Langit masih mendung, menyisakan sisa-sisa rintik hujan yang tadinya lebat menghantam jingga jelang senja senin ini. Jalanan lalu lengang dan kecipak air menyeret langkahku basah dan lecek karena lumpur sisa sesiangannya. Hari ini terasa amat panjang. Bukan, bukan karena hujan. Tetapi karena penantian, yang terasa tidak ada ujungnya. Pun meski telah berhari-hari aku menanti, surat itu tidak pernah datang.
YOU ARE READING
Surat
Short StoryMenunggu surat dari seseorang yang bahkan kau pun tidak tahu siapa namanya, bisa terasa gila. Meski seiring hari berganti bahkan menjadi berbulan-bulan ini, aku mulai belajar menerima bahwa mungkin aku memang sudah gila.