Suara ketukan pintu yang semakin keras terdengar beserta suara nyaring jam weker Hello Kitty seakan membentuk nada dalam seisi ruangan berukuran minimalis, dengan nuansa feminim bercorak pink dengan kombinasi putih ini.
Si pemilik ruangan segera bangkit dengan langkah sempoyongan membuka horden transparan di samping tempat tidurnya. Lalu mematikan suara nyaring jam weker itu dengan meletakkannya asal.
Dengan wajah yang tak berdosa serta rambut panjangnya yang acak-acakan, ia segera membuka pintu dan menatap wajah wanita paruh baya yang terlihat serupa dengannya. Ia tersenyum seakan menyapa selamat pagi dan akhirnya si wanita paruh baya tadi juga membalasnya dengan senyuman hangat yang sama.
"Fika....ngapain masih senyum-senyum aneh kayak gitu?? Udah sana kamu cepetan mandi, abis itu kita sarapan bareng, bunda tunggu dibawah ya" ucap wanita paruh baya yang ternyata adalah ibunda pemilik kamar ini.
Wanita itu bernama Syafika Ulmiya Fauzan, wanita cantik dan manis bermata coklat terang, dengan rambut panjang tergerai berwarna hitam kecoklatan dan ada satu keistimewaan Fika yaitu lesung pipit indah di kedua pipinya, yang jika tersenyum seolah melihat bidadari cantik. Namun, pembawaanya sangat keras kepala, bawel, dan termasuk dalam kategori primadona sekolah.
~~~~~~~~~~
Ruang makan kini dipenuhi makanan enak setara dengan masakan di restoran bintang lima yang terkenal. Yang pastinya masakan itu dibuat dengan sepenuh hati oleh tangan ajaib ibunda fika yang kerap di panggil Bunda Rosa.
Fika berjalan menuruni anak tangga sembari menyampirkan tas yang berada di bahu kirinya. Dengan wajah tersenyum ia segera menghampiri dua orang tersayangnya itu dengan duduk manja di sebelah Fauzan, ayah Fika.
"Pagi Gula, pagi Madu!!!" ucapnya langsung duduk manis.
Panggilan gula dan madu itu adalah panggilan kesayangan Fika untuk kedua orang tersayangnya yang selalu menemaninya selama 16 tahun ini, Gula untuk Ayah Fauzan, dan Madu untuk Bunda Rosa. Aneh kann....so, abaikan aja.
"Kalau udah manja begini sih so, pasti ada maunya lagi nih bocah kesayangannya si Madu???"
Goda Fauzan seakan mengerti keinginan yang terngiang di otak Fika saat ini. Keinginan itu sudah beberapa kali di tagih oleh putri semata wayangnya.
"Kalo udah tau kenapa ayah gak menuhin keinginan aku?? Aku kan bukan anak kecil lagi yah!! Plis deh ayah, ngertiin aku sekaliii.......aja"
Fika menyahut dengan mengeluarkan jurus pamungkas miliknya, berharap sang ayah akan luluh dengan menatap mata berbinar putrinya itu.
"Udah yang keberapa kali....kamu masang wajah andalan kamu itu, sekali-kali kek diganti bosen tau ayah liatnya??" kekeh pelan sang ayah yang langsung membuat wajah Fika berubah sebal.
"Yaudah kalo ayah gak mau menuhin juga gak pa-pa. Tapi, aku bakalan selalu nagih lo yah! Jadi siapin aja dulu!!" ucap Fika menatap wajah ayahnya yang menautkan kedua alisnya bingung.
"Oke kalo gitu Madu, Gula!! Si manis berangkat sekolah dulu ya!" sembari menyalimi tangan kedua orang tuanya sebelum benar-benar menghilang dari balik pintu putih itu.
~~~~~~~~
10 menit lagi pintu gerbang sekolah SMA NUSA JAYA akan segera ditutup, untung saja Fika datang 10 menit lebih awal sebelum pintu gerbang benar-benar ditutup.
Hari pertama sekolah setelah melewati rentetan kebahagiaan libur panjang, yang ternyata hanya seminggu jauh dari perkiraan Fika sebelumnya. Bulan ini, pertengahan bulan Agustus adalah dimulainya semester II Fika menuju kelas XII nanti. Catet loh ya....

KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love
Fiksi RemajaSore itu hujan..... Aku berdiri di tengah hujan, mencoba mencerna segala isi pikiran yang menggerogoti jantungku. Hatiku mulai sesak, seakan tercabik bertubi-tubi. Entah ini kesekian kalinya aku merasakan hal menyakitkan ini. Sementara sosok kaku...