Fourth [perasaan?]

599 58 5
                                    

What!?

The Basketball which Kuroko Plays

Fujimaki Tadatoshi

Genre : all genre

Warning : Typo(s), OOC, alur gakjelas, AkashixReader, dll..

-

-

-

-

-

-

Satu minggu sudah berlalu semenjak kejadian dimana ayahmu datang ke sekolah untuk menemuimu . Walaupun Akashi sudah membereskan masalah itu namun hatimu masih diselimuti perasaan yang tidak karuan. Takut, trauma, gelisah, kacau, semua perasaan itu tercampur aduk menjadi satu.

Ayahmu adalah seseorang yang sangat jahat dimatamu sendiri. Bagaimana tidak, saat usiamu masih sangat dini sudah dipertontonkan adegan yang menakutkan. Pertengkaran suami istri yang sangat menyeramkan. Menyeramkan? Tentu saja.. Karena kedua belah pihak masing-masing memegang senjata tajam guna melindungi dirinya masing-masing jika pertengkaran semakin memuncak. Bahkan ibumu sering terluka akibat pukulan keras ayahmu. Dan juga ayahmu  adalah seseorang yang pandai mencuci otak anaknya sendiri.

[f/ln] selalu dicuci otaknya dari umur 3 tahun. Selalu dibawa pergi tidak jelas oleh ayahnya yang selalu menimbulkan masalah bagi ibunya. Kau sejak kecil sudah sangat sensitif terhadap berbagai macam hal akibat otakmu yang selalu dicuci setiap saat untuk menuruti perintah ayahmu.

Suatu saat dimana perkelahian kedua orang tuamu memuncak, tepatnya saat ibumu mendapati kau yang sedang depresi sehabis pergi mengikuti ayahmu. Emosi sudah tak bisa tertahankan. Enggan untuk mengalah. Bahkan dipihak laki-laki semakin mengganas. Ayahmu lepas kendali--melayangkan kedua pisau tepat dikedua bola mata ibumu.

Kau depresi saat melihat kejadian itu. Ayahmu dipenjara. Tetapi tidak lama, hanya 3 tahun, karena dianggap pembelaan diri. Laki-laki itu sering diam-diam berusaha membawa pergi kau walaupun hasilnya selalu nihil karena ada Akashi sang pahlawan yang melindungi dengan seluruh hati. Ibumu meninggal saat kau SD kelas 4, tepatnya saat usia kau menginjak 9 tahun.

_*******_

"[f/ln]?"

"[f/ln]?"

Suara laki-laki yang masih belum siap matang terngiang digendanh telingamu, tercampur dengan suara bising di tengah-tengah kelas saat jam kosong pelajaran. Kau mengabaikannya karena terlalu asyik dengan dunia yang kau buat sendiri. Dunia dimana hanya kau yang tahu apa isinya.

"Jangan mengabaikanku, bodoh"

Terdapat sedikit nada kesal dari suara itu, tetapi kau tetap acuh. Dunia yang kau buat sendiri lebih menarik dibandingkan orang yang memanggilmu yang bahkan kau tak peduli siapa.

"Sejak kapan kau mulai berani mengabaikanku,[f/ln]?"

Suara itu.. Suara Akashi!!

"Ah, gomen Sei. Aku tidak mengira kalau yang memanggilku adalah kamu. Ada apa Sei?"

Hampir saja kau membuat Akashi marah-karena kalau Akashi marah kau harus menuruti berbagai macam permintaan Akashi. Itu janji yang pernah kalian buat--

"Ada apa? Bukankah biasanya kamu yang selalu menggangguku. Aku bosan. Ikut aku keluar, ini perintah" titah Akashi dengan nada sedikit ditekan

Akashi segera menarik lenganmu dengan paksa, membuatmu mau tak mau membuntutinya dari belakang--enggan jalan berdampingan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What!? [AkashiXReaders]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang