Part 2

114 13 2
                                    


"Kaori makannya pelan-pelan dong" Tegur kousei saat melihat sahabatnya itu makan dengan berantakan

"Huh dasar cerewet" yang ditegur malah tidak terima

Kousei menyunggingkan senyum tipis melihat tingkah kaori yang masih saja sama walau sekarang ini dia sudah tak se-sehat dulu. Ada rasa senang sekaligus lega melihat sahabat kesayangannya ini masih bisa semangat setelah semua yang terjadi.

DEG!

"Eh kousei daijoubu ka?"

"Ha? Apa? Aku baik baik saja kok" jawabnya santai

"Aneh sekali jelas jelas aku tadi mendengar suara detak jantungnya" ucap kaori dalam hati

Hei kaori bersikap seperti itu bukan tanpa sebab. Bukankah banyak yang bilang jika salah satu indramu ada yang rusak indra yang lainnya akan semakin tajam? Mungkin saat ini kaori memang tidak bisa melihat. Tapi justru itu membuat pendengarannya menjadi tajam.

"Kau mau keluar tidak? Aku akan menemanimu" ajak kousei

"Wah benarkah?!" sahut kaori penuh semangat

"Kalau begitu aku akan minta izin dulu pada perawatmu"

"Eh kita memangnya mau kemana sampai minta izin segala?" tanya kaori

"Ah itu rahasia, yang pasti aku akan mengajakmu keluar daerah rumah sakit"

Kousei pun langsung pergi tanpa mendengar jawaban kaori.

***

"Baiklah aku izinkan kau membawanya tapi tolong berhati hati lah"

"Arigatou. Aku akan menjaganya dengan sepenuh hati" ucap kousei mantap

"Maksudku kau yang berhati-hati arima kun"

"Tenang saja" Kousei memberikan senyum terbaiknya

***

Musim gugur sudah tiba meninggalkan kenangan di musim sebelumnya.. Kousei pun berjalan di bawah pohon sakura yang mulai berguguran sambil menggendong kaori..

"Nee kousei aku memang tidak bisa melihat sekarang, tapi bukankah agak berlebihan kalau kau menggendongku seperti ini" keluh kaori

"Sesekali tidak apa-apa kan" ucapnya sambil tersenyum. "Nah kita sudah sampai"

"Dimana kita" tanya kaori penasaran

Sebelumnya kousei sudah mendudukan kaori di bangku..

"Kau ingat taman di samping Towa Hall?"

"Ah kau membawaku kesini, ada apa?"

"Aku hanya ingin memperbaiki apa yang sudah kuhancurkan dulu" suara kousei terdengar bergetar seakan mau menangis

"Kousei.." tangan kaori pun terulur untuk meraih wajah kousei. Bahu kaori mulai bergetar

"Bukankah sudah kubilang tidak apa-apa, itu bukan salahmu"

"Walaupun kau berkata begitu aku tidak bisa berhenti menyalahkan diriku sendiri." kousei mulai menangis

Deg.Deg.Deg.
Tiba tiba saja kousei pingsan

"Kousei!" teriak kaori panik

***
"Dia kenapa Sensei?" tanya kaori panik

"Dia hanya sedikit kelelahan, kau tenang saja miyazono chan" jawab dokter itu meyakinkan

"Yokatta, hiks kukira akan terjadi sesuatu yang buruk padanya hiks" ucapnya sambil menangis

Kaori saat ini benar benar lega saat tau bahwa sahabatnya itu tidak apa-apa.

OrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang