ONE

34 8 3
                                    

Seorang gadis berparas cantik sedang mencari sesuatu di antara kerumunan orang yang datang ke acara pernikahan tersebut. Matanya yang berwarna coklat menelusuri setiap sisi ruangan. Gaun hitamnya menari-nari dengan indah bersamaan dengan pergerakan gadis tersebut. Cocok jika dipadukan dengan kulit dan wajahnya yang berwarna putih bersih. Ya, gadis tersebut adalah aku.

"Hey, Zaza." Aku menoleh ke arah pemilik suara dan mendapati seorang lelaki berparas tampan dan berperawakan tinggi memakai jas hitam.

Aku langsung memeluknya.
"SEB !! I miss you so fucking much."

"I know it. I always know everything about you."

Aku menoyor kepalanya.
"Sotoy lu."

"Eh, serius. Gue tau kok. Gue aja tau kalau lo suka sama Roc—"

"Shut up ! you donkey man !" Ucapku sembari membekap mulutnya. Ia terus menepuk-nepuk tanganku agar aku melepaskan bekapannya.

Aku melepaskan bekapanku dari mulutnya. Ia terlihat kehabisan napas. Mukanya berubah merah. Ia mulai menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Dilakukannya berulang kali sampai ia merasa lebih baik.

"Ah, udah ah. Gue males sama lo." Aku langsung melenggang pergi dari hadapannya. Aku dapat melihat dari sudut mataku Seb tengah duduk di kursi dengan napas terengah-engah.

'Huh, dasar lebay. Gue aja yang cewek gak sampai segitunya, deh.' Aku terlalu asik menggerutu dalam hati sampai aku tak memperhatikan jalan.

Dan...

GUBRAKK...

"Aaww... sshh... aduh kepada gue." Aku mencoba berdiri, namun rasa pusing tersebut terus-terusan menghantam kepalaku yang menyebabkan aku pasti jatuh lagi kalau bukan katana sang pemilik tangan yang membantuku untuk berdiri.

Aku mencoba untuk melihat dengan jelas wajah yang ada di depanku ini. Aku mengerjap-ngerjapkan mataku, dan muka sang pemilik tangan semakin jelas.

Aku menyipitkan mataku untuk mengetahui apa yang aku lihat itu nyata. Untuk melihat apa dia adalah orang yang sedari tadi kucari.

"Rocky ? Is that you ?" Tanyaku memastikan.

Rocky tersenyum kearahku.
"Yeah, it's me. Are you hurt ? I'm really sorry, Zav."

"No, I'm not hurt, i'm okay. You don't have to apologize," Ucapku berusaha untuk tidak terlihat gugup. Tapi ternyata aku tak mampu menutupi kegugupanku.

Ia masih tersenyum ke arahku.
"Well, i have to go. Once again, i'm really sorry. See you then."

"See you..." Gumamku setelah ia sudah pergi dari hadapanku.

'How i ever can forget you ?' Batinku.

♡♡♡

Riuh suara tepuk tangan memenuhi ruangan. Wajah mereka terlihat senang dan antusias melihat sepasang wanita dan pria yang sekarang resmi menjadi sepasang suami istri. Para tamu undangan pun dipersilahkan untuk makan berbagai hidangan yang sudah disajikan dengan rapih.

"Del, makan yuk." Lelaki itu hanya menganggukkan kepalanya dan bangkit dari duduknya. Kami berjalan bersisian menuju stand makanan yang terletak di pinggir ruangan.

FYI, Delta adalah kakakku. Delta Brown Aligna namanya. Aku mempunyai dua kakak kandung, satunya lagi adalah seorang perempuan. Namanya Zafrina Carla Aligna. Kali ini kakak perempuanku itu tidak ikut dengan alasan 'malas'.

FallingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang