Ternyata kalian lebih banyak kangen sama daddy Jo ya? dibandingkan sama emaknya.wkwkwwk
#plakkkkk langsung digampar 😂😂😂
Abaikan ya.heheheHappy reading
--------------------------------------------Belakangan ini Cindy sangat mudah sekali emosinya tersulut, terutama jika berkaitan dengan sikap Jonathan. Seperti sekarang ini, saat Cindy hendak meninggalkan tempat tidurnya, tiba-tiba saja Jonathan membelit tubuhnya dari belakang seperti seekor ular.
"Jo, lepas! Aku mau bangun." Cindy berusaha melepaskan lengan Jonathan yang membelit pinggangnya.
"Belum pagi, Angel. Memangnya kamu mau ke mana?" Tanpa membuka mata, dan mengendorkan belitannya, Jonathan bertanya.
"Aku mau ke kamar mandi. Sekarang cepat lepaskan!" bentak Cindy karena suaminya tidak menggubris permintaannya.
Mendengar bentakan istrinya, Jonathan langsung melepaskan belitan lengannya. Begitu terlepas, dia langsung menatap istrinya yang balas menatapnya dengan tajam. 'Ada apa dengannya?' batinnya bingung mengenai sikap tak biasa Cindy.
Jonathan belum mengalihkan tatapannya pada Cindy yang sudah melenggang masuk ke dalam kamar mandi. Jonathan mengubah posisinya menjadi duduk sambil bersandar pada kepala ranjang. Dia ingin menunggu kembalinya Cindy dari kamar mandi, dan ingin menanyakan ada apa dengan istrinya itu.
Sedangkan Cindy menggerutu saat melihat pantulan dirinya pada cermin yang terpasang di kamar mandi. Bagaimana tidak, kini di sekitar lehernya terdapat banyak sekali bercak yang diciptakan oleh suaminya. 'Punya suami sudah seperti vampir saja,' kesal Cindy kemudian membasuh wajahnya.
Rasa kesal masih memenuhi hati Cindy ketika dia keluar kamar mandi. Dia berjalan menuju ranjang sambil tersungut-sungut, dan memberikan tatapan garang pada suaminya yang tengah menyambutnya dengan seulas senyum. "Jangan tidur dekat-dekat denganku!" suruh Cindy ketus saat menaiki ranjang, dan berbaring memunggungi suaminya.
Jonathan semakin tidak mengerti dengan sikap istrinya di pagi buta seperti ini. Dengan lembut, dan perlahan Jonathan menempelkan dadanya yang polos pada punggung Cindy. Melihat istrinya bergeming, Jonathan memberanikan diri memeluk Cindy. "Kamu kenapa, Angel?" Jonathan bertanya sambil sesekali mengecup leher istrinya yang penuh hasil karyanya. Melihat itu dia tersenyum kecil.
"Jo, aku bilang jangan dekat-dekat!" hardik Cindy lalu menepis tangan Jonathan yang tengah mengelus perutnya.
"Jauh sedikit tidurnya!" Cindy membalik tubuhnya kemudian mengambil posisi duduk.
"Ada apa denganmu, Angel? Mengapa aku tidak boleh tidur berdekatan denganmu?" Jonathan mengikuti posisi duduk istrinya.
"Karena kelakuanmu saat tidur bagaikan vampir!" jawab Cindy dengan ketus.
"Vampir...? Vampir apa maksudmu?" Jonathan mempertanyakan ucapan istrinya.
Sedetik kemudian Jonathan menyeringai melihat banyaknya bercak pada leher istrinya yang terekspose, dan wajah kesal istrinya. "Oh... maksudmu karya seni ini?" tunjuk Jonathan pada leher istrinya.
"Karya seni apa? Yang ada noda tahu," balas Cindy masih ketus. Jonathan hanya mengulum senyum mendengarnya.
"Ternyata para lelaki di mana pun sama. Sekarang bukan hanya Cella yang sering kesal, dan mengeluh mengenai perangai suaminya, tetapi diriku juga," gerutu Cindy pada dirinya sendiri.
Bukannya marah mendengar itu, Jonathan terlihat menahan tawa. "Itu artinya kalian—para istri agar tidak di dekati oleh lelaki lain setelah melihat tanda itu," jawab Jonathan enteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
RomanceSebagian besar part pada cerita ini di-unpublish, dan cerita yang lengkap sudah ada di playbook. *** Dulu hanya dia yang mengisi relung hatiku. Hanya dia yang berhak memiliki jiwa dan ragaku. Hanya dia yang berhak atas diri...