Beginning We

64 8 2
                                    

Ting..Tong..Ting..Tong..

9.30 am

Bel tanda istirahat sudah berbunyi.
Para siswa berhamburan menuju kantin,

" Yeay... Istirahat..."

"Akhirnya selesai juga tugas gua" ucap dara sambil memasukan buku-bukunya kedalam laci meja.
"Biasa aja kali, denger bel begituan aja sampe segitunya" sinis rafa.

Dasar! anak pindahan 2 minggu ae udah sombong banget gayanya!
Mentang-mentang sekolah bagus,awas ae lu! Hahaha gua gak jamin baju lu bersih sampe rumah!.

"Oh gitu ya?mesti bilang WOW gak gua? kalo gak sih ya gua duluan" ledek dara dengan nada sengitnya.
Rafa hanya menatapnya tak suka dan pergi keluar kelas bersama Sam,Gio,Nathan,dan Reyhan.

"Cih... Sok banget tuh anak baru! pindah 2 minggu ae begitu apalagi berbulan-bulan" kesal nur yang sedang beranjak keluar kursinya. " berbulan-bulan kek hamil ae nur" sahut lutfia,
" Liat aja nanti.." kata april sambil membawa bekalnya dan mereka pun pergi kekantin seperti biasanya.

"Hai guys..." panggil putri dan nada.
"Hai" sahut mereka berbarengan,
"Eh tau gak sih?" ucap putri & nada bersamaan. " Hahaha makin kompak ae nih" tawa fia dan dara, " diem lu!" kesal nada. "Udah lu duluan ae put!" lanjutnya "masa dia masuk kelas gua" ujar putri dengan gaya cemasnya termasuk nada
"Hooh" sahut nada.

"Udah nanti aja lah kita omonginnya dibawah, pegel gua pengen duduk" kata dara menghentakan kakinya,
"Pegel apa laper si lu?" tanya nita
"Dua-duanya dah,ayo turun"
Hahahaha....

Saat mereka ingin turun ada yang menarik tangan nur secara tiba-tiba karna posisi nur paling belakang saat ingin turun tangga,sontak mereka melihat kebelakang ternyata...

"Eh ngapain si lu pegang-pegang?lepas gak lu! Kalo gak dilepas gua teriak nih..bener nih teriak" ancam nur pada Gio pemuda berjambul itu melepaskan cengkraman tangannya dari tangan nur.

"Kami ikut"

"Hah?gak salah kalian mau ikut? Woy!! kalian punya mata,punya kaki,kenapa gak jalan sendiri ae sono!" teriak april dengan kesalnya.

"Emangnya kalo kami ikut dilarang,hm?..
harusnya kalian itu berterima kasih sama kami,karna kami gak bergerak untuk lapor sama kepala sekolah karna kalian ninggalin kami, disaat notabede nya kalian adalah asisten yang harus memberi pengetahuan kami disini." ucap pemuda blasteran, Sam.

"Jadi gak salah kalo kami mau ikut" sambung michel si pemuda cantik.

Mereka emang bener-bener..ih.. Gregetan gua!!...kalo bukan murid baru udah gua pites..tes..tes lu pada! Huh,sabar pril sabar.

"Udah ngomongnya?kalo udah ayo guys kita pergi! Ngapain kita disini ngabisin waktu ae,kuy" ucap dara pergi dengan senyum sinisnya.

Dan tampak sekali kalau pemuda-pemuda itu kesal dengan tingkah laku asisten mereka itu. Tapi mereka adalah orang-orang yang handal untuk soal menyembunyikan ekspresi mereka.

Well it is the ability...


Kantin



POV Dara

Suasana ramai dan bising dikantin sekolah memang sudah pada umumnya.

Tapi, tidak umum kalau suara bising itu hanya dipenuhi teriakan para wanita yang meneriaki pemuda-pemuda yang berada dibelakang kami. Menyebalkan, iya memang menyebalkan.

Kami dikenal sebagai orang yang biasa-biasa saja dan tak pernah punya masalah, tetapi mulai ada bisik-bisik yang membuat kesal karna mereka mengikuti kami.

"Hai ganteng-ganteng banget ya.."

"Eh keren banget ya"

"Cogan lewat euy"

"Pindahan mana?115 ya?"

"Siapa ya namanya?"

"Duduk sini dong"

"Sini gabung"

"Ngapain deket-deket sama mereka?"

"Iya ngapain sih ngikutin anak-anak itu?!"

"Jangan-jangan pacarnya lagi"

"Idih gak ada cocok-cocoknya!"

Disepanjang perjalan menuju tempat duduk yang biasa kami singgahi,kami diberi bonus ocehan-ocehan yang membuat dada sesak, ini semua gara-gara mereka.

Kenapa sih mereka ngikutin kami? Kayak anak kecil ae pengennya dituntun terus!

Kalian yang pengen, oke tapi ada tantangannya!liat aja nanti...

"Bisa cepet gak makannya?lama banget!"

ketus Nathan, si pemuda dingin ini memang tidak banyak bicara tetapi jika berbicara tidak cocok sekali untuk didengar.

"Emangnya kenapa sih?baru ae makan udah disuruh cepet-cepet!" sahut nita
"Tau! Emang siapa yang nyuruh kalian disini?gak ada kan?jadi gausah ngatur deh!" sambung nur.

Pemuda-pemuda itu hanya bisa menatap kami dengan tatapan menyeramkan, memang ku akui tatapan tajam itu seperti burung elang yang ingin menyerang mangsanya tapi, lihat saja tatapan itu akan berubah menjadi tatapan memalukan terutama dia hahaha~.

"Oy jangan pada berantem terus! Oke sekarang gua udah selesai makan,lu mau gua jelasin yang mana dulu?" kalau bukan untuk balas dendam gak bakalan aku baik-baik kayak gini.
"Tapi gua mau beli es dulu,lu rafa ikut gua biar sekalian langsung gua jelasin abis beli es". Ayo-ayo mau dong..

"Okay".

Yess.... Hahaha kena lu.

Aku mengedipkan sebelah mataku untuk membuat kode pada teman-temanku, syukurlah mereka mengerti dan memulai aksi mereka juga.

Akhirnya aku memesan es mangga untuk ini. Lumayan juga keluar uang 2000 buat beginian doang wkwk gapapalah sekali-kali.

"Bu es mangganya satu ya"

Sambil menunggu disiapkan aku tak henti-hentinya melirik mata-mata sinis yang menatapku tak suka karna Rafa ada disampingku. Sebenarnya aku takut untuk melakukan ini,tapi mereka membuat aku jadi jahat walaupun sekejap..

"Ini neng" akhirnya selesai juga
"Ini bu uangnya"

Sekarang waktunya....


Byurrr!!...


Dengan cepat aku menumpahkan es mangga ini ke seragam putih rafa.

Hening..

Sepertinya rencana ku berhasil haha mereka mengira aku tidak sengaja menumpahkannya karna memang terlihat seperti tersandung.

"Lo!!!"

Rafa menatapku dengan tatapan sangat tajam seperti ingin menangkap dan memakanku hidup-hidup.

"Hehe maaf yaa gua gak sengaja"cengirku

"Ka..ka..KABUR....."

Aku berlari sekuat tenangaku untuk menghindarinya dan aku tidak memperdulikan tatapan-tatapan mereka semua..
Yang penting aku berhasil..

YEAY....

Confusing Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang