Remember me?

23 4 0
                                    

Hari ini hujan terus mengguyur kota yang kutempati sejak tadi siang. Membuat udara menjadi dingin dan entah kenapa hati ini terasa begitu sesak ketika melihat butiran air yang jatuh dari langit.

Semakin lama ku berdiam diri memandang jendela, semakin sesak pula hati ini, tapi aku tak bisa berpaling dari pemandangan tersebut.

Kurasakan ponselku bergetar di kantong celanaku.

Kulihat sebuah panggilan masuk dengan nomor yang tak di kenal, kutekan icon berwarna hijau di layar ponselku.

"Halo?" Ucapku kepada orang yang menelpon ku tersebut.

Tak ada jawaban dari orang tersebut, cukup lama aku menunggu orang tersebut mengeluarkan kata-kata sampai kesabaranku habis. Kutekan icon merah untuk mematikannya, kini ponsel milikku telah ku letakkan didepan wajahku. Masih dengan aktifitasku yang awal tadi, hanya memandang keluar jendela melihat air hujan yang berjatuhan.

Drttt... drtttt...

Lagi-lagi ponselku berbunyi menyadarkanku dari lamunan yang begitu tenang.

"Nomor ini lagi?" Batinku heran ketika mataku menangkap barisan nomor yang tertera di layar ponselku.
Dengan malas jariku menggeser icon hijau untuk menjawab panggilan tersebut.

"Halo?"

5detik

8detik

10 detik

Tak ada jawaban dari orang tersebut. Dan ini membuatku kesal, segera ku matikan panggilannya, dan kembali dengan aktifitasku.

Dan untuk yang ketiga kalinyapun begitu, nomor yang tak dikenal itupun menelpon ku lagi. Aku kesal, jadi tak ku pedulikan getaran ponselku

Tak lama kemudian ponselku kembali bergetar,tanpa kulihat layar ponselku
Langsung saja ku tekan icon hijau di layar tersebut dengan rasa kesal yang memuncak.

"Sudah 2 kali kuangkat telpon dari mu! Tapi tak pernah kau berkata-kata, maumu apa? Dasar aneh!" Ucapku dengan penuh emosi kepada sang penelpon tersebut..

"Halo Jean? Kenapa kau seperti ini kepadaku?"

Segera kujauhkan ponselku dari telinga untuk melihat nama sang penelpon tersebut. Dan... nama yang tertera disitu adalah Alvin- dia adalah sahabatku, dialah yang selalu ada disaat semuanya terasa sulit bagiku.

"Maaf Alvin, aku tidak tau jika ini kau."

"Hmm iya tak apa, memangnya kenapa? Sepertinya kau sangat kesal sekarang"

"Tadi ada nomor yang tak dikenal menelponku sebanyak 3 kali, 2 dari panggilan tersebut aku angkat dan 1 kali aku tolak. Ahh tak usah dihiraukan itu pasti hanya orang bodoh yang sedang iseng. Umm bay the way ada apa kau menelponku?"

"Boleh aku lihat nomornya? Aku hanya ingin bilang, apa kau ingat dengan Jassper?"

"Hmm iya nanti aku kirimkan" Yah seperti itulah dia, dia sangat perhatian denganku" Jasper? Umm Jasper Hale?"
Tanyaku kepada Alvin.

"Iya, ex-boyfriendmu. Dia.... kecelakaan"

"Hah? Kecelakaan? Trus bagaimana keadaannya sekarang?"tanyaku dengan cemas ketika mengetahui bahwa Jassper;mantan kekasihku mengalami kecelakaan.

"Kau harus kuat Jean, dia meninggal beberapa jam yang lalu. Saat jam 1 siang tadi, dia ingin mengajakku untuk menemuimu. Ada suatu hal yang ingin dia jelaskan padamu, dia pergi sendirian kerumahmu karena aku tidak bisa menemaninya. Dia mengalami kecelakaan tepat di persimpangan jalan disamping resto Quirest"

BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang