1

5 2 1
                                    

APAKAH semua ini cukup adil untukku jalani?? Aku adalah wanita baik yang tak pernah ingkar atau melukai. Bukan sombong, hanya saja aku tak mengira bahwa akhirnya akan menjadi seperti ini.

Aku selalu mempercayai siapapun yang berbuat baik dan peduli kepadaku. Aku selalu menerima segala jenis perhatian yang hadir kepadaku. Tapi mereka semua merusak kepercayaanku. Mereka menghancurkanku. Dan, disinilah aku, sendiri, sepi, dan benci.

Kepada siapa aku harus melampiaskan semua ini? Kesayanganku sudah menghancurkan semuanya dan merusak hidupku hanya dalam sepersekian menit. Lelaki itu pernah sangat berharga dihidupku. Lelaki itu pernah menjadi prioritas dalam hidupku. Tapi kini, ia menjadi kesalahan terbesar dalam hidupku.

Kami bertemu disini. Ditempat ku sekarang ini. Sebuah taman yang sunyi dan penuh kedamaian. Kami bertemu dengan kondisi yang sama dan sakit yang sama. Kami sama-sama   mencari kedamaian untuk menenangkan hati dari luka yang sudah menyayat begitu perih.

Dia mendekatiku dan tersenyum kecil kepadaku. "Hai" itu adalah kata pertama yang keluar dari mulutnya. Satu kata berjuta makna yang membuat kami menjadi semakin dekat dan saling berbagi cerita yang sama. Dia bilang kepadaku bahwa kekasihnya pergi begitu saja meninggalkannya disaat hari pernikahan itu tinggal menghitung hari. Alasannya karena, kekasihnya tersebut mengetahui bahwa orang yang akan ia nikahi takkan bisa memberikannya keturunan. Dan menurutku, itu masalah yang rumit.

Aku juga menceritakan kisah pedihku kepadanya. Cerita yang sama, ditinggal pergi. Beda dengannya, aku ditinggalkan karena kekasihku ternyata memiliki kekasih lain selain aku dan wanita itu sudah mengandung buah cinta mereka. Ini masalah yang rumit menurutku. Mengingat kami sudah menyebarkan undangan dan sudah mempersiapkan segalanya tinggal menunggu hari esok untuk akad nikah.

Aku frustasi pada masa itu. Impianku hancur seketika dalam beberapa menit. Impianku untuk menikah selalu tak berjalan dengan mulus. Bukan pertama kalinya aku ditinggal pergi, tapi untuk kesekian kalinya. Dan kali ini, aku memutuskan untuk mengakhiri semuanya dan menutup lembar cerita yang penuh luka itu.

Hingga aku bertemu dengannya. Dia merubah segalanya. Dia berani membuat lembaran baru yang penuh dengan warna bersamaku. Dan aku juga siap jika lembaran itu diisi olehnya yang penuh dengan perhatian kepadaku.

Aku yakin, lelaki baik sepertinya takkan meninggalkanku seperti lelaki yang sebelumnya. Aku yakin itu. Sangat yakin. Namun keyakinanku itu salah besar. Dia sama buruknya dengan lelaki yang lain yang pergi begitu saja disaat aku sudah merasa bahagia bersamanya. Aku menerima segala kekurangannya. Aku mengerti segalanya. Tapi, dia pergi begitu saja.

Aku tak pernah menyakiti hati orang lain. Tapi kenapa Tuhan terus saja memberikanku cobaan seperti ini seolah olah aku adalah orang terjahat yang pantas mendapatkan karma. Aku tak pernah menyesali pertemuanku dengannya. Hanya saja, kalau akhirnya akan seperti ini, kenapa Tuhan mempertemukanku dengannya? Aku sudah terlalu lelah dengan permainan ini. Aku ingin beristirahat sejenak dan melupakan semuanya.

Tempat ini seolah menjadi saksi bisu pertemuan kami untuk pertama kalinya. Sepasang anak adam yang sama sama memiliki luka dan sakit yang sama. Kemudian berbagi cerita hingga semuanya berubah menjadi cinta. Aku tak mau menjadi orang munafik, karena sungguh, saat ini aku sangat merindukanmu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When I Look At YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang