3

9 2 0
                                    

Danielle pov


7.45 a.m

Pagi. Cahaya kecil masuk menembus tirai yang menghalangi jendela kamarku. Merambat masuk lebih dalam hingga aku terbangun. Duduk diam diatas tempat tidur, aku melihat kearah dimana tidai masih menghadang pemandanganku ke luar sana. Ku putuskan untuk membukanya. Memperhatikan kegiatan orang lain yang beragam.

Dan aku berpikir, "Aku akan berada diantara mereka."

Dengan cepat, aku menuju kamar mandi. Sesegera mungkin membersihkan tubuhku dan bersiap untuk terlibat di dunia luar. Mungkin ini saatnya aku butuh udara segar setelah seharian berkutat dengan memori bersamanya.

Aku menggunakan hot pants dengan kaus abu-abu dan kacamata hitam. Ku ikat rambutku ala pony tail. I-phone, dompet dan beberapa benda kecil lain, ku masukkan dalam tas ransel kecil yang selalu ku bawa.

Setalah semua cukup, aku melangkah keluar dari kamar. Menuruni tangga untuk sampai pada pintu utama. Namun sebelumnya, Jack memanggilku dan aku menghampirinya.

"Kau kemana? Setelah seharian kau mengurung diri dikamarmu dan sekarang kau akan pergi tanpa sarapan?" ucap Jack dengan nada sedikit sinis.

"Oh ayolah, aku akan melakukannya nanti. Kau tidak senang jika aku mulai membuka diriku kembali?"

"Tidak. Hanya saja kau berhutang cerita padaku."

"Mungkin setelah aku kembali nanti, aku pergi."

"Dan pastikan ponselmu ada padamu jika sesuatu terjadi."

"Tentu saja."

Aku melangkah keluar rumah setelah menjawab permintaan Jack. Berjalan lebih jauh dari sana, aku memutuskan untuk mengunjugi suatu kedai dipinggiran jalan yang ku lalui.

Beberapa menu aku pesan untuk menemani pagiku kali ini. Aku memilih tempat dimana aku bisa melihat ke arah luar dengan jelas. Sambil sesekali menyesap kopi hangatku. Ketika itu, terbesit dipikiranku. Niall.

Tanpa ada aba-aba, aku mengeluarkan ponsel dan menekan tombol hijau pada kontak Niall.

"Hmm yeah?" suaranya terdengar seperti bangun tidur. Tuhan, ini pukul 8.

"Temui aku pagi ini?" pintaku tanpa basa-basi.

"Tidak. Mungkin siang nanti."

"Oh ayolah, pukul 10"

"Aku datang pada pukul 1 jika itu terdengar penting, kau tahu apa yang kau lakukan sekarang?"

"Tidak, apa itu?"

"Kau menyita waktu tidurku selama kau tidak memutuskan sambungan telponmu."

"Niall, I need you now. One big problem."  tekanku padanya.

"What?"

"Come over here now and I will tell you, please Ni, I need you."

"30 minutes." jawabnya singkat. Lalu sambungan telpon kami terputus.



...

To be continue..
-w.

Old LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang