Chapter 1

1.3K 49 2
                                    

9 tahun yang lalu

Greatly School adalah sebuah sekolah khusus yang diperuntukkan untuk kalangan atas. Siswa yang bersekolah disana haruslah berasal dari keluarga yang tentunya kaya raya. Sekolah itu sama sekali tidak menerima siswa yang berasal dari kalangan menengah apalagi menengah ke bawah.

Sasuke Uchiha, salah seorang siswa yang paling popular di sekolah itu. Bagaimana tidak, dia adalah anak dari keluarga yang memiliki perusahaan besar dibidang transportasi, selain itu keluarganya juga merupakan keturunan keluarga bangsawan. Banyak siswa yang merasa iri pada apa yang dimiliki Sasuke. Dengan semua yang dimilkinya, Sasuke tumbuh menjadi anak yang manja, bertingkah semaunya, tidak peduli pada apapun asalkan semua yang diinginkannya harus dimilikinya, dan satu hal yang sangat jarang diketahui orang tentang Sasuke, yaitu dia adalah anak yang bisa sangat patuh kepada ibunya. Yah, ibunya. Bagi Sasuke, ibunya adalah seseorang malaikat yang selalu membantu dan merawatnya bagaimanapun keadaannya. Dia sangat mencintai ibunya. Dan sebaliknya, pada Ayahnya. Dia bukannya tidak sayang pada ayahnya hanya saja dia sama sekali tidak suka dengan kelakuan sang ayah yang lebih mementingkan pekerjaan daripada keluarga.

Hari itu, sekolahnya kedatangan siswa baru dari luar negeri, seorang gadis cantik, pemberani, pintar, dan baik hati. Dia memasuki sebuah kelas bersama seorang guru wanitanya yang dia ketahui bernama Kurenai. Saat berdiri di depan kelas, dia sama sekali tidak merasa gugup seperti kebanyakan siswa biasanya. Dia hanya memandang sekeliling kelas dan menyunggingkan sebuah senyum. Dan mulai memperkenalkan diri setelah dipersilahkan oleh gurunya, "Perkenalkan nama saya Hinata Hyuga". Tampak beberapa siswa laki-laki memandangnya dengan kagum. Entah karena kecantikan yang dia milki atau senyum yang daritadi dia tampilkan. "Saya berasal dari Strafford School".

Setelah sang gadis menyebutkan asal sekolahnya, bukan lagi hanya siswa laki-laki yang kagum kali ini siswa perempuanpun tak kalah tercengang. Pasalnya, sekolah itu bukan hanya sekolah yang terkenal tapi juga sekolah itu adalah sekolah bagi siswa yang memilki kepintaran luar biasa dibidang sains. Hinata, tentunya bukan gadis biasa, dia gadis dengan kemampuan luar biasa. Usianya yang baru 16 tahun, dia sudah menguasai lima bahasa, dan dia sangat pandai dalam matematika dan fisika. Tentunya dia adalah gadis yang sempurna dengan keluarga yang juga kaya raya. Setelah memperkenalkan diri, Ibu guru Kurenai mempersilahkannya duduk. "Hinata, kurasa kamu bisa duduk didekat Sasuke. Sasuke tolong angkat tanganmu", perintahnya pada seorang siswa yang bernama Sasuke. Dengan malas, Sasuke mengangkat tangannya asal.
Flashback End

Hinata POV

Hampir 6 bulan sudah semua keluarga mempersiapkan pesta pernikahan ini. Lebih tepatnya pesta pernikahanku. Aku bahkan masih tidak percaya jika ini akan terjadi terlalu cepat. Duduk termenung di balkon kamarku, sudah menjadi rutinitasku hampir 6 bulan terakhir. Ini terlalu memusingkan. Terlalu menguras pikiranku daripada hal-hal yang biasa aku lakukan. Aku lebih suka menghabiskan waktu di kantor bekerja seharian penuh dengan mengurusi semua proposal perusahaan. Tapi tidak kali ini, yah 6 bulan ini, ayah melarangku untuk mengurusi urusan perusahaan dan lebih menyuruhku untuk berkonsentrasi pada persiapan pernikahan. Dan kembali tersenyum ketika aku mengingat hari itu, hari dimana dia melamarku. Dia masih pria bodoh yang ceroboh, yang melakukan semuanya tanpa berpikir panjang, selalu seenaknya. Tunanganku. Dia bahkan sama sekali tidak memberiku cincin pada saat dia melamarku. Dan besok dia akan resmi menjadi suamiku. Yah.... Kupikir aku akan terbiasa memanggilnya suamiku. Priaku. Milikku.

Tok.... tok....tok..... Suara ketukan pintu membuyarkan pikiranku tentangnya. Tentang calon suamiku. Aku lagi-lagi tersenyum hanya karena mengingatnya. Tok......tok tok....... lagi suara ketukan itu memaksaku untuk membuka pintu. "Hmmmmm.... Ayah??", sedikit kaget karena tidak biasanya ayah mengunjungi kamarku. Biasanya ayah akan menyuruhku ke ruang kerjanya.

If YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang