Malam itu, angin bertiup kencang sampai menusuk masuk kedalam tulang-tulang. Pintu dan jendela yang terbuka menjadi terbanting keras karena kencangnya angin malam itu. Fahri yang malam itu terbaring diatas tempat tidurnya dengan keadaan yang lemah karena sakit dan ditutupi oleh selimut menjadi menggigil. Kakaknya yang sabar dan baik hati dengan perasaan yang khawatir akan keadaan adiknya yang terbaring lemas diatas kamarnya sana, tiba-tiba ingin naik melihat kondisi adiknya.
Dengan wajah yang kaget disaat membuka pintu kamar Fahri, Gita yang panik dengan cepat langsung menghampiri Fahri dan mengecek suhu panasnya badan Fahri.
Suhu badan Fahri bertambah panas disertai menggigil, dengan sigap Gita buru-buru mengambil sebuah air hangat yang ditaruh di tempat sedang dan sepotong kain yang disiapkan untuk mengompres Fahri yang sakit nya bertambah parah.
Setelah mengompres badan Fahri, Gita lalu meminumkannya sebuah susu hangat yang sudah dibuatnya sejak tadi. Beberapa menit setelah itu, badan Fahri yang panas dan menggigil mulai turun dan sedikit demi sedikit menjadi membaik.
"Kak, Ayah Bunda udah pulang?" tanya Fahri yang baru sadar.
"Belum Ri, kemungkinan jam-jam 10 baru pulang" jawab Gita.
"Emang sekarang udah jam berapa?"
"Ini masih jam 8, nanti kak Gita tanya Ayah sama Bunda kalau udah sampai dirumah. Bilang, Fahri nyariin"
"Emang Ayah dan Bunda lembur lagi yah?"
"Kayaknya sih gitu Ri, yaudah kamu istirahat aja"
"Yaudah kak, Fahri istirahat dulu. Kak Gita juga tidurnya jangan kemalaman"
"Iya Fahri" jawabnya dengan senyuman.
Setelah itu, Gita pun mematikan lampu kamar Fahri dan menyalakan lampu tidurnya. Lalu, Gita pun keluar dari kamar Fahri dan kembali ke ruang TV untuk menunggu Ayah dan Bundanya pulang.
Dua jam setengah kemudian, suara klakson mobil pun berbunyi dari depan rumah, dan Gita langsung terbangun karena ketiduran tadi saking lamanya menunggu.
"Assalamu'alaikum" Ayah dan Bundanya pun telah tiba dirumah.
"Wa'alaikum Salam" jawab Gita.
"Gita kamu belum tidur?" tanya Bundanya.
"Belumlah Bun, kan nunggu Ayah sama Bunda pulang"
"Makasih yah sayang, yaudah kamu pergi tidur sana pasti udah ngantuk kan?" kata Bundanya.
"Bunda sama Ayah gak nyariin Fahri?"
"Pasti Fahrinya udah tidur kan?" jawab Ayahnya.
"Iya Yah, Fahri sakit"
"Tapi udah membaik kan?" tanya Ayahnya.
"Iya Yah, tapi..?" kata Gita terputus.
"Udah Git, Ayah sama Bunda mau istirahat dulu" kata Ayahnya.
"Tapi Fahri nyariin Ayah sama Bunda"
"Yaudah, bilang sama Fahri besok aja, Ayah sama Bunda lagi capek. Okey?" sahut Bundanya.
Gita hanya diam dan tidak menjawab dengan kalimat terakhir yang dikatakan Bundanya, malah ia sangat kecewa dengan kata-kata Bundanya yang terakhir. Setelah itu, Gita pun naik keatas untuk tidur. Tapi sebelum ia masuk ke kamarnya, ia mengecek kondisi Fahri terlebih dahulu dengan membuka sedikit pintu kamar Fahri. Karena melihat Fahri sudah tidur dengan nyenyak dan tidak ada apa-apa dengannya, Gita pun ke kamarnya untuk istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
09 : 15 KISAH Pahlawan Cinta & Sahabat
Cerita PendekSeseorang yang terkenal dengan sebutan Pahlawan. Yang terkenal juga selalu ingin membantu orang lain, selalu menyelamatkan orang lain dan mengorbankan dirinya, selalu menolong orang lain, memikirkan orang lain tanpa memikirkan dirinya sendiri. Namun...