High School!AU
⇜♧⇝
Matahari mulai berada di atas ubun-ubun, menandakan tengah siang hari.
Mungkin bagi sebagian murid sekolah jika sudah siang terik seperti ini, mereka mulai malas yang namanya mengikuti pelajaran—terlebih jika mata pelajaran yang membuat otak pusing sampai tidak bisa fokus apa yang dijelaskan guru.
Tapi sepertinya itu tidak berlaku bagi seorang gadis bernama [Full name]. Wajahnya masih segar; masih bisa tersenyum dan menyapa pada murid lain yang menyapanya, serta mengatakan kalau dirinya baik-baik saja membawa tumpukan buku itu sendiri. Tubuhnya masih bisa bergerak membawa tumpukan buku yang hampir menutupi sebagian penglihatannya.
Menghela napas, [Name] mencoba untuk sedikit mengangkat tangannya dan merasa jika ia melakukan itu, tangannya tidak akan pegal. Namun sepertinya usahanya gagal dan kesalahan fatal bagi [Name] untuk mengangkat sedikit tangannya. Buku dengan tumpukan yang cukup tinggi itu mulai kehilangan keseimbangan dan gravitasi akan membuat buku itu jatuh di lantai.
"Sial!"
Tumpukan buku itu hampir jatuh.
Hampir.
Berkedip, [Name] melihat tubuh seseorang yang sedang menahan tumpukan buku yang hampir jatuh dengan kedua tangannya. Manik [eye color]nya melihat seragam yang dikenakan adalah seragam laki-laki, [Name] mendongak dan mendapati paras tampan nan imut di hadapannya yang sedang tersenyum.
"[Name]-chan, kau baik-baik saja, kan?"
Mata [Name] membulat, mulutnya terkatup dan terbuka, kemudian terkatup lagi—gugup. Pemuda yang di hadapannya hanya mengerjap dan tertawa kecil, lalu membantu [Name] untuk berdiri tegak dan mengambil sebagian buku yang dibawanya—dan buku yang diambil pemuda itu lebih banyak.
"Y-Yasusada-kun... terima kasih." [Name] menunduk malu.
Pemuda yang bernama lengkap Yamatonokami Yasusada itu tersenyum, kemudian tertawa. [Name] yang melihat itu mendongakkan kepalanya dan memasang raut wajah bingung.
"Ya, ampun, [Name]-chan, kalau kau membawa buku yang sebanyak ini harusnya kau meminta pertolongan orang lain," ucap Yasusada disela-sela tawanya. [Name] yang melihat itu hanya cemberut, "Lalu kenapa kau tertawa. Apa aku aneh membawa buku yang banyak ini?"
Mendengar nada bicaramu yang (sedikit) kesal, Yasusada berdeham, "Maaf, hanya saja kau lucu saat berjalan membawa buku sebanyak itu." Yasusada tersenyum jenaka.
Wajah [Name] seketika memerah dan mengatupkan bibirnya kemudian membuka lagi, "K-kau... mengikuti—"
"Ingin kau bawa kemana buku ini, [Name]-chan?"
"Ruang guru— hei, jangan mengalihkan pembicaraan!"
Yasusada hanya cengir dan langsung jalan begitu saja ke ruang guru—tak mempedulikan [Name] yang mengomel di sampingnya dengan wajah memerah.
"Dasar stalker."
"Aku bukan stalker, aku ini kekasihmu."
⇜♧⇝
Omaigat, Yasu, tampaknya daku membuat dirimu ooc. (=_=;)
Saya tak tau mau nulis apa di author note ini. ლ(´ڡ'ლ)
Kritik dan vommentnya bagi yang suka cerita ini. ヽ(^o^)丿
♢ シロン
❀ next sword ❀
Tachi: Mikazuki Munechika
YOU ARE READING
SWORDS ー Touken Ranbu x Reader [INDONESIA]
FanfictionSekumpulan fanfiksi x Reader dengan para pedang-pedang tampan (nan cantik), yang sifatnya sulit dipahami. ⇜♧⇝ Touken Ranbu: Hanamaru © Junichiro Taniguchi ♢ シロン