One

1.3K 126 2
                                    

Budayakan VOTE 🙏
TYPO bertebaran

HAPPY READING ^^
.
.
.
"Mingyu-ya!! Bangun nak!! Mingyu-ya!! Kau dengar Eomma?!?!! Mingyuu!!"

<<<Stay With Me>>>
.
.
.
"Aku pulang" seru seorang namja dengan beanie hitam usang yang melekat dikepalanya seraya menutup kembali pintu rumah kecilnya agar dingin tak kembali menerjang tubuhnya

Terdengar dari dalam kamar orang tuanya suara gaduh dua orang yang sedang beradu mulut

'Kau pikir sudah berapa banyak uang yang kita keluarkan untuk membiayai hidup bocah sialan itu'

'Aku percaya dia akan membawa keberuntungan untuk kita'

'Keberuntungan apa? Dia hanya bocah laki-laki biasa yang terus saja menghabiskan uang kita hanya untuk bersekolah disekolah yang mahal hanya karena dia merasa dia itu pintar'

'Jaga bicaramu! Kau saja tak bisa memberiku seorang anak laki-laki, bagaimana bisa kau berkata seperti itu tentangnya'

'Beraninya kau...'

"Aish! Tak bisakah mereka membiarkanku belajar dengan tenang" rutuk namja itu pada orang tuanya lebih tepatnya orang tua angkat yang tak pernah menganggapnya ada

Dipasangnya headset dikedua telinganya dengan volume tinggi, hingga dengan tiba-tiba sesuatu yang keras menghantam kepalanya

"Arg!!" Rintihnya spontan dan dengan segera melepas headset yang baru saja dipasangnya

"Wae?" Tanyanya tanpa dosa pada seorang wanita paruh baya dengan bajunya yang berwarna tidak senada layaknya baju bekas.

Karena kamarnya yang tidak dikunci alias tak bisa dikunci, membuat semua orang bisa dengan mudah memasuki kamarnya yang notabenenya bekas gudang.

"Apa kau bilang? Wae? Kau tak tau sekarang pukul berapa?? Suamiku sudah berangkat, jadi kau harus memasak makan malam untuk kami" bentak wanita berbadan kurus itu pada namja yang dilemparnya dengan sendok makan

"Ne" namja bermata elang itupun beranjak dari kursi dan berjalan menuju dapur. Kerja rodi pun dimulainya saat seorang laki-laki yang memiliki predikat sebagai Ayah berangkat mencari nafkah sebagai seorang satpam disebuah gedung Apartemen yang tak jauh dari rumahnya. Berangkat malam hari dan pulang saat sang anak laki-laki berangkat sekolah. Jadi, dengan tidak adilnya sang Ayah tak pernah mengetahui kejahatan yang dilakukan orang rumah terhadap namja itu.
.
.
.
"Omo! Aku terlambat!" Rutuk namja itu pada waktu yang berlalu begitu cepat, lebih tepatnya pada keluarganya yang terlalu banyak menuntut ini itu padanya bahkan sebelum fajar terbit

"Oppa! Bekalmu!" Teriak seorang gadis kecil berkuncir dua dari dalam rumah

"Aah~ ne gomawo Jisu-ya!" Namja itupun menyambar kotak bekal makan siang berwarna biru yang ada ditangan seorang yeoja kecil yang bisa dibilang adik dari Namja tadi dan berlari meninggalkan rumah kecilnya berniat sampai sekolah tepat waktu meskipun dengan jarak yang tidak dekat.

"Awas! Didepanmu ada batu!"

'Brugh'

"Argh! Sial!!" Umpatnya saat menyandung batu yang lumayan besar didepannya, yang menyebabkan ia tersungkur ke tanah dan menghasilkan goresan indah terlukis dikedua telapak tangannya

"Bukankah sudah kubilang kalau ada batu didepanmu" seru seorang namja asing berseragam yang tiba-tiba muncul entah dari mana asalnya

"Sudahlah, aku buru-buru" namja dengan luka ini segera berdiri seraya menahan rasa sakit dan kembali berlari menuju sekolahnya yang hanya tersisa beberapa langkah dari tempatnya terjatuh meninggalkan namja asing dengan seragam berbeda dari yang ia kenakan

Stay With Me {MEANIE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang