Bagian tanpa judul 2

2 0 0
                                    



"Baru pulang to, Mbak?" si Ibu paruh baya yang menjajakan panganan ringan di depan jalan samping kamar sewaanku menyapa seperti biasa.

"Iya nih, Bu." Kubalas sambil tersenyum. Sembari berlalu aku berpikir ingin bertanya untuk kesekian kali dalam bulan ini kepada si Ibu.

"Ada titipan atau sesuatu dikirim ke kamar saya ndak ya Bu hari ini?" akhirnya aku berbalik beberapa langkah dan bertanya juga.

Si ibu hanya menggeleng. Itu pertanyaan yang sama yang selalu kutanyakan pada si ibu belakangan ini. Hhm, baiklah, lebih tepatnya itu sudah sebulan ini, atau, bahkan mungkin dua atau tiga? Entahlah. Dan jawaban si ibu selalu sama. Minggu-minggu pertama ia menggeleng sembari mengucapkan kalimat "Ndak itu, Mbak, ndak ada kiriman apa-apa e hari ini". Namun seiring waktu berjalan jawaban itu mungkin dirasanya terlalu panjang untuk jawaban yang sama yang harus diulang-ulang. Maka yang kudapati belakangan hanya gelengan dan senyuman.

SuratWhere stories live. Discover now