Reuni Dadakan

210 22 0
                                    

“Jadi,” Clevaria membenarkan posisi duduknya. Dia menatap dua gadis berkerudung di depannya. “Apa yang ngebuat kalian datang ke sini tiba-tiba?”

Sesaat hening. Dua gadis di hadapannya saling menatap, kemudian kembali menatap pada Clevaria.

“Gue sama Nur mau ngadain reuni kecil-kecilan untuk Agni” jelas Yuyun salah satu dari mereka yang memakai kerudung warna biru muda.

Kening Clevaria mengkerut. “Maksud lo?”

“Cakka” kata Nur, gadis yang memakai kerudung warna biru tua.

Clevaria langsung tahu maksud dari ucapan Nur barusan. “Kalian mau pertemukan mereka?”

“Bukan cuma mereka berdua, tapi juga ada Irsyad sama Gita. Sebenarnya ini idenya Nur sih, gue Cuma bantu doang”
Nur menyengir lebar ketika namanya disebut. “Ya gue pikir emang mustahil sih, tapi apa salahnya dicoba. Mumpung mereka juga lagi di Jogja kan” katanya. “Lo mau bantuin kita? Gue rasa cuma ini satu-satunya kesempatan mereka untuk ketemu. Kalau bukan kita, siapa lagi?”

“Tapi lo yakin? Lo kan tahu Cakka itu orangnya sibuk banget sekarang. Manggung sana-sini. Meet and Greet di mana-mana. Gak mungkinlah dia ada waktu. Irsyad sama Gita, emang kalian bisa ngehubungin mereka? Duh, gue mau bantu, tapi gimana caranya kalau mereka aja susah untuk ditemuin. Kalau Agni mah gampang” ujar Clevaria.

“Itulah kenapa kita di sini sekarang” Yuyun kembali bersuara. “Masalah Cakka, Irsyad, sama Gita, gak usah lo pikirin. Mereka bertiga bisa kita urus. Kita cuma mau lo urus soal Agni. Lo kan deket sama dia. Jadi mungkin lo bisa sampein tentang acara reuni yang kita buat ini. Please banget, Ri. Gue tau Agni juga pengen kumpul sama mereka”

“Acaranya kapan?”

“Minggu depan”

“Di mana?”

“Kita sih rencananya pengen di basecamp-nya The Finest Tree”

“Ya udah, nanti gue sampein ke Agni. Nanti gimana-gimananya gue kabarin ke kalian”

Thanks ya, Ri”

Clevaria tertawa kecil. “Haha kalian niat banget asli, meskipun sebenarnya gue juga pengen sih. Semoga sukses ya”

“Pasti bakal sukses kok” Yuyun berujar dengan penuh semangat keyakinan.

“Ya udah, kita balik ya” Nur bangkit berdiri dari tempat duduknya, di ikuti oleh Yuyun dan Clevaria. “Sorry udah ganggu”

“Santai aja, kalau soal Agni kalian datang subuh juga gue ladenin” kata Clevaria tersenyum lebar.

“Ya gak subuh juga sih. Ya kali” ujar Yuyun ikutan tersenyum. Mereka bertiga berjalan menuju pintu rumah.

“Ya udah, Ri. Kita pamit ya. Ketemu minggu depan” seru Nur melambaikan tangan pada Clevaria, begitupun juga dengan Yuyun. Clevaria membalas lambaian tangan mereka kemudian tersenyum simpul sambil berpikir, kira-kira bagaimana reaksi Agniaza nanti, terlebih reaksi CagniLovers.

oooooOooooo

Agni memasukkan gitarnya ke dalam tas, kemudian melirik jam dinding yang berada di kelasnya. Jam 14:30. Dia merutuki dirinya sendiri. Seharusnya latihannya tidak selama ini. Tapi begitulah Agni. Jiwa musiknya memang dahsyat. Bahkan ketika mata kuliahnya telah usai dia malah memutuskan untuk pergi ke ruang musik hanya untuk memetik senar gitarnya. Masuk dalam jurusan Seni Musik membuatnya tidak bisa lepas dari alat musik.
Dia menghela nafas. Dan tiba-tiba ponselnya berdering. Gadis berdarah jawa itu menatap layar ponselnya. Nama Clevaria Ery tertera diIayar ponselnya. Ia langsung menjawab panggilan telponnya. “Ya, Ri?”

IC's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang