01

160 3 0
                                    

Suara percikan air deras,,, burung burung yg berkicauan.
Matahari yg cerah menyinarii pagii harii. Pohon pohon yg hijau dan lebat.

"Prilly felicia anabellaa"

"Iya ibuu prilly sebentar lgi selesai mengerjakan cucian ini"

"Sdhlahh nakk,, ksini dlu ibu ingin bicara dgnmu"

"Baiklahh,,,ibuu"

Prilly gadis berwajah cantik itu menghampiri ibunya.
"Ada apa buu?"

"Tolong kmu jualin kue ini,, kmu tau kan ibu gk enak badan dan bpkmu juga sdh tua" tutur ibunya sedih dgn nasib mrka.

"Tenang ibuu kan ada prilly, ysdh prilly mau jualan dlu yh" pamit ku pada ibuku.

"Ysdhh biar cucian ibu yg ngejemur hati hati yah nak" akupun memeluk ibu.

"Assalamualaikum"

"Walaikummsalam"

Berkeliling desa dgn berjalan kaki,, cuaca sngtt panas.
Tapi aku tdk putus asa.

"Kuee kuee,,, gorengann pisang rebuss lemperr"

"Bellii dongg kuee nyaa, wah abang kebetulan dsini ada jualan aakkhh" alhamdulilah dlm batinku ada yg memanggil juga, kusamperin membelinya dan ku berikan senyuman manis.

"Silakan,,dipilihh dekk mas" ku turunkan tempat kuenya.

"Waahh kakakk jualan kuenya yh cantik banget sihh hihii,, kue yg enak mna yh kakak cantik?"
Seperti biasa ada yg memujiku,, setiap ku jualan atau keliling desa pasti ada yg bilang aku cantik.

"Hmm semuanya enak kok dekk,, murah hnya 2 ribuan aja satu kuenya" tawaran ku pada pelanggan,, tunggu dulu seperti mrka bkn anak desa sini liat saja penampilannya. Dan cowo itu tampan sekali aakhh prilly kmu ini fokuss jualan.

"Wahh kue ini aja deh pasti enak,, abang buruan diem lgi mau beli gk sih" keselnya pada cowo itu, aku hanya pura2 membereskan kue kue tdk berani mlht wajahnya.

"Gakk,,tdk suka kue murah itu sdhh jngn buang waktu cpt kaila kita pulang kermh eyang" nada ketusnya. Yaampun tuh cowo nyebelin banget enak skli ngomongnya. Tahan,,

"Iisshh abang, maaf yh kakak cantik abang aku ini emng sensian orgnya huh" adeknya saja baik kok abangnya gitu aku berharap tdk ktmu nih cowo.

"Nihh uangnya buat bayar adek gue tdi kembaliannya ambil aja" gak sopan dia main lempar saja,,kesabaran ku sdh habis.

"Maaf yh sopan dikit dong!!" kali ini benar2 marah liat saja dia malah menatapku seperti itu dasar emng aku terpesona ma kegantengannya dasar sombong.

"Knpa loh marah gk trima" ketusnya lagi.

"Eehh hhmm kak maaf iihh abang ali mending abang masukk sono krmh eyang" kata adeknya, dia nurut ternyata ma adeknya isshh senyum saja pelitt apalagi sedekah oleh org miskin pasti pelit juga. Ku liat dia msh saja menatapku sambil jln dgn tatapan sinis nyebelinn.

"Maaf yh kak,, hehee emng gitu hmm kue kakak enak. Boleh kenalan kak aku kaila putri nesia" dia mengelurkan tgnnya, adik nya baik ku balas tangannya.

"Prilly felicia anabella" senyum ku padanya.

"Kak prilly cantik dehh aku ngefans loh ma kk hihii" kata kaila membuat pipiku merona.

"Kmu lucu yh dede kaila kmu umur brpa?"

"13 tahun kak, klo kakak umurnya brpa?" tanya kaila.

"22 tahun dek" ku elus rambutnya dia bilang aku cantik pdhl dia juga cantik gemesin.

"Berarti kakak umurnya sma seperti abang Ali dong tpi beda deh" apa katanya sama beda anak ini kenapa bahas cowo sombong itu.

"Klo abang aku umurnya 23 tahun" katanya eehh aku jga tdk perduli umurnya dia.
Ohh ya lbh baik ku lanjutin keliling.

"Ydhh ya kaila kak mau jualan lagi" kataku lalu membawa kue kue ku.

"Ntar ksini lgi yh kakak cantik" aku tersenyum padanya dan meninggalkannya.

Akhirnya semua kue kue ini sdh habis terjual hari sdh sore.
Aku melangkahkan kakiku masuk rumah kayu yg sdh lapuk.
Ya aku tinggal dirumah gubuk.
Tapi bagi ku rumah jelek tdk apa yg penting keluargaku selalu ada itu udh buat aku bahagia.

"Hayy prilly felicia anabella" sepertinya aku kenal suara itu, ke membalik badan ternyata dugaan ku benar.

"Ngapain ksini kmu,, aku cape ingin istirahat"

"Makanya menikahlah dgnku prilly hutang- hutang orang tuamu bklan ku bayar dan kmu hidup bahagia brsama ku tdk perlu hidup susah" kata digo.
Ya digo syarief adalah anak dri juragan bemo dan bemo itu bpknya digo.tapi aku tdk cinta dgnnya dia sngtt playboy gmna jdinya klo aku jdi istrinya nanti.

"Tidakk mauu,, udh sana pergii" kututup pintu biar saja.
Dia skrng berteriak teriak nyebelin banget sih.

"Kenapa prilly diluar ada digo knpa ditutup?" kata ibu.

"Sdhlah buu biarkan saja ntar jga pergi udh ya prilly cape" ibuku langsung menggeleng kpla.

Bersambungg,,,,,

Bidadari Tanpa SayapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang