Suasana Alun-alun kota jogja yang masih sangat ramai dalam penghujung malam. Tak sedetik pun kulewatkan orang-orang ber-lalu lalang di balik kaca jendela tebal transparan ini. Sesekali aku mengedarkan pandangan di seluruh sudut ruangan bernuansa klise ini, masih terngiang hingga saat ini....
Tempat ini mungkin hanyalah cafe atau sekedar kedai coffe di sudut jalan tugu jogja, tetapi tempat ini lebih berarti di banding penjelasan rinci itu. Tempat ini adalah tempat dimana ia memulai dan mengakhiri segalanya.
Tanpa sadar kenangan pahit itu terulang lagi, kenangan yang harusnya sudah menghilang dari memoriku sejak lama, kenangan yang harusnya telah terkubur jauh dari lubuk hatiku yang kian merapuh, kenangan yang harusnya tak mengingatkanku akan kepedihan yang mendalam karena kehadirannya.
Entah mengapa aku sangat benci setiap kali mengingatnya, sudah beberapa bulan ini kualihkan rasa sakit itu untuk terfokus pada cita-citaku berkuliah di universitas Gadjah Mada di tempat kelahiran ayahku saat ini.
Tetapi untuk berusaha melupakan segalanya, seakan menyulitkan bagiku untuk melewati setiap fase nya.
Aku menyesal menjalani kehidupanku 3 tahun silam, lebih tepatnya disaat masa labilku seakan menjadi-jadi menginginkan sosok dirinya. Lebih tepatnya kenangan pahit itu bermula pada masa aku menginjak masa Remaja putih abu-abu.
Move on itu bukan masalah melupakan tetapi mengikhlaskan yang sudah bukan menjadi prioritas kita
••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Btw gimana nasib prolog gue?? Bagus gk yah respondnya....?? Vote&coment+sarannya yah!
XOXO BYE..... 😂💕💞

KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love
Teen FictionSore itu hujan..... Aku berdiri di tengah hujan, mencoba mencerna segala isi pikiran yang menggerogoti jantungku. Hatiku mulai sesak, seakan tercabik bertubi-tubi. Entah ini kesekian kalinya aku merasakan hal menyakitkan ini. Sementara sosok kaku...