Angin pagi berhembus hingga dinginnya menusuk kesumsum tulang, tetesan embun masih enggan meninggalkan rerumputan hijau yang menghampar, sang mentari masih malu malu menampakkan dirinya dengan sempurna saat Aaliya melangkah sedikit tergesa menyusuri ilalang ilalang putih yang tertiup angin.
Aaliya mengedarkan pandangan ditengah ilalang ilalang yang hampir menyamai tinggi tubuhnya seakan ia tengah mencari seseorang."Aaliya" suara seorang pria dibelakangnya, Aaliyapun menoleh dan tersenyum saat mendapati Shaheer yang berdiri beberapa meter darinya.
Sejenak Shaheer kehilangan pokus ketika menatap wanita yang tengah menghampirinya. Aaliya tampak sederhana dengan long skirt siffon berwarna peach dan T-sirt putih setengah lengan yang membalut tubu rampingnya, dengan rambut ikal mayang yang dibiarkan tergerai indah terkibas angin pagi membuat langkahnya semakin cantik dimata pria yang tengah menantinya. Shaheer tersenyum menatap Aaliya yang kini telah berada tepat dihadapannya."Kenapa kau kemari? Ibu pasti akan marah jika melihat kita bertemu dengan sembunyi sembunyi seperti ini" ucap Aaliya seraya sesekali menatap kesekeliling, memastikan bahwa tidak ada siapapun yang melihat mereka.
"Sudah aku bilang, aku tidak akan tenang jika pergi tanpa melihatmu terlebih dahulu"
"Tapi kemarin kita sudah bertemu, apakah itu belum cukup?" Aaliya tampak kesal bercampur ketakutan.
"Tentu saja tidak, aku tidak akan pernah puas untuk menatap wajah cantikmu" ucap Shaheer tersenyum jahil.
"Huufz ,,,mulai lagi bergombal, kau pikir aku akan percaya? Sekarang kau akan pergi selama satu bulan, apa mungkin iya, kau tidak akan tergoda dengan wanita Thailand yang cantik cantik itu?" Aaliya berlagak cemberut dan memalingkan wajahnya dengan mendekap kedua tangan diperut.
"Emmmz bagaimana ya? Ck,,, sepertinya aku akan tergoda,,,"Shaheer menggantungkan ucapannya dan melirik Aaliya yang tengah memandangnya dengan tatapan maut.
"Tapi gadis yang berada dihatiku ini sulit untuk aku singkirkan meskipun hanya sekejap, membuat aku tidak bisa berpaling dan menatap gadis lain selain dirinya, huuufz, bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?" Shaheer berlagak bimbang dengan sebelah tangan yang mendekap didada dan sebelah lagi memegang dagunya. Sedangkan Aaliya tampak tersenyum.
"Sudah aku pastikan, kau tidak akan pernah bisa berpaling dariku" gumam Aaliya dengan mengulum senyum, merekapun saling pandang dan tertawa pelan.
"Aaliya" teriak ibu Radha terdengar dari rumah yang tak jauh dari tempat Aaliya dan Shaheer bertemu.
"Ibu" pekik Aaliya
"Shaheer, ibu pasti sedang mencariku, aku harus segera pulang"Aaliya terlihat panik.
"Tapi Aaliya,,,"
"Maafkan aku Shaheer, kau juga akan segera berangkat kan? Berangkatlah, semoga Allah selalu melindungimu" ucap Aaliya cepat seraya membalikkan tubuhnya hendak pulang. Namun Shaheer menahan Aaliya dengan menarik tangannya hingga tubuh Aaliya berputar kembali dan berhenti tepat dihadapan tubuh Shaheer, sehingga tak ada jarak sedikitpun diantara mereka. Sesaat mereka saling pandang dengan tatapan yang sulit untuk diartikan, tatapan cinta seakan saling melepas rindu.
"Berjanjilah kau akan menungguku" gumam Shaheer lirih, Aaliya tampak mengerutkan kening. Ditatapnya kedalam mata Shaheer yang berembun seakan pria dihadapannya ini ingin menumpahkan semua rasa.
"aku pasti akan merindukanmu Aaliya" lirihnya lagi. Aaliya hanya terpaku dan tak mampu berkata apapun, sehingga Aaliya memutuskan memejamkan kedua matanya disaat Shaheer mendaratkan kecupan lama dikeningnya. Seolah ia ingin menunjukkan betapa ia akan sangat merindukan Aaliya, dan Aaliya adalah segalanya untuknya.
Aaliyapun meneteskan airmata, sungguh kini ia tidak mengerti dengan apa yang ia rasakan, mengapa melepas calon suaminya untuk satu bulan ini saja begitu terasa berat seakan Shaheer akan pergi untuk selamanya. Namun sesegera mungkin Aaliya menepis pikiran buruk didalam otaknya, Shaheer hanya pergi satu bulan, bukankah itu waktu yang akan terasa sangat cepat?
"Berhati-hatilah, aku akan menunggumu disini" lirih Aaliya seraya melepaskan pelukan Shaheer dari tubuhnya. Shaheerpun tersenyum dan menatap Aaliya yang melangkah menjauhinya hingga tubuh ramping itu tertelan ilalang ilalang yang bergoyang dihadapannya (tariiiik laaaang,,, goyang teruus😂🙊)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Twilight
FanfictionDokter Zain Alfarhan Khan,,, harus menempuh perjalanan beribu kilo meter untuk mencari adiknya yang hilang semenjak ia kecil. Perjalanan yang penuh dengan bayangan sang adik membuatnya harus menemukan cinta lain yang membuat hidupnya lebih berarti. ...