Sammy dan Hari Ibu - Part 1

862 26 4
                                    

Sammy dan Hari Ibu

Tahun 1989 , Kelas 1  SD South Dakota

       Sam Winchester masih menggores-goreskan buku tulisnya dengan gambar mobil Impala hitam ayahnya yang mulai ia rindukan karena sudah seminggu sang Ayah belum pulang, saat ia mendengar tugas yang diberikan ibu gurunya.

     "Baiklah anak-anak, karena Senin besok kita akan memperingati Hari Ibu, maka Ibu ingin kalian membuat satu karangan bebas tentang ibu kalian. Kalian boleh menceritakan apapun tentang ibu kalian, dan kalian akan membacakannya di depan kelas di depan teman-teman kalian," suara Ibu Katherine terdengar nyaring dan merdu di depan kelas, dengan tersenyum manis, telah membayangkan betapa akan bersemangatnya murid-muridnya mendapat tugas bercerita tentang ibu mereka. Terlebih anak-anak langsung riuh bersemangat merencanakan apa yang akan mereka tulis dan mereka sampaikan tentang ibu mereka.

Katherine tersenyum tak sabar ingin segera mendengar cerita anak-anak cerdasanya. Mendengar berkepolosan anak-anak bercerita tentang ibu mereka dan ucapan-ucapan manis untuk sang ibu, sunggung menyentuh hati.

Tapi tidak semua anak bersemangat mendapat tugas indah itu.

Sam terkatup mendengarnya, Ibu ? Tugas menulis tentang ibu ? Bagaimana ia bisa menceritakannya kalau punya ibu saja, tidak.

Sam langsung mengacungkan tangannya

    "Ya, Sam ...?" Katherine bersemangat dengan murid terpintar di kelasnya mengacungkan tangan. Apa yang ingin ia tanyakan kali ini. Ia selalu penasaran dengan pertanyaan cerdas penuh keinginan tahuan seorang bocah berusia 6 tahun bernama Sam Winchester.

   "Bu..., aku nggak punya ibu, apa yang aku harus ceritakan ....?  Apa nilaiku akan berkurang ?" Ia bertanya dengan nada kebingungan dan seakan mendapat PE-ER yang sangat berat.

Bagai tertohok rasanya mendapat pertanyaan polos itu. Tidak ada nada sedih di sana, hanya kebingungan. Katherine lupa, Sam Winchester sudah tidak mempunyai ibu sejak usia 6 bulan. Ayah Sam, John Winchester telah menceritakannya sejak hari pertama Sam menjadi murid di kelasnya. Ibu Sam meninggal saat kejadian kebakaran di rumahnya. Jiwanya tak tertolong saat mencoba menyelamatkan Sam. Ibunya telah mengorbankan nyawanya untuk bayinya. 

    "Oh, Sam...," Katherine mendekati bocah piatu itu. "Kau bisa menceritakan tentang ayahmu sebagai penggantinya, sayang ...," Katherine menjawab dengan tersenyum gugup. Ada perasaan tidak enak di sana. Semoga Sam tidak berkecil hati.

Sam terdiam dengan tugas penggantinya.   

    "Tidak apa-apa ? Tidak akan mengurangi nilaiku ...?" Ia masih tidak yakin tugas penggantinya.

Katherine tersenyum menenangkan, "Tidak apa-apa, Sayang ...., dan nilaimu tidak akan dikurangi."

Sam tersenyum lega menunjukkan dua lesung pipit indahnya.

Katherine mengangguk, dan melihat hasil gambaran Sam.

    "Apa yang kau gambar itu, Nak...," Ia tertarik dengan coretan kasar hasil karya anak usia 6 tahun. Mobil hitam dengan tiga orang berbeda ukuran di sebelah mobil, serta gambar bersayap di pojok kanan atas.

    "M'pala, Dean, aku, Ayah, dan Ibu."

Katherine kembali tersentuh dengan sosok bersayap di pojok kanan atas yang digambarkan sebagai ibu. Sam tahu ibunya telah kembali ke surga dan menjelma sebagai malaikat.  Katherine ingin menangis terharu.

KRIIIINGGGGG !!!!!!!!

Bel tanda pulang mengagetkan Katherine, sekaligus melegakan dirinya. Ditariknya nafas dalam-dalam mengontrol emosinya,

Sammy dan Hari IbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang