Part 5

25.2K 1.1K 13
                                    

Malam ini Celin terlihat cantik dengan gaun berwarna gold yang melekat sempurna pada tubuhnya yang seksi, Celin memang memiliki lekuk tubuh yang sempurna, yang mampu membuat semua lelaki menoleh padanya, tubuh yang ramping dengan payudara yang cukup besar, pinggul yang seksi dan kakinya yang jenjang. Ditambah dengan wajahnya yang cantik, tidak salah jika Jayden tergila-gila padanya. Lihat saja saat ini Jayden memandanginya tanpa berkedip membuat Celin salah tingkah.

"kau cantik sekali, aku tidak akan bosan terus memandangimu". Jayden meraih pinggang Celin membawanya dekat kepadanya lalu mencium bibir wanita itu dengan lembut dan ciuman itu semakin lama menjadi ganas.

"kau merusak penampilanku". Protes Celin di sela-sela ciuman mereka.

"tidak kau masih cantik".

Jayden membawa Celin memasuki ballroom di sebuah hotel mewah, malam ini mereka menghadiri acara amal, yang diikuti hampir oleh seluruh kaum sosialita yang ada di negeri ini.

Mereka memilih meja yang berada tidak jauh dari panggung, sepanjang acara Jayden mengenggam tangan Celin dan sepanjang acara itu ada rasa bahagia yang membuncah di hati Celin, sampai akhirnya ia melihat Elisa, sepupu jauhnya yang kini tengah merongrong kekayaan kakeknya, Elisa dan Ibunya Mayra, berhasil membuangnya dan Verina ke jalanan. Celin mengepalkan tangannya.

"bisa kita pulang sekarang Jay?"

"Kau sakit?"

"Tidak.. aku hanya tidak suka berada disini". Elak Celin, ia sedang tidak ingin berdebat dengan Elisa, ia tidak akan bisa mengendalikan emosinya untuk tidak menghajar Elisa.

"Ok..aku juga sedang ingin berduaan denganmu".

"jangan mulai merayuku Jay..."

"Aku rasa itu bukan masalah, kau sendiri yang bilang, kita harus sering berdua untuk lebih mengenal satu sama lain." Jayden mengedipkan sebelah matanya. Celin geleng kepala.

Mereka pun pergi meninggalkan hotel, tapi sepertinya memang Celin harus berhadapan dengan Elisa, karena Elisa melangkah mendekati mereka ketika mereka sedang menunggu petugas valet.

"Jayden!" Sapa Elisa girang begitu melihat Jayden, Celin memilih memalingkan mukanya. Membelakangi Elisa.

"Hallo Elisa" Jawab Jayden singkat.

"Siapa yang bersamamu?" Tanya Elisa melihat perempuan yang bersama Jayden yang membelakanginya.

"Tunanganku, kenalkan Celina.....".

"Celina sayang kenalkan Elisa temanku". Ucap Jayden, mau tidak mau Celina terpaksa berbalik menghadap Elisa.

Ketegangan terpancar dari raut wajah Elisa.

"Celina Adam Lewis". Ucap Celina dengan angkuhnya. Mengulurkan tangannya pada Elisa.

"Celina, dia adalah kerabat Adam Lewis". Ucap Jayden, dia tidak mau Celina mempermalukan dirinya sendiri, melihat itu Elisa seakan mendapatkan angin segar, ia sadar Jayden tidak mengetahui siapa Celina sebenarnya.

"Jangan bermimpi Nona, sepupuku Celina Adam Lewis dan saudara kembarnya Verina sekarang sedang berada di suatu tempat di luar negeri yang tidak bisa aku sebutkan, karena mereka sangat menjunjung privasi. Aku bisa saja menuntutmu sebagai penipu jika kau masih menggunakan Adam Lewis di belakang namamu." Ucap Elisa sinis, Celina merasa amarahnya di ubun-ubun, ingin sekali ia menghajarnya, tapi lagi-lagi keberuntungan tengah berpihak pada Elisa, Bantley Jayden sudah tiba dengan petugas Valet.

"Aku tidak ingin menimbulkan keributan disini... ayo pergi sayang," ucap Jayden dingin. ia menarik lengan Celina. Tapi Celina menahannya.

"Aku akan menghancurkanmu Elisa, kau tunggu saja!" Ucapnya lalu melangkah memasuki Bantley.

Twin SistersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang