MQ-10 : First Meet You, Sister.

48.6K 3.5K 97
                                    

Bunga menatap sebuah bangunan besar dihadapannya.

"AthSanc Bar," gumam Bunga.

"Ya, tenanglah Bunga. Kita kesini bukan untuk minum, tapi kita akan menemui seseorang," ucap Justin.

Bunga mengangguk, ia segera berenang mengikuti Caroline dan Justin. Bunga mendekatkan tubuhnya pada Caroline ketika masuk ke dalam bar. Suasana para duyung yang menikmati minuman dan berjoget ria, Bunga sempat bertanya pada Caroline mengenai pesta Greet Reef dan para penduduk yang seharusnya berada di pesta itu. Caroline mengatakan jika para duyung di sini pergi secara diam-diam. Mereka tidak suka dengan pesta itu, karena terlalu membosankan. Bunga menatap Caroline dan Justin dengan bingung sebenarnya siapa yang hendak Justin dan Caroline temui saat ini?

"Agatha," panggil Caroline pada seorang mermaid yang sedang meminum winenya.
Mermaid yang bernama Agatha itu pun menoleh. Ia tersenyum ketika melihat Justin dan Caroline, Agatha berenang dan langsung memeluk keduanya.

"Oh, apa kabar kalian? Kenapa baru sekarang kalian datang kemari?" ujar Agatha.

"Kabar kami baik-baik Agatha, maaf tetapi kami memiliki urusan yang begitu penting," jelas Justin.

Agatha mengangguk paham. Ia kemudian melirik pada Bunga, Agatha tersenyum ke arah Bunga. Bunga hanya membalasnya. Ia tidak mengenal Agatha. Namun wajahnya mirip dirinya.

"Agatha, dia adalah Bunga Avoline Anderson. Putri kandung dari Raja Fernando Anderson Liquisa dan Ratu Mirabelle Anderson Liquisa," ucap Justin. Bunga membulatkan matanya ketika mendengar salah satu nama yang terasa asing ditelinganya.

"Dia adalah ibu kandungmu, Bunga," jelas Caroline pada Bunga.

"Apakah dia yang memelukku sewaktu itu, Line?" tanya Bunga.

"Iya Bunga, dia wanita yang memelukmu ketika berada di toko ikan milik Mr. Gray," jawab Caroline. Bunga merasa seperti anak yang tidak berguna. Bagaimana bisa ia tidak mengetahui nama ibunya sendiri.

"Tak perlu berpikir seperti itu Bunga, wajar jika kau tidak mengetahui nama ibumu dan ayahmu. Kau sudah tidak bertemu dengan mereka sangat lama," ucap Caroline. Bunga mengkerutkan keningnya, bagaimana bisa Caroline mengetahui apa yang sedang ia pikirkan.

"Kemarilah Bunga," ucap Justin. Bunga menatap Justin bingung, namun ia berenang mendekati Justin.

Cup

Justin mencium kening Bunga dengan sayang. Bunga mematung ketika bibir lembut Justin menyentuh keningnya, Justin terkekeh melihat wajah lucu Bunga. Ia kemudian mencubit pipi Bunga, membuat sang empunya memekik kesakitan.

"Aw... Apa yang kau lakukan Justin?" tanya Bunga.

"Tidak ada. Sekarang coba kau baca pikiranku," perintah Justin.

"Apa kau sedang bercanda Jus? Aku sama sekali tidak bisa membaca pikiran!" Bunga terkekeh ketika mengucapkan itu.

"Lakukan Bunga!" tegas Justin.
Bunga kemudian melakukan apa yang Justin perintahkan, ia mulai membaca pikiran Justin. Di awal ia merasa sedikit samar-samar, namun perlahan-lahan Bunga dapat membaca pikiran Justin dengan jelas.
Pipi Bunga memerah ketika mengetahui apa yang Justin pikirkan, Justin tersenyum ketika melihat rona merah dipipi Bunga.

"Justin apa yang kau pikirkan sehingga membuat pipi Bunga merona seperti itu?" tanya Caroline.

Justin menggelengkan kepalanya, "ini rahasia Line dan hanya aku dan Bunga yang tahu," jawab Justin. Ia memang menguci pikiranya, hanya Bungalah yang dapat membaca pikiran Justin.

Caroline mendengus kesal. Agatha tersenyum senang melihat Caroline yang sedang marah. Caroline hendak melayangkan pukulannya, namun tiba-tiba suara gaduh terdengar di luar bar.

Mermaid Queen [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang