1- Azel dan Axel

16.3K 319 2
                                    

Author POV

Kegiatan anak muda mungkin tidak akan memikirkan soal pernikahan di usia yang masih terbilang muda.

Di sekolah Swasta, terdapat dua geng yang terdiri dari badboy dan badgirl

Dan beberapa geng hitz lainnya. Masing - masing diketuai oleh Axelino Yuastara Hardinata dan Anzel Hilda Bramansa

Sekolah tersebut milik orang tua dari Anzel Bramansa. Dan memiliki ketua koordinator sekolah yaitu ayah dari Axel Hardinata.

Senin, 6.50 am

Saat itu bel berbunyi dan para siswa disana mulai berhamburan ke lapangan untuk melaksanakan kegiatan di hari senin biasanya.

Sebagian banyak di sekolah itu sangat membenci hari senin. Sama seperti Axel dan Azel, mereka biasanya tidak mengikuti upacara dan jam pertama masuk kelas

Kegiatan itu rutin dilaksanakan mereka serta geng nya

" guys, kayaknya ada berandalan nih disini. Yuhuy, " sahutan dari Deasy membuat Azel menatapnya sekilas

" guys, liat deh. Dia jalan kayak ngga ada masalah ya. iewww " ucap Deasy heboh lagi. Dengan bedak yang ia pegang, serta teman temannya yang tengah mengipasi dia

Dia selalu mengucapkan kata dengan terus memerhatikan dirinya dengan bando kesayangan nya dipantulan kaca bedak tersebut

" guys, sini deh. Gue mau Kasih tau loh " Deasy semakin memanaskan suasana yang awalnya tentram

Oh iya, ayah dari Deasy Maharan Dwity adalah wakil kepala sekolah di sekolah swasta itu. Mungkin karena Azel tidak pernah terbuka dengan yang lain

Maksudnya, Azel tidak pernah mengumbar - umbarkan soal orang tua nya yang memiliki sekolah yang ia sekolahi

Makanya ia selalu diganggu oleh Deasy, keluarga Maharan selalu datang ke sekolah itu. Makanya mereka pada nge-fans dengan Deasy itu.

" eh lo! Cewek gatel. Yang sering ganggu pacar gue Axel! " ucap Deasy dengan lebaynya mengancungkan jari telunjuknya lemah

Lalu menatap azel dengan tatapan jijik. " duh, lo azel! Yang gue bilang tadi "

Azel yang merasa terpanggilkan hanya memutar bola mata nya malas.

Azel sibuk merapikan buku-bukunya yang sebelumnya ia keluarkan. Dan bangkit membawa tasnya di bahu kanan nya. Dan jaket yang dia ikat dipinggang, dan rambutnya yang diurai. Berjalan melewati Deasy dan kawan kawannya

Tanpa menyia-nyiakan waktu, Deasy lalu menarik rambut panjang Azel

" aww anjing " rintih azel. Dan membuat Deasy semakin kencang menariknya.

Azel lalu berbalik dan menarik banyak rambut Deasy kebawah. Dan berhasil membuat Deasy mengaduh sakit. Deasy lalu melepaskan tarikan rambut azel

" aduh!! Berani - berani nya lo ya! Papi!! Anak mu ini dianiaya " teriak Deasy heboh. Azel dengan santainya melihatnya jenuh lalu memutar bola matanya

Seperti sihir, ayahnya datang ke kelas Deasy dan berkata; " aduh, anak papi kenapa? "

" ini Pi, si dia nih ngancem aku katanya ga boleh deket deket sama axel! Terus dia jambak rambut aku , ya jadinya kusut deh rambutnya " ucap Deasy mengadu . Dengan memperlihatkan rambutnya yang kusut

Azel pun ditarik bahkan diseret oleh Papa Daesy. Dan dibawa menghadap ke Ruangan Kepala sekolah

Tok.. Tok..

Dan pintu pun terbuka setelah didalam sana menjawabnya. Dia menurunkan kacamatanya sebentar lalu memperbaiki nya. " ada apa? " ucap Kepala sekolah tersebut.

" ini, anak ini sudah keterlaluan. Dia selalu membuat kacau di sekolah " ucapan pak Maharan yang notabenya wakil kepala sekolah

Azel hanya mentapnya bingung, 'he? Gue salah apa pak? ' batin azel.

Lalu kepala sekolah itu hanya mengangguk " bagaimana kalo panggil saja dan menghadapa bapak? Dia sepertinya sudah bosan masuk ruang BK terus " Ucap Pak Maharan

" hmm yasudah. Kasih saja surat itu " ucap kepala sekolah itu. Dan terlihat orang itu senyum kemenangan

" Eh Pak. Gue salah apasih? Anak bapak tuh yang ngajakin berantem duluan! " bela azel tentunya. Selagi dia tidak salah, toh emang azel ga salah

" Kamu diajar membangkak sama orang tua kamu ha?!! Anak SMA kok berani berteriak di depan saya!! Orang tua kamu siapa sih?! Kamu berlaga tinggi gitu ! "

" orang tua gue emang bukan siapa siapa. Tapi orang tua gue ngajarin gue buat bela diri kalo ga salah, toh gue emang gak salah "

" ah sudah, kenapa kamu jadi berantem dengan anak kecil? " bela kepala sekolah. Sebenarnya yang tau azel hanya guru guru yang pernah mengajarinya

Azel cuma memaki dalam hatinya

Surat panggilan telah diberikan kepada azel. Dan azel pun pulang.

****

Dilain tempat, Axel tengah duduk manis di rooftop sekolah. Sebagi markasnya itu, dia selalu melarang siapapun dapat menginjak markasnya. Itu berlaku kepada semua murid disekolah itu

" Dre, perkembangan? " tanya Axel kepada Dreyon. Dreyon pun membuka setiap lembaran yang ada ditangannya. Bisa dibilang, dreyon merupakan anak pintar yang selalu memegang kertas dan pulpen

Axel merogoh kantung celana nya dan mendapatkan sebatang rokok yang terisisa dan korek

Axel membakarnya lalu menghisapnya dan menimbulkan asap pekat.

" perkembangan kali ini, oh ya ketua geng badgirl dikasih surat panggilan dari kepala sekolah. Karena habis bikin Deasy nangis " ucap Dreyon yang serius dengan kertas nya itu.

Axel hanya mengangguk, sambil terus menghisap Batang rokok itu. " yang lain dimana? " tanya axel dingin

" yang lain masih dikelas " seakan mengerti dengan tatapan axel, Dreyon mengirim pesan kepada Adit, Zeno, Elfran, dan juga Geno

Cepat! Markas
Dre

Axel membuka layar ponselnya melihat nama yang tertera disitu

Panggilan masuk dari adeknya si Deya, axel pun menggeser tombol hijau dan mendekatkan ke telinganya

Suara jeritan tangisan Deya pecah terdengar oleh Axel. Ia pun mematikan rokoknya dan segera berbicara dengan adeknya

"Halo, kenapa? "

" kak, mami kak.. Hikss.. Hikss.. Di rumah sakit! Nyusul kak!! Mami manggil nama kakak mulu! "

" gue kesana sekarang, tunggu! "

Sambungan terputus. " gue mau kerumah sakit " ucap axel

Lalu Adit dan yang lainnya datang. " ikut! "

Axel menggeleng cepat lalu pergi menuruni anak tangga yang panjang. Pasalnya dia sekarang berada di gedung yang berlantai 4 tingkat

Axel pun melajukan motornya dengan seragam yang masih melekat di tubuhnya

Bersambung

Vote!!!

Young Marriage (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang