One Confession

1.3K 104 13
                                    


SeoKyu / Romance / G /
By : lianacho

[Ketika aku diam-diam memperhatikanmu__One Confession]

Kyuhyun melihatnya lagi, masih gadis yang sama ; berulang kali— seolah tanpa mengenal kata bosan. Atau mungkin Kyuhyun tidak menemukan cara untuk berhenti melakukannya. Mata hitam layaknya jelaga itu lagi-lagi terjatuh pada satu titik yang sama ; wajah meneduhkan gadis itu. Menatapnya dalam diam tanpa gadis itu sendiri sadari bahwa dirinya kini memandang gadis itu begitu lekat.

[Aku semakin terpesona olehmu. Bahkan rasa sakitmu, aku juga merasakannya. Kata-kata yang tidak sanggup aku katakan 'Aku sangat mencintaimu'. Kalimat yang sampai hari ini masih aku sembunyikan__ One Confession]

Kyuhyun menemukan kenyamanan di sana. Pada pendaran mata gadis itu. Namun di sisi lain— tepat di sudut hatinya— Kyuhyun merasakan sebuah goresan yang cukup dalam ; mengerti bahwa duka yang gadis itu tunjukan di hadapannya karena pria lain.

"Dia menyakitimu lagi?." Kyuhyun mencomot telur gulung yang Seohyun berikan untuknya, menelannya bulat-bulat. Beberapa saat lalu Seohyun menghubunginya— dan memberikan bekal makan siang sebagai syarat agar ia menerima keinginan gadis itu untuk bertemu. Dan di sinilah mereka menyisihkan waktu makan siang ; di sebuah taman— duduk di bangku kayu yang berlatarkan jatuhnya beberapa daun dari sebuah pohon yang memayungi mereka. Musim gugur yang menyenangkan, dan Kyuhyun bisa menghabiskan itu bersama cintanya. Seo Joo Hyun.

"Anniyo." Seohyun menggeleng lemah. Melipat wajah, menyembunyikan kesedihan yang akhir-akhir ini ia bebankan kepada Kyuhyun. Entah karena apa dia begitu bergantung pada sosok itu. Dan dia tidak menemukan alasan mengapa setiap dirinya bersedih— hanya dengan berada di sisi pria itu dia bisa merasakan sebuah kenyamanan. Atau mungkin— Kyuhyun merupakan sosok laki-laki yang ia idam-idamkan sejak dulu menjadi kakaknya.

"Oh, baiklah! Lalu apa yang membuat wajahmu nampak mengerikan seperti ini?."

"Hya! Jangan berlebihan." Seohyun memukul pundak Kyuhyun pelan sembari merajuk. Membuat Kyuhyun terkekeh karena merasa geli dan juga gemas. Yang benar saja, itu memukul atau menggelitik? Dan hei! Ekspresi wajah dengan bibir meruncing itu membuat Kyuhyun semakin gencar menggodanya.

"Kau tidak bisa menutupinya nona kodok."

"Hei, berhentilah mengataiku seperti itu!." Seohyun mengambil alih bekal makanan yang berada di pangkuan Kyuhyun saat Kyuhyun mencoba mengambil sepotong telur gulung untuk yang kedua kalinya.

Kyuhyun menarik sudut bibirnya kearah samping ; tersenyum miring. Lelaki itu berbisik, terdengar begitu sensual di telinga Seohyun. "Dan jangan menunda apa yang ingin ku nikmati saat ini. Aku benar-benar lapar. Atau sebagai gantinya— kau yang akan ku makan."

Pernyataan ambigu itu sukses membuat Seohyun bergidik dan sontak mengangsurkan kembali kotak makanan itu tanpa menoleh menatap Kyuhyun. Seohyun menghentakkan salah satu kakinya, melipat tangan di depan dada sembari mencibir.

"Kau menjawab pernyataanku dengan sebuah pernyataan. Menyebalkan!."

"Dan kau terlihat lebih menyebalkan lagi jika berpura-pura kuat seperti ini. Menangis saja jika kau ingin menangis. Bukan hal yang sia-sia jika itu bisa menghilangkan sedikit bebanmu."

Di balik sikap arogansinya, Seohyun bisa menemukan kehangatan dalam diri Kyuhyun. Seketika itu embun seakan membasahi hatinya. Menyejukan sukmanya dan membuatnya kembali menemukan cara untuk bisa bernapas dengan baik. Dia tersenyum tipis kemudian menunduk dalam. Kedua tangannya tak lagi bersedekap ; melainkan tengah memilin ujung cardigan yang terselampir di atas paha.

One ConfessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang