Video Call

383 38 1
                                    

Matahari sudah tenggelam, sekarang bulan hanya terlihat separuh dari New York. Di sebuah apartemen yang sepi di sudut kota, seorang pria duduk di depan laptopnya dengan perasaan tidak sabar. Layarnya masih menunjukkan connecting to Sooyoung Park sejak 30 menit yang lalu.

Ini pertama kali Sooyoung yang mengajak untuk video call. Waktu membaca chat dari Sooyoung, Sungjae tidak percaya matanya sendiri. Ia sampai meminta John untuk membacakan pesannya (padahal John tidak bisa bahasa korea).

Sungjae tertegun saat layar laptopnya berubah menampilkan wajah Sooyoung. "Sooyoung-ah, annyeong!" sapanya tidak dapat menyembunyikan rasa gembira.

"Oh oppa annyeong," balas Sooyoung. Ekspresi wajahnya menunjukkan kalau Sooyoung sedang tidak bahagia.

"Ey kenapa wajahmu itu? Kangen aku? Mau aku ada di sampingmu ya?"

"...iya"

Itu bukan jawaban yang Sungjae duga. Biasanya Sooyoung akan memasang wajah jijik dengan semua gombalannya atau tertawa kalau moodnya sedang baik. "Kau mabuk lagi ya?"

"Aku benar-benar berharap kau ada di Seoul sekarang."

Jantung Sungjae berhenti berdegup sepersekian detik mendengar ucapan Sooyoung. Dalam hati Sungjae bersyukur lampu ruang tengah tidak terlalu terang, pipinya merah sekarang. Sooyoung tidak boleh tahu. "Ya-yah! Kau-"

"Kenapa kau tidak cerita kau pernah ambil mata kuliah 'Pola'?!" Potong Sooyoung, tidak mengindahkan sama sekali Sungjae yang sedang mati-matian menyembunyikan wajah merahnya.

Itu juga bukan pertanyaan yang Sungjae duga.

"Kau bicara apa sih?" tanya Sungjae balik, nada suaranya setengah jengkel. Apa-apaan gadis ini langsung bicara tentang belajar dan kuliah lagi.

Sooyoung menghembuskan napas panjang sebelum menjelaskan. "Minggu depan aku ujian mata kuliah itu. Kata Hyuk sunbae kau dapat nilai A, jadi aku mau kau mengajarkan aku sekarang."

Kalau ada yang bisa mempermainkan perasaan Yook Sungjae hanya dalam waktu beberapa detik, pastilah Park Sooyoung orangnya.

"Jadi kau minta video call denganku supaya aku mengajarimu untuk ujian?"

Sooyoung mengangguk.

Harusnya memang Sungjae tidak menggantungkan harapannya terlalu tinggi. Merasa keadaannya menyedihkan Sungjae tertawa kecil. "Kenapa kau bisa ambil 'Pola'?"

"Aku ditipu Changsub sunbae," Sooyoung mengerucutkan bibir merahnya, "dia bilang itu mata kuliah tentang pola gambar, jadi aku ambil. Waktu aku masuk ternyata itu kelas yang membicarakan pola bilangan. Changsub sunbae menyebalkan."

Dari layar laptopnya, Sungjae bisa melihat sorot kebencian di mata Sooyoung. Gadis ini terlalu polos dan menggemaskan. Gadisnya.

Walaupun Sungjae sayang Changsub, ia tidak Sooyoung membicarakannya lama-lama. Tidak, tidak cemburu. Tapi kan mereka jarang video call seperti ini, harusnya mereka membicarakan diri masing-masing kan?

"Kau sudah sarapan?" tanya Sungjae untuk mengganti topik. Cahaya matahari yang masuk dari jendela apartemen Sooyoung menunjukkan hari sudah pagi di seoul.

"Sudah. Kau sudah makan malam?" Sungjae mengangguk menjawab Sooyoung. "Pintar. Sekarang ajari aku," dengan secepat kilat Sooyoung mengeluarkan buku catatan dan textbooknya.

Sesi belajar mereka berjalan dengan tenang karena Sooyoung mengancam akan memutuskan video call mereka kalau Sungjae berani bercanda barang 1 kata saja.

"Wow ternyata uri Sungjae oppa memang cerdas," puji Sooyoung sambil menyingkirkan buku-buku dari sekitarnya. "Di tempatmu sudah hampir tengah malam kan? Sana tidur dan jangan lupa sikat gigi sebelumnya."

"Ne omma" jawab Sungjae patuh sambil memasang cengiran jahil di wajahnya.

"Aish kau ini," Sooyoung mengangkat tinjunya ke arah layar. "Terimakasih sudah mengajariku, Sungjae sunbaenim." Sooyoung membungkuk di depan layar menunjukkan rasa terimakasihnya. Sungjae balas membungkuk di depan layarnya.

"Oppa, kau harus tidur sekarang. Tidak baik tidur lewat tengah malam." Sooyoung mencoba mengakhiri video call mereka.

"Iya iya Sooyoung-ah," Sungjae mengangguk patuh lagi. "Liburan nanti aku akan pulang dan kita akan pergi kencan, call?"

"Iya iya oppa," jawab Sooyoung meniru Sungjae.

"Saranghae"

"Nado saranghae"

Lalu Sooyoung memutus sambungan mereka berdua setelah bicara secepat kereta. Ini tidak sesuai harapannya tapi malam ini sudah jelas Sungjae akan tidur nyenyak.


your sweet russian rouletteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang