09 - KEBOSANAN

17 3 2
                                    

Tidak pernah mengerti bagaimana mereka bertahan

Meniti rutinitas dalam putaran waktu berulang-ulang

Melempar canda dan tawa walau tidak dibutuhkan

Memasang seribu wajah dan bersembunyi dalam bayang-bayang

Tidak pernah ada yang berbeda, seperti biasanya

Sejak fajar menyingsing hingga langit merah senja

Hanya menyaksikan ribuan jiwa menjalani nasibnya

Juga yang meronta-ronta akan nasibnya

Tidak pernah tahu yang terjadi besok atau lusa

Mengekor saja pada markah kehidupan

Walau banyak yang tersesat karena buta

Dan celaka karena tak bersuara.


Tangerang Selatan, 17 Maret 2019

[Puisi ini telah dibukukan dalam Antologi berjudul "Menenun Rinai Hujan"  Bersama Sapardi Djoko Damono  - ISBN: 978-602-457-197-9]

Pencumbu Prosa (Bukan Puisi Biasa)Where stories live. Discover now