Chapter 4: 'see you, Xiao Lu Han'

2.4K 147 21
                                    

Author's POV

"Bagaimana? Masih sakit?" Luhan mengangguk. Aku tersenyum dan kali ini memasukkan es ke dalam mulutku. Kami berciuman lagi seperti tadi, sampai esnya mencair dan habis.

"Oke, now, let's eat."

Sehun menyiapkan kembali makanan yang tadi ditinggalkan oleh Luhan. Dengan senang hati Luhan memakannya, dia tidak menyadari Sehun yang sedari tadi memandanginya. 'Kenapa Luhan terlihat kurus, tulang selangkanya pun sampai terlihat, apa dia pakai v-neck? Kurasa tidak, kulit lehernya sangat mulus tanpa celah. Aku tidak akan tahan jika harus dihadapkan dengan pemandangan ini lebih lama.'

"Hyung, sepertinya pakaianmu itu kebesaran. Kita harus mencari yang lebih pas untukmu." Celetuk Sehun yang akhirnya menemukan apa yang salah dengan penampilan Luhan. Itu memang baju dengan ukuran Sehun, tentu saja terlihat kebesaran jika dikenakan Luhan.

"M-master, aku tidak ingin pergi kemanapun. Bolehkah aku mengenakan baju ini saja?" Tanya Luhan agak menahan sakit.

Sehun terdiam, Luhan benar, tidak seharusnya dia langsung membawanya keluar. Bersama dengan teman-temannya saja belum terbiasa. Diamnya Sehun membuat Luhan khawatir, dia sangat takut jika tuannya itu marah.

"Apa master marah padaku?" Luhan bertanya dengan tatapan takut.

"Tentu saja tidak hyung, apa kau pikir aku akan segampang itu marah padamu?" Jawab Sehun dan mengeluarkan ponselnya. Dia kemudian memilih nomor dan menelfonnya, "Yobuseo? Ne..Sung Kyuk, bisakah kau belikan baju untukku? Ah..bukan-bukan, ukurannya satu atau dua angka dibawahku. Kira-kira bisa dipakai berganti selama satu minggu. Baiklah, segera bawa kerumah oke." Kata Sehun dan mengakhiri panggilannya.

"Apa kau menyukai sarapannya hyung?"

Luhan mengangguk sebagai jawaban. Sehun berdiri dan mengambil susu, menuangnya ke dalam gelas dan memberikannya pada Luhan.

"Sehun!!" Mendengar suara itu, Sehun yang sedang meminum susu tersedak bukan main. Ekspresi Sehun membuat Luhan bingung. Terdengar langkah kaki menuju ke dapur.

"Sehun, kenapa kau—" Donghae berhenti berkata dan melihat ke arah Luhan. "Siapa dia?"

Luhan merasa terintimidasi dan mendekat pada Sehun, bersembunyi dibelakangnya sambil memegang lengan Sehun seolah mencari perlindungan. Pandangannya dia tundukkan ke bawah, tidak berani melihat pria yang sepertinya adalah kakak Sehun.

"Dia adalah Luhan."

"Luhan?"

"Kau ingat hyung, Luhan kita.."

Donghae mengernyitkan dahinya, "Bagaimana kau bisa menemukannya? Luhan? Xiao Lu Han kita?" tanya Donghae tidak percaya. Kemudian dia mendekati Luhan seraya ingin memeluknya, tetapi Luhan menolak dan mendekap Sehun erat-erat.

"M-master..." Bisik Luhan pada Sehun, dan membenamkan wajahnya di punggung Sehun.

"Eh, apa yang terjadi?" Tanya Donghae bingung dan melihat ke arah Sehun.

"Akan ku jelaskan, kau duduklah di sini dulu." Kata Sehun dan menggandeng Luhan pergi dari sana, membawanya masuk ke kamar.

"Hyung, kau tunggu disini dulu oke, aku akan bicara pada Donghae."

Luhan mengangguk, dia tidak mengingat sama sekali siapa Donghae yang dimaksud Sehun.

"Sekarang, bisa kau menceritakan apa yang terjadi? Bagaimana kau bisa menemukan Luhan? Dan kenapa dia berlaku seperti itu?" Donghae membrondongnya dengan pertanyaan saat dia melihat sosok Sehun mendekati dapur.

"Tidak bisakah kau biarkan aku duduk dulu??" Ejek Sehun kesal, kemudian dia meneguk susunya tadi dan mulai berkata. "Aku bertemu denganya semalam," Sehun memulai ceritanya, dia menghela nafas. "Di tempat penjualan budak."

My Adorable Slave [Hunhan] /ON HOLD/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang