Hai,
Namaku Melissa Lie, aku biasa dipanggil Mel oleh orang terdekatku. Aku baru pindah dari kota Sraba ke Kota kecil yang bernama Pam. Aku baru kelas 2 SMP dan kalian tahu apa ? Aku juga pindah sekolah (tentunya).
Aku paling benci pindah sekolah. Karena, bertemu dengan teman baru yang sukanya berkelompok, bergengsi, dan terlebih lagi... "suka mengatur". Rasanya seperti terpojokkan ketika semuanya memiliki teman yang diajak bicara dan selalu bersama kelompoknya. Rasanya aku tidak siap memulai hidup baru disini.
"Yap !! sebentar lagi kita sampai di rumah baru" kata papaku.
"yeey.... aku tidak sabar melihat rumahnya" kataku.
"Besok kamu sudah harus pergi kesekolah yang baru, bertemu teman baru, dan memulai hidup baru di kota ini. Papa harap kamu senang disini yaah !! hahahaha" kata papaku.
"ya ya, semoga".
Sebelum kami melihat rumah, kami berkeliling kota sebentar. Papa menunjukkan letak sekolah baruku, letaknya tidak jauh dari rumah baruku. "Besok aku sudah harus pergi kesini ?" kataku dalam hati.
"Home sweet home" Kata mamaku.
"Akhirnya, kita sampai juga. Ayo kita beres-beres dan mulai meletakkan perabotan." Kata papaku.
"Aku ingin memilih kamar !!"
Dengan sigap aku pergi masuk ke rumah dan melihat-lihat ruangan-ruangan disitu. Aku memilih kamar tengah karena, dekat dengan kamar mandi dan dapur. Yah, meskipun kamarku agak sempit tapi, ini cukup nyaman buatku.
"Papa !! kamarku di sini saja yaah !!" kataku dengan gembira.
"Oke !! cepat bawa barang-barangmu kesitu sebelum papa rebut kamarmu !!" kata papa dengan nada menggoda.
"huh !! papa tidak mungkin bisa merebut kamarku, haha !!!"
Dengan cepat aku membawa seluruh barangku ke kamar yang sudah aku pilih.
"Mel !! bantu mama bersih-bersih ruang tamu doong !!" kata mama.
"Siap maa !!!" Kataku.
Setelah kami membereskan ruang tamu, kami beristirahat sebentar. Aku memutuskan untuk bersepeda mengelilingi kota. Ternyata jalanan di kota ini begitu simple. Hari mulai berganti malam, sebaiknya aku bergegas pulang dan memulai kehidupan baru besok.
"Mel, kamu sudah siap ke sekolah besok ?" tanya mama.
"Yah, jujur saja sih enggak. Tapi, aku coba dulu deh ma. Selamat malam." jawabku.
"Malam juga, siapkan dirimu untuk sekolah besok yah."
Aku mulai memejamkan mata dengan perlahan dan siap untuk bermimpi indah. Sejujurnya aku masih ingin tiggal di kota Sraba karena, banyak hiburan seperti mall, cafe, dan tentunya teman-temanku yang sudah menemaniku dari awal hingga akhir. Yah, kehidupan tidak bisa diulang kembali. Jadi, aku terima apa adanya dan asal kalian tahu, aku sudah mulai hilang kontak dengan teman lamaku.
Perlahan-lahan aku mulai kelelahan karena terlalu banyak berpikir yang tidak-tidak. "Bagaimana kalau teman baruku benar-benar berkelompok seperti memiliki geng masing-masing ? Bagaimana kalau mereka tidak suka denganku ?" Aku dihantui dengan pikiran itu hingga aku tertidur pulas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend
Short StoryBagaimana bisa ? yang berawal dari musuh, saling mengejek, membully satu dengan yang lain bahkan saling bertengkar, bisa menjadi sahabat yang penuh perhatian Tolong menolong, bahkan saling membantu satu sama lain ?