Prolog

659 19 7
                                    

"Aku benci pada orang yang tiba tiba pergi seperti itu.
Dan karena trauma itu, Rasanya sekarang aku mati rasa dengan yang namanya cinta atau sayang atau apalah itu. Bukan aku tak mau mencoba, tapi semua itu butuh proses bukan? Dan butuh mental yang benar benar siap bagiku untuk memulai lagi" teriak Angel.

"Kalau niatnya hanya datang dan untuk pergi lagi, bukanya menetap, buat apa coba? Itu mala menyakitkan. Sangat menyakitkan. Dia tidak pernah memikirkan perasaan orang yang sudah percaya padanya. Seenaknya datang, dan seenaknya pergi. Sungguh menjijikkan!" Teriaknya kembali

Ya, dia adalah Angelica Gabrielle Zawn, gadis berdarah Indo-Spanyol yang cantiknya bak bidadari jatuh dari langit*ehh

Angelica, seorang gadis yang trauma untuk urusan pacaran atau urusan suka menyukai yang berhubungan dengan cowok. Dikarenakan pernah mengalami patah hati yang hebat dan sangat menyakitkan.
Hal ini membuat Angelica enggan untuk merasakan cinta (lagi). Disamping itu, diapun menjadi gadis yang sangat-sangat tertutup pada siapapun. Bahkan 'anti' pada yang berhubungan dengan 'cowok'.
Baginya, cowok hanya menjadi beban buatnya.
Dan kini, sungguh hatinya sudah benar-benar tertutup pada siapapun yang datang padanya.

Hanya karena ketraumaan, membuat dirinya selalu berprasangka buruk tentang cowok.

Bahkan, dia selalu mengatakan bahwa semua cowok itu 'sama' saja.

"Tapi, kau tidak bisa terus terusan gini kan? Masa depanmu masih panjang. Lirik tuh yang ada disana, eh eh yang disana juga oke. Eh disitu tuh juga ada (sambil menunjuk nunjuk arah yang dimaksud)" teriak Natalie Veronica (yang akrab dipanggil Vero).

Siapa lagi kalau bukan sahabat dari Angelica zawn yaitu Veronica. Manusia paling centil, cerewet dan perhatian yang pernah Angelica temuin semenjak dia menginjak Indonesia.

Dan Natalie Veronica, merupakan sahabat dari Angelica Zawn, yang tengah berusaha keras membuat Angelica agar membuka hatinya (kembali) dan memberikan kesempatan pada cowok-cowok yang sedang mengincar Angelica.
Mengatakan semuanya akan baik saja, menasihatinya walaupun selalu dibalas dengan cacian pedas dari mulut Angelica.

"Please Vero, i don't care about anyone, understand?"

"Ohh ayolah Angel, kau ini masih normal atau enggak sih. Percayalah, gak semua cowok itu sama. Seperti--"

"Stop! Jangan ingatkan aku padanya lagi. Jangan membahas yang lalu-lalu. Aku capek. Lebih baik, ayo kita pergi, ntar terlambat. Dosen ngamuk lagi ntar. Kamu mau?"

"Enggak sih. Yauda deh, ayo"

******

Have a nice reading:)

I Wish You Were HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang