PART 2

46 5 0
                                    

matahari yang asyik menikmati pop corn nya seketika mempercepat gerakannya setelah melihat kemesraan antara gerhana dan putri.

"lu mau kemana put?" tanya matahari yang melihat putri beranjak dari kursinya.

"mau ke kamar mandi sebentar"jawab putri

"oh, oke oke "

"apaan sih zainudin. udah sih move on aja segala mikirin hayati najong kaya gak ada yang lain aja" geram matahari melihat film van der wick

"ribet lu tinggal nonton aja sih gak perlu komen. kaya lu gampang move on aja" timpal gerhana

"diem lo!!" jawab matahari.

"udah selasai?" tanya matahari ke putri yang sudah selesai dari kamar mandi.

saat ending film membuat semua penonton seluruhnya menangis tak terkecuali matahari.

"Hah cengeng lo!!" ledek gerhana pada matahari.

"berisik lu!!!" jawab matahari kesal

"eh lu pulang naik apa put?" tanya gerhana

"paling naik taksi" jawab putri

"gimana lu pulang bareng ama gua aja, gua bawa mobil kok."tanya gerhana

"oh yaudh deh" jawab putri.

matahari hanya mengikuti dari belakang sambil memakan eskrim yang iya beli di kedai tadi. eskrim memang makanan favoritnya dari kecil karena menurutnya hanya eskrim yang membuat dia tenang.

"By the way kenapa gua jadi panas gini ngeliat si manusia purba itu sama putri ya?" lirih matahari dalam hati

"mat ayo kita pulang bareng gerhana aja, ngirit duit biar bisa buat liburan besok besok" ucap putri

"apaan sih udah ah naik taksi aja" tolak matahari

"lah kenapa?" tanya putri aneh gak biasanya matahari menolak gratisan.

"udah ayoo..."
putri menarik tangan matahari dan matahari hanya terlihat pasrah.

"ayo na" ajak putri ke gerhana.

mereka pun pulang bersama gerhana

"ayo put naik" ucap gerhana sambil membukakan pintu mobil untuk putri

"kalo bukan karena putri males gua bareng sama lu cewe petakilan" ucap gerhana sambil menutup pintu mobil

"Bodo!!!" jawab matahari jutek.

"rumah lu dimana?" tanya gerhana kepada putri memecahkan keheningan dalam mobil

"di deket pancong kepo nanti lu berhentiin gua di situ aja" jawab putri lembut.

"oh ya udah" timpal gerhana

matahari yang sedang asik memainkan game nya tak memperdulikan pembicaraan putri dan gerhana.

nanti lu pulang di anter sama gerhana" jawab putri

"lah lah" timpal matahari kebingungan

Gerhana MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang