4. Senyum

45 3 0
                                    


  Aku pergi ke dapur, tumben gak banyak makanan, biasanya kulkas penuh banget sampe gak tau apa aja isinya yang di bagian dalem. Aku buka salah satu lemari diatas wastafel dapur, ada beberapa bungkus makanan ringan. Ternyata yang kesukaanku masih ada, jadi aku ambil yang itu. Aku mengambil 2 gelas dari lemari didekat dispenser, dan aku isi es batu dari freezer. Setelah itu aku membuka kulkas, mengambil jus dan menuangkannya ke gelas. Aku taruh chips itu di antara lengan kiri dan sampingku, membawa dua gelas di tanganku dan kembali menuju ke kamarku di lantai 2 rumahku.

Sampe dikamar, Mia lagi asik ngoprek hape aku, seperti biasanya. Antara liat foto-foto atau chat aku dengan orang-orang dan kadang ngejek aku kalo ada cowo yang nge-chat aku. Paling sering dia buka Instagram dan nge-stalk orang-orang, apalagi Darrel, orang-orang yang deket sama Darrel, dan orang-orang yang foto sama Darrel. Dia gamau pake hape dia soalnya takut ketauan kalo dia yang nge-stalk, walaupun aku gangerti gimana caranya bisa sampe ketauan. Tapi yaudah aja, aku juga gak ada yang ditutupin dari dia, jadi aku mebebaskannya dan karena gak masalah.

"Vi, kayaknya cewe yang dia suka udah punya pacar deh..." kata Mia

"Oh ya? Kamu udah stalk sampe mana coba? Ngomong-ngomong kamu belum ngasih tau siapa cewenya..." Jawabku. Katanya lagi "hahaha, maaf, aku kepikiran terus dia jadi aku lupa ngasih tau dan cerita ke kamu lebih detailnya lagi." Mia tersenyum sambil memberikan tampang maaf-in aku ya, tampang yang membuat aku muak dan mau gak mau maafin dia. "Jangan terlalu dipikirin sendiri, kalo ada masalah cerita aja ke aku, aku kan udah seperti adikmu yang lucu dan cantik ini" dengan senyum ku bilang kepadanya. Mia di angkatan kita termasuk salah satu murid yang paling tua, seperti Darrel. Mia beda 7 bulan dengan ku, dan Darrel sebulan lebih tua dari Mia. Sebenarnya bisa dibilang juga aku yang muda, bahkan salah satu paling muda di angkatan.

"Iyalah terserah kamu aja" jawab Mia setengah tertawa, setengah geleh dengan ucapanku. "Mau tau gak nih, ceweknya siapa?" Tanyanya. "Ya iyalah kakak, kalo gak susah atuh ceritanya" jawabku penuh sarkas. "Hahaha, iya iya, orangnya adalah..... Debby" kata Mia. "Debby?? Cewe yang udah ganti pacar satu tahun lalu 4 kali?? Gak mungkin..." jawabku dengan ekspresi kaget dan sedikit bingung. Aku kira Darrel suka sama tipe cewe yang pinter, baik, tulus, intinya cewe yang alim. Mungkin penilaian ku selama ini tentand Darrel, salah.

Jawab Mia "iya Debby, anak famous itu, cantik sih dia, baik walaupun sifatnya ya kadang begitu". Iya sih, Debby itu bisa dibilang baik, mau bantu orang lain gak pilih-pilih, walaupun maaf aku berkata ini tapi ini sesuai kenyataanya, dia gonti-ganti pacar. Mia akhirnya merasa tenang kalo cewe itu udah punya pacar.

"Nih, liat deh, dia foto sama kakak kelas, dia post baru 3 hari yang lalu. Captionnya aja 'This World won't be Perfect if you're not in it ❤️' pacaran kan ya kalo sampe gini?" kata Mia. Aku hanya bisa ikut senyum ngeliat dia senyum-senyum sendiri kaya menang undian. "Hahaha, iya-iya mereka mestinya pacaran ya kalo captionnya kaya gitu mah."

"Eh Mia, mau nanya adik aku gak tentang Darrel?" tanyaku, "boleh-boleh, boleh banget dong" sambil senyum-senyum sendiri gak jelas gitu, pulang-pulang bisa keram muka dia. "Bentar ya aku panggilin, tadi pas aku ngelewat kamar dia, dia lagi sibuk ngerjain tugas" jawabku. Jawab Mia "Ok, ok gak usah dipaksakin", padahal keliatan banget dia mau.

(Aku jalan ke kamar adikku, David)

(Aku ketok pintu kamarnya dan sebelum dia jawab aku boleh masuk atau nggak, langsung aja aku buka pintunya.)

"Cieeeee, yang lagi rajin ngerjain tugas..." kataku. "Ih..... diem lah kak, emang salah ya gua ngerjain tugas?" jawabnya sinis. "Hahaha... maafkan kakak mu ini yang tidak sempurna." jawabku lagi dengan ekpresi sengaja nyebelin, "ya, ya. Kalo ke sini pasti ada maunya. Mau apa?" tanya dia. "Pertama, kakak minta tolong jangan sok-sok an pake kata 'gua'. Kedua, boleh ikut kakak gak sebentar, plisssss" kalau kalian gak nyadar, kalimat pertama nada ku sedikit kesel karena dia tau paling gak suka aku denger kata gua diantara keluarga. Kalimat kedua aku seperti memohon sangat, merayu supaya dikabulkan permintaan kakaknya yang baik hati ini. Percaya gak percaya, anak ini paling susah diminta tolong. Diminta tolong ngambilin hape aja sekalian jalan, gak mau. Diminta orang tua apa aja, gak mau, kalo dia sekali bilang iya, rasanya ajaib. "Apa?" Kata adik yang ngeselin ini, "Tumben baik, biasanya langsung nolak, kamu kan deket sama temen kakak, Darrell. Ada yang suka sama dia....." kataku. "Siapa? Kak Mia?" tanya dia, "kamu tau?? Darimana??". "Bilangin kak Mia kalo mampir kerumah dan ngomongin kak Darrel jangan keras-keras, kedengeran samp ke kamar sebelah soalnya, berisik tau ganggu orang aja" kata David. "Kamu gak ngasih tau siapa-siapa kan?" tanyaku panik, "ya nggak lah, ngapain juga". Untung anak ini ada pinternya juga. "Ya udah, tar kalo dah beres aku mampir ke kamar lu", "tolong Vid, sopanlah ke kakakmu ini satu-satunya dengan jangan ngomong lu gua, Ok?" Dengan agak kesel dan senyum paksa aku jawab. Jawab dia "iya kakak....."

(Tiba-tiba, setelah sekitar 10 menitan. David seenaknya masuk ke kamar aku, dan duduk di kursi depan meja belajarku sambil ngeliat ke arah Mia yang lagi duduk sambil nyender ke dipan dan aku yang lagi tidur-tiduran di ranjang)

Dia langsung nanya, "mau tau apa?" dengan memberikan tampang sok keren. Mia gak sabar dan langsung nanya "kamu tau kalo kak Darrel suka sama kak Debby?", gak tau kenapa David malah ketawa "kakak ketinggalan zaman ya, itu rasanya udah dari awal tahun deh kak Darrel suka kak Debby, sekarang malah kebalikannya". "Beneran Vid? Dia emangnya gak tau ya Debby udah punya pacar yang kakak kelas itu." Tanya Mia sedikit bingung. "Iya, waktu kak Darrel udah gak suka sama kak Debby sekarang malah kak Debby yang suka. Kak Debby berusaha buat dapetin kak Darrel dengan cara buat dia cemburu dengan pacaran sama kakak kelas, soalnya kak Debby taunya kak Darrel masih suka sama dia. Tapi kak Darrel udah gak suka sama sekali sama kak Debby" jawab David panjang lebar. "Untunglah, kalo sekarang tau gakndia suka siapa?", tanya Mia "hmm... kalo itu sih kurang yakin ya gua, yang pasti akhir-akhir ini dia gak ngedeketin siapa-siapa"

Mia tersenyum lega.

Haruskah ini Terjadi?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang