Cerita #7

795 127 22
                                    

Chart-er.magz 45/November 2016
Life Hacks Issue

#yourstory

Cerita #7 oleh : Park Joy

Ini adalah sesuatu yang dramatis dan pasti disukai oleh kalian semua. Berlebihan jika ku katakan bahwa aku ataupun Jungkook bersih dari kasus ini, tetapi bohong jika aku mengatakan bahwa aku terlibat hingga membuat Yeri meninggal. Sekalipun begitu, aku akan menulis se-obyektif mungkin atas sumpahku sebagai Editor dan Jurnalis.

"Oh! Rapatnya belum mulai?" Kataku.

Saat aku datang, Wendy sedang bermalas-malasan di sofa panjang, membaca jurnal psikolog yang sesekali didapat Irene dari temannya. Seulgi sedang sibuk dengan ponselnya. Tidak ada Yeri ataupun Hayi Sunbae disini.

"Irene kemana sih?" gerutu Wendy setelah melihat jam tangannya. "Akhir-akhir ini sering datang terlambat. Giliran dicari susahnya setengah mati."

Seulgi hanya mengangkat bahu tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel, entah dia tidak tahu atau tidak peduli, mungkin keduanya.

Benar saja, seharunya rapat sudah dimulai lima menit yang lalu, jika saja Irene mengatakan dia akan datang terlambat, maka kami akan memulai rapatnya terlebih dahulu.

"Oh, dimana Hayi sunbae? Biasanya kalian selalu bersama?" tanya Wendy ketika melihatku datang sendirian.

"Entahlah, dia tidak mengatakan apapun padaku. Dan satu hal lagi kami tidak sedekat itu sampai kemana-mana selalu bersama, hanya karena kami–"

Belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, pintu dibuka dengan keras dan Yeri berlari masuk lalu memeluk Wendy. Aku dapat melihat punggungnya bergetar. Sontak Seulgi dan aku panik melihat sikap Yeri yang tiba-tiba itu. Tetes-tetes air berjatuhan dari rambut dan seragam olah raganya.

"Yer? Kamu kenapa?" tanya Wendy, yang sama terkejutnya dengan kami, ia hanya mengelus pelan punggung Yeri. "Kok kamu basah kuyup begini?"

Buru-buru aku mengambil tisu untuk Yeri.

"–ku pu–hiks–tus..."

Kalimat Yeri timbul tenggelam diantara isakan tangisnya tapi aku masih dapat menangkap maksudnya.

"Kau putus dari Jungkook?!" kalimatku meluncur begitu saja.

Tetapi anehnya Yeri seperti kaget mendengar suaraku. Buru-buru dia melepas pelukannya dari Wendy dan menghapus air matanya secara kasar. Napasnya memburu seakan emosinya telah memuncak, lalu dia menghapus lagi air matanya dengan cepat.

"Maaf datang terlambat dan Yeri cepat ganti bajumu dengan ini sebelum kau sakit." suara Irene terdengar dan kami semua menatapnya, lalu sosok adik kelas yang selalu bersama dengan Yeri muncul. Kalo tidak salah namanya Suhyun, Lee Suhyun, anggota paduan suara.

"Yeri..." panggil Suhyun pelan dan Yeri bereaksi hebat mendengar suara Suhyun. Tangisannya kembali pecah. Kata-kata dan isakan tangis silih berganti terdengar tak beraturan. "Selesaikan dulu tangisanmu, setelah itu kau bisa cerita."

Aku dapat melihat Yeri menganggukan kepalanya dan masih terus menangis.

Karena kejadian itu kami lupa untuk bertanya kenapa Irene datang terlambat dan bagaimana bisa dia mengetahui bahwa Yeri basah kuyub dan datang bersama dengan Suhyun? Seingatku mereka tidak saling kenal.

***

Beberapa minggu setelah itu...

"Nulis terus, bentar lagi mau UAS loh."

Siapakah? • Red VelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang