Chapter 2 : Photograph?
.
.
.Saat ini Bangtan sedang berkumpul di kamar trio maknae mereka yaitu Jimin, Taehyung dan Jungkook. Sudah menjadi rutinitas Bangtan setiap kali malas makan malam bersama dengan para murid lain di ruang makan, mereka akan makan bersama di kamar para hyung atau para maknae. Sesuai mood mereka.
Selain karena malas untuk turun ke lantai dasar, menurut mereka dengan begini jadi bisa lebih leluasa untuk mengobrol. Mengingat setiap kali Bangtan berkumpul sudah dapat dipastikan akan menyebabkan kericuhan. Akan lebih baik jika mereka berkumpul di tempat yang lebih privasi tanpa ada orang lain yang melihat interaksi mereka.
"Hyungdeul~ menurut kalian aku harus masuk ke klub ekstra apa? Sebentar lagi batas pengumpulan formulir klub tapi aku masih bingung ingin masuk ke klub yang mana." Jungkook meminta saran kepada para hyung nya setelah mereka semua menghabiskan makan malamnya masing masing.
"Ahh .. lebih baik kau masuk klub bulu tangkis saja Kookie~ Nanti kau bisa bertemu dengan hyung." Taehyung menimpali dengan mulut yang belepotan saus. Dan hal itu sukses membuat Yoongi gemas melihatnya sehingga tanpa dapat dicegah, jemari lentik Yoongi terkepal demi menjitak sayang kepala Taehyung.
"Aduh sakit hyung!" Protes Taehyung.
"Kau ini sudah Senior High School tapi cara makanmu masih sama seperti bocah sekolah dasar. Bahkan mungkin mereka lebih baik darimu. Bersihkan mulut belepotanmu itu! Merusak pemandangan saja." Nada ketus yang Yoongi ucapkan lengkap dengan ekspresi mencela khasnya mengundang tawa semua orang kecuali Taehyung.
"Hahaha .. tidak ah hyung. Aku terlalu malas melihat wajahmu setiap hari, masa iya aku harus bertemu denganmu lagi di klub." Perkataan polos Jungkook sontak membuat tawa Bangtan kian menggema dan wajah kusut Taehyung semakin menjadi jadi.
"Yak Kookie! Kenapa kau jadi ikut ikutan Yoongi hyung yang kejam sih." Protes Taehyung tak terima.
"Apa kau bilang barusan Tae? Mau aku jitak lagi heh?"
"Ampun hyung!" Taehyung seketika beringsut dibalik bahu kokoh Namjoon mencari perlindungan. Sedangkan Namjoon berusaha menghindar dengan tawa geli bermaksud tidak mau memberi perlindungan pada Taehyung.
"Lebih baik kau masuk ke klub yang merupakan hobby mu saja kookie." Suara Seokjin mengalun memberi saran pada yang paling muda.
"Eh.. benar juga hyung!" Seru Jungkook antusias karena mendapatkan pencerahan.
"Memangnya hobby mu apa Kook? Selain mengoleksi album IU sunbaenim tentunya." Tanya Hoseok.
Seketika raut antusias Jungkook berubah tidak bersemangat karena menyadari sesuatu.
"Tidak ada. Aku bisa melakukan banyak hal tapi aku tidak pernah merasa benar benar menyukai hal yang aku lakukan itu dan aku tidak pernah berniat untuk menjadikannya sebuah hobby. Aduh bagaimana ini hyung?"
"Aish .. ternyata menjadi orang pintar di segala hal itu tidak enak ya. Kau jadi bingung sendiri dengan apa yang benar benar kau inginkan disaat kau bisa melakukan banyak hal." Jimin mendesah prihatin.
"Bukankah Namjoon hyung juga cerdas di segala hal? Ehh.. hyung dulu mengambil klub apa saat kelas satu?." Taehyung yang sebelumnya berusaha bersembunyi di balik tubuh Namjoon bersuara setelah memastikan jangkauan tangan Yoongi dalam radius yang cukup jauh untuk mengenai kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ENEMY
FanfictionOrang bilang BENCI = Benar Benar Cinta. Apakah hal yang sama berlaku pada Min Yoongi dan Kim Jisoo yang mengklaim diri mereka membenci satu sama lain? Bahkan pertengkaran tak pernah absen terjadi diantara keduanya setiap kali mereka bertemu.