Pagi masih buta
mentari baru di ufuk timur
Anak adam bertebaran
Menyongsong sang fajar
Kendati Setengah terpejam
Pastilah tertantang kejamUntuk mereka, sang hati baja
Yang keluar dengan merangkak
Tergilas putaran masa
Juga yang congkak
Mencemooh tanpa takar
Pun mati tak berbedakBiar Tuhan yang putuskan
Mana mulia mana hina
Simpan saja ocehanmu
Lalu tumpuk aset laknat
Biar Malaikat juga tahu
Mana alim mana kufurTangerang, 17 Desember 2014
YOU ARE READING
Pencumbu Prosa (Bukan Puisi Biasa)
PoetryKarena sebuah kata menyiratkan jutaan makna.