Hutan dihancurkan?

28 0 0
                                    

Sendiri lagi, ya sehari hari aku berada dalam rumah kayu ini keluar bermain hanya dengan hewan hewan yang berbicara kepadaku, untunglah marmut kecil ini bersedia menemaniku didalam rumah.
Karena nenek tua itu selalu berpesan kepadaku.

"Tetaplah berada dalam rumah, jika aku sedang keluar rumah untuk berladang"

aku hanya mengangguk memandanginya.

Brug! bunyi pintu terbuka sangat keras, aku mendongak dan memandanginya dengan terkejut.

"Nak... kita harus pergi dari sini!" dia berbicara dengan sangat panik.

"Tunggu.. tenanglah ada apa?" Aku memandangnya bingung.

"Mereka akan menghancurkan hutan kita" jawabnya dengan terengah-engah.
Aku pergi kebelakang untuk membawakan nya segelas air minum.

"Minumlah.. tenangkan dirimu"

Gluk gluk.. air itu habis diminumnya dan dia mulai tenang.

"Baiklah sekarang ceritakan"

"Mereka akan menjadikan tempat ini menjadi gedung gedung yang sangat tinggi"

"Apa? Gedung? Aku tidak akan membiarkannya" aku beranjak bangun, keluar rumah dan mengambil sebatang kayu dengan memberanikan diri aku akan menghampiri mereka.

"Nak tidak"

"Tetaplah berada disini Mrs Laudrey, aku akan baik baik saja"

"....."

Aku meninggalkannya, dan bergegas menuju kerumunan orang orang ber jas disana, dengan mobil penghancur yang sangat besar, hanya bermodalkan sebatang kayu dan tekad beraniku aku menghampiri mereka.

"Disebelah sana, lebih cocok untuk dijadikan toilet" ujar seorang lelaki menunjuk kearah pohon besar.

Aku menghampirinya dan..

BUK! BUK! aku memukulinya dengan spontan.

"Aw... aw... hey hentikan, siapa kau? Aw" aku terus memukuli kakinya tanpa ampun.

"Baiklah nona.. aw.. aw.. hentikan itu sakit, tolong aku" teriak nya meminta bantuan kepada temannya yang sejak tadi terkejut memandangi diriku.

"Maaf nona" ujarnya menghentikan pukulan ku.

"Lepaskan aku! Kau mau ku pukul juga?" Ujarku membentak.

"Ehh... tidak nona" dia menunduk seakan menuruti kemauanku.

"Baiklah.. kau punya masalah? Mengapa memukuliku" ujar lelaki tadi yang aku pukuli.

"Tentu saja, kau ingin menghancurkan rumahku? Aku tidak akan membiarkan nya" wajahku memerah dan geram.

"Hey.. kau tinggal disini? Yang benar saja" dia berkacak pinggang dan aku siap dengan senjata ku.

"Eehhh... baiklah, jangan pukuli aku lagi okay, tapi nona ini sudah perjanjian kontrak kami"

"Arrrghhh!" BUK BUK BUK! aku kesal dan memukulinya lagi.

"Aw..aw.. baiklah hentikan, kami akan pergi dari sini maafkan kami" ujarnya memohon.

Aku menghentikan pukulan nya dan berkacak pinggang.

"Pergi !!!" Bentaku.

"Iyaa nona.. iyaa" ujarnya terbirit birit memasuki mobil mewahnya dengan terburu buru.

Mereka pun pergi meninggalkan tempat ini.

__________________

"Cantik... sangat cantik, apakah dia seorang bidadari hutan?" Ujar pria gendut disampingnya.

"Diamlah.. lihat kaki ku? Ulahnya membuatku harus berendam air hangat selama berminggu minggu" ujar Jim kesal menujukan luka lebam dikakinya.

"Ahh.. anggap saja itu kenang kenangan dari bidadari hutan yang sangat cantik" godanya sambil menyunggingkan senyum jahil.

"Errr.. cantik memang tapi dia bagaikan macan hutan, sangat galak"

"Tertantang brother? Kau bisa menahlukan wanita sepertinya?"

"Ahh.. hanya wanita itu hal yang sangat mudah" ujarnya dengan sangat sombong.

"Baiklah.. kita kembali"

"Apa? Maksudku tidak sekarang bodoh!"

"Ahaha..." ujar pria gendut itu tertawa terbahak bahak sepanjang perjalanan.

"Errr.."

Sepanjang perjalan Jim memikirkan nya, memikirkan bertapa cantiknya wanita itu.

"Aku harus bisa mendapatkannya" tekadnya dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Im is an AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang