek abis? Apa dari lahir udah kayak gini? Apa Dira cuma cuek sama Galang?

"Ra, lo boleh cuek ke orang lain, tapi jangan cuek ke gue," akhirnya Galang memberanikan dirinya untuk ngomong itu ke Dira.

Dira bingung.

Galang yang biasanya pecicilan kalau di kelas. Galang yang biasanya nggak pernah ngobrol sama Dira, hari ini ngajak berangkat sekolah bareng. Ditambah lagi Galang yang tadi ngajak pulang sekolah bareng dan agak memaksa.

Padahal Dira pernah pulang lebih sore dari ini dan waktu itu dia pernah berpapasan dengan Galang. Galang juga nggak menawari tumpangan. Menyapa Dira juga enggak. Tapi kenapa hari ini Galang beda?

"Ra? Ra, maaf banget kalo omongan gue tadi bikin lo tersinggung. Gue nggak bermak-"

"Nggak kok, Lang," sanggah Dira cepat. Dira tau pasti Galang udah mikir yang nggak-nggak. "Gue suka banget sunset. Gue suka banget senja." lanjutnya.

"Hm, iya-iya," giliran Galang yang bingung mau jawab apa.

Satu detik.

Dua detik.

Satu menit.

"Lo makannya udah habis kan? Ikut gue yuk!" ajak Galang sambil menarik tangan Dira.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 18, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The ReasonsWhere stories live. Discover now