Prolog

725 19 1
                                    


A

lisha menatap horor ke arah Raisha yang tiba-tiba masuk ke kamarnya tanpa permisi dan langsung terlentang di atas kasur empuk miliknya.

Raisha tersenyum melihat sahabatnya yang menatapnya dengan tatapan horor kemudian duduk disebelah Alisha.

"Misi kek lain kali, asal masuk Aja," omel Alisha dan yang diomelipun seolah tak bersalah malah tersenyum-senyum sendiri.

"Seneng amat, habis dapet gaji, Bu?" tanya Alisha.

"Ini sih lebih dari gaji, Bu," balas Raisha.

"Oh ya? Apa'an?" tanya Alisha bersemangat.

Raisha menunjukkan jari kanan sebuah cincin melingkar dijari manisnya.

"Habis beli cincin baru, Bu?" tanya Alisha sambil kembali mengalihkan pandangannya ke layar monitor.

Raisha cemberut menatap Alisha yang tidak terkejut dengan keberadaan cincin barunya.

"Kok beli sih, Ini cincin dikasih Donie yang artinya aku habis dilamar sama Donie, Lish," jawab Raisha dengan wajah berbunga-bunga.

"Hah! Serius kamu?" tanya Alisha yang dijawab anggukan oleh Raisha

"Wah, selamat ya, Sayang." Alisha memeluk sahabat terbaiknya itu.

"Makasih ya, Lish. Akhirnya bentar lagi aku jadi nyonya Donie," ucap Raisha dengan mata yang berbinar.

"Ya dan kamu gak perlu cemburu lagi tuh sama sahabatnya Donie, siapa tuh Namanya?" ucap Alisha sambil berpikir.

"Helena," jawab Raisha.

"Helena, soalnya udah jelaskan klo Donie bener-bener cinta sama kamu dan Helena cuman pure sahabat."

"Ok deh, emang aku tuh sensi banget klo Donie sudah nyebut nama Helena, tapi sekarang aku tambah yakin klo Donie cuman cinta sama aku."

"Iya deh nyonya Donie."

Alisha tersenyum memandang sahabatnya yang sedang berbahagia, tiba-tiba smartphone Alisha berdering tertera nama Alfa di layarnya. Alisha tersenyum dan menoleh Raisha.

"Alfa, Rai," ucap Alisha sambil menunjukkan ponsel pada Raisha.

"Angkat gih!" ucap Raisha tak peduli.

Alisha menggeser tanda hijau dilayar smartphonen.

"Bisa bicara dengan Neng Alish?" gurau Alfa.

"Maaf, Neng Alishnya lagi keluar, ada pesan nggak, Bang?" balas Alisha.

"Yaelah, Abang tukang bakso neng?" lanjut Alfa.

"Habisnya kamu aneh, sudah tahu handphone aku pakek tanya segala. Ehm, ada angin topan ya semalem Mr busy tiba2 nelpon aku?" tanya Alisha sambil melihat Raisha yang senyum-senyum sendiri mengamati cincin barunya.

"Galau nih, Lish, temenin yuk?" ajak Alfa.

"Kalau galau baru deh inget sama temennya, galau kenapa sih?"

"Nggak tahu."

"Loh, kok bisa nggak tahu?"

"Abis diputusin aku, Lish," jawab Alfa enteng.

"Diputusin siapa?" tanya Alisha heran.

"Ya Sandralah, Lish, siapa lagi."

"Emang kamu habis balikan lagi sama dia?"

"Enggak"

"Bentar deh, Fa. Sebenernya tuh aku apa kamu sih yang amnesia? Bukannya kalian udah putus 2 bulan yang lalu?" ucap Alisha sambil mengerutkan kening.

"Sudah putus ya? Aku lupa, Lish " jawab Alfa sambil cengingisan nggak jelas.

"Dasar! Sebenernya kamu kenapa?"

"Perasaanku nggak enak, Lish, nggak tahu kenapa."

"Oh ya, kamu mau ngomong sama Raisha? Ada orangnya nih?" menoleh Raisha yang geleng-geleng kepala.

"Kenapa tuh anak ada di kamar kamu?" tanya Alfa.

"Lagi bahagia, nih ngomong aja Sendiri," ucap Alisha sambil menyerahkan ponsel ke Raisha.

"Halo, Al," sapa Raisha.

"Halo, Rai, lagi bahagia nih katanya?"

"Iya,ceritanya nanti aja klo kita ketemu sudah malem soalnya."

"Emang ceritanya panjang banget ya?"

"Ya gitu deh, selamat malam, Al." Raisha langsung menyerahkan ponsel ke Alisha lalu mengambil tas dan mengecup pipi Alisha.

"Pulang dulu, goodnite, Al," ucap Raisha sambil berlalu dari kamar Alisha.

Alisha mengelap pipinya yang habis dikecup sahabatnya itu dan menyapa Alfa lagi di seberang sana.

"Halo, Fa," sapa Alisha lagi.

"Halo, Raisha kenapa sih?"

"Gila tuh anak, habis dilamar Donie jadi tambah aneh."

"Dilamar?" tanya Alfa kaget.

"Iya, baru aja pamer cincin. Dia happy banget, Fa." jawab Alisha.

Alfa terdiam mendengar kabar itu.

"Halo, Fa ..., alfa ...."

"Ehm, bisa temenin aku makan nggak malam ini?" tanya Alfa.

"Makan? Di mana?" Alisha balik bertanya.

"Terserah deh yang pasti bisa bikin hati adem."

"Baiklah, aku tunggu."

"Aku jemput seengah jam lagi."

Alfa menutup ponselnya dengan sendu. Tanganya meraih sebuah foto yang dipasang di atas nakas tempat tidurnya.

Foto Alisha, Raisha dan dirinya dalam balutan baju biru putih almamater SMP.

"Kenapa kamu tidak pernah melihatku, Rai?" Ucap Alfa sambil mengusap lembut wajah cantik Raisha di foto yang terbingkai indah.

----------------
Revisi
Biar yang baca agak enakan matanya
Walau typo masih nyelengkrah hehe

Makasih buat yang udah baca my first story
Makasih buat yang udah vote
Makasih buat yang udah masukin my story ke reading list

Gamsahamida...

Big love

Anggie bauti

Bwi. 23 mei 2017

Dua HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang