• One

55 3 2
                                    

Author POV

"Aku pesan ini yaaaaaa, Mikey." Gadis mungil itu mengetuk-ngetukkan buku menu itu dengan pandangan lapar.

"Tidak! Bodoh, itu mahal sekali!" Cowok yang dipanggil Mikey itu berbisik, lalu melotot kearah gadis itu. Gadis itu mengerlingkan matanya tanda kesal. Dia ingin sekali mencoba makanan itu, tapi apalah, cowok didepannya memang pelit. Batin gadis itu. Dia memainkan rambutnya sambil bergumam tak jelas, ia bingung makanan apa yang akan dipesannya. Semua terlihat lezat.

"Cepattt, cepattt!" Mikey menggoyangkan tangan si gadis.

"Baiklah, aku pesan Spaghetti saja, dan Milkshake Strawberry dengan ekstra susu." Gadis itu menjawab cepat dan menjulurkan lidahnya ke Mikey. Si pelayan yang telah menunggu cukup lama hanya tertawa kecil melihat perilaku si gadis. Pelayan mengulang pesanannya dan membungkuk pergi.

Setelah pelayan pergi, gadis itu mengeluarkan handphone-nya dan membuka aplikasi selfie. Dia berpose imut dan tertawa melihat hasil foto itu. Mikey hanya mengerlingkan matanya tanda gusar. Ia tidak mengerti apa serunya hanya berfoto setiap saat, dasar cewek! Itu yang ada dipikiran cowok bermata bulat tersebut.

"Kamu terlihat bosan Mike. Kamu mau ikutan?"

"Apa? Selfie denganmu? Jangan harap!" Mikey dengan galak menjawab.

"Kamu kenapa lagi? Dasar cowok pemarah, Mikey ngga asyik!" gadis itu diam diam memotret Mikey yang sedang melihat kearah luar café. Gadis itu tersenyum jahil.

••••

Allyson POV

Lucu sekali foto Mikey yang sengaja aku potret diam-diam, supaya ia tidak marah lagi. Haha.

Ia memandangku terheran-heran melihatku yang tertawa sendiri. Pasti dia pikir aku aneh. Tapi biar sajalah. Aku saja suka heran dengan sikapku sendiri. Aku tidak akan bisa diam, seakan kalau hanya diam seluruh tubuhku akan berdenyut denyut aneh. Itu benar saja. Seperti ada sesuatu di otakku yang selalu mensugestikanku harus selalu bergerak. Kau juga heran kan? Sama, aku juga. Mungkin ini sudah menjadi takdir.

Oiya, ngomong-ngomong aku Allyson Hill. Aku biasa dipanggi Lys. Aku tinggal dengan kakak ku. Pasti kau heran kan? Kemana mommy dan papa ku? Aku sangat malas menjelaskan nya. Tapi intinya, aku tidak mengerti. Aku bingung. Oke! Aku akan jujur.

Mereka dibunuh.

Dan akupun, tak tau apa alasan dibalik pembunuhan itu.

Sedangkan kakak ku, kakak yang paling menyebalkan, tapi harus ku akui, ia sangat tampan. Kakak dengan 1000 keusilan dan kejailannya. Aku hanya bisa pasrah menghadapi keisengannya. Tetapi, kakak seusil dia, aku tidak pernah bisa menahan tawa melihat tingkah konyolnya dan mendengar lelucon yang tidak ada habisnya. Dan hal yang terpenting, dia adalah kakak yang sangat bertanggung jawab dan pasti nya aku sayang hehe.

Satu lagi cowok yang berada di depanku. Sahabat kesayanganku sejak aku berumur 8 tahun. Mikey Murphy. Nama yang cocok untuk cowok putih, bermata indah. Dia mempunyai tubuh pendek daripada cowok seusianya. Kkkkkkk. Tapi..... aku lebih pendek. Huft.

Sedangkan aku cewek mungil, ugh.. tidak, cewek kecil dengan tubuh pendek. Aku sebenarnya malas mengakui nya, tapi banyak yang mengagumi mataku yang menurut orang orang indah dan lentik. Yhaa... aku jadi tersanjung. Hehe. Aku mempunyai rambut bergelombang sepinggang dengan warna light brown. Aku berkulit putih, tapi tidak seputih cowok galak itu.

••••

Aku menyeruput milkshake itu sampai tidak ada yang tersisa, tidak peduli dengan penampilan ku dan butiran busa milkshake itu membentuk kumis di bawah hidungku. Mikey mengulurkan tangannya dengan saputangan yang dibawanya untuk mengelap mulutku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Allyson HillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang