Author Pov
Celin menemui Lizbeth sore itu, ia tidak dapat menolak ketika Lizbeth menyuruhnya untuk mengunjunginya.
"Hi sayang .....". Lizbeth mencium kedua pipi Verin seperti biasanya.
"ayo ikut aku kedalam, Jayden dan daddy menunggu di dalam". Celina mengikuti langkah Lizbeth yang membawanya menuju area belakang rumah itu, teras belakang yang indah yang dipenuhi Anggrek dan juga mawar, bunga favorit Lizbeth. Jayden duduk bersebelahan dengan ayahnya, mereka terlihat serius membicarakan sesuatu.
"hi dad". Sapa Celin. Tristan dan Jayden serentak menoleh dan mengumbar senyum manis mereka, pose mereka yang sama seperti ini, membuat Tristan terlihat seperti Jayden masa depan.
"kemarilah sayang, kau duduk di sebelah Jayden, ada hal penting yang harus kita bicarakan". Celin terlihat bingung dan Jayden hanya senyum-senyum tidak jelas.
"Apa yang ingin kalian sampaikan?". Tanya Celin.
"Aku menginginkan kalian menikah secepatnya". Ucap Lizbeth dengan girang.
"Apa????". Celin berteriak, dan Jayden hanya tersenyum kikuk.
"kau tidak usah kaget begitu sayang, kalian sudah pantas menikah, aku sangat menginginkan mempunyai cucu, dan aku sudah mempersiapkan semuanya, kalian tinggal datang menghadirinya dan ucapkan 'I do pada pendeta, dan juga memilih cincin kawin dan baju pengantin, itu adalah hak kalian".
"mom..mom... tapi...kita". Tanpa menyelesaikan kalimat yang akan diucapkan Celin, Tristan memotongnya segera.
"Kau tidak perlu memikirkan apa-apa lagi sayang, aku tidak mau kejadian dikantor tempo hari terulang lagi, jika kalian sudah menikah tentu semuanya menjadi sah kan".
"Maksudnya dad??". Tanya Celin dan Jayden bersamaan.
"Apa aku harus menjelaskannya lagi pada kalian". Tristan menatap mereka secara bergantian tapi mereka berdua sama-sama diam kebingungan.
"Aku melihatmu keluar dari ruangan jayden dengan pakaian berantakan, itu sudah menjelaskan semuanya". Wajah Celin langsung memerah menahan malu.
"Maaf...itu..itu...".
"sudahlah babe, aku rasa ini keputusan yang tepat, aku juga tidak bisa berjanji untuk bisa menahan hasratku di dekatmu". Jayden mengedipkan sebelah matanya pada Celin, Celin mendelik kesal.
"Maaf, mom..dad.. Aku.. aku pikir ini terlalu cepat, bisa aku bicara dulu dengan jayden membicarakan hal ini?"
"Tentu saja, kami akan memberikan kalian waktu untuk bicara, tapi aku sudah tetapkan pernikahan kalian tidak boleh lewat dari dua bulan, ok". Ucapan Lizbeth semakin membuat Celin Pening. Celin dengan segera memberikan isyarat pada Jayden untuk mengikutinya, dia sudah tidak sabar menghajar Jayden habis-habisan, bagimana bisa ia hanya tersenyum tanpa membantah perkataan ibunya.
"Apa yang harus kita lakukan Jay??!!!". Teriak Celin begitu mereka sampai di ruang kerja Jayden.
"Me..ni..kah..." Jayden menjawabnya dengan wajah tak berdosa.
"aggghhhhhh!!!" Celin berteriak, Jayden segera menutup mulut Celin dengan tangannya.
"kenapa kau berteriak? Mereka pikir aku melakukan KDRT disini!"
"bagaimana kau hanya senyum-senyum tidak jelas, ketika orangtuamu menyuruh kita menikah!!".
"Apa yang bisa aku lakukan Cel, kau tahu ibuku sudah mendesakku untuk menikah sejak dua tahun lalu, dan syukur sekarang ada kau, jadi untuk apa aku menolak". Jayden tersenyum senang memamerkan deretan giginya yang menawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Sisters
RomanceDua saudara yang terpisah oleh keadaan, dan membawa mereka menemukan cinta mereka. Celina wanita angkuh dan sombong yang harus takluk oleh Jayden sedangkan Verina saudara kembarnya menemukan Nathan, cintanya yang dulu hilang.