Mata Rara melotot sempurna melihat ada Miss Rose yang sering disebut guru kejam di SMA Alberto ini. Tidak! jangan sampai Rara berhadapan dengan gurunya itu, kalau sampai iya, sudah ke-tiga puluh sembilan mereka dipertemukan.
"Hei Taraqueen!"
Mampus
Kabur, tidak, kabur, tidak, Rara berbalik bersiap pergi menghindari Miss Rose.
"TARAQUEEN! MAU KEMANA KAMU!? " Panggil Miss Rose mencoba menyusul Rara.
Masa bodo dengan gurunya itu, Rara tetap melangkahkan kakinya menuju kelas. Miss Rose akan Rara pikirkan nanti saja.
kelas 11-3
Tok tok tok
"Maaf Pak saya telat." Ucap Rara jujur pada Guru yang sedang mengajar mapel sejarah, guru tersebut menatap Rara dengan jengah, bisa-bisanya telat hampir satu jam.
"Kenapa kamu telat?" Tanya Pak Sem berusaha sabar.
"Jadi gini, tadi sebenernya saya sudah mau sampai sekolah pak, nah pas liat jam di HP nggak sengaja liat persentase batrainya pak, terus saya kembali pulang buat isi daya, nanggung pak 99 persen." jawab Rara bohong dan ngelantur.
Krik, krik, krik
Hahaha.. Seketika itu juga tawa Anak - Anak meledak. Sedangkan Pak Sem hanya geleng - geleng mendengar jawaban Rara.
"Terus udah full 100 persen tuh Ra?" Tanya Serena. Dan semua pasang mata beralih memandangnya.
"Iyalah malah sampe 150 persen," jawab Rara polos.
"Sudah - sudah! Sekarang kamu Tara, saya hukum! hormat di bendera sampai jam pelajaran saya selesai." Ucap pak Sem tegas.
Tanpa berkata apa - apa Rara langsung keluar kelas.
Rara berjalan melewati beberapa kelas dan banyak sepasang mata yang memperhatikannya, mereka menebak jika Rara di hukum. Bukan hal aneh sebenarnya, tapi kalau sehari Rara tidak dapat hukuman, mereka akan mengadakan syukuran.
"Eh coba lihat deh lo, itu Rara kan?"
"Mana-mana?! Wah kok cantik ya,"
"Emang cantik bego!"
"Tapi adeknya lebih cakep sih pintar lagi, "
Bodo amat ya, Rara terus berjalan tidak memperdulikan pembicaraan mereka yang lagi olahraga. Lagian bukannya olahraga dengan baik supaya sehat dan kuat malah gosip.
Saat ini Rara sedang menjalankan hukumannya seperti apa yang dikatakan oleh Pak Sem. Panas! Rara menundukan kepalanya mengurangi sedikit cahaya matahari yang menyengat di wajahnya.
"Hei"
Tiba - tiba ada yang menepuk bahu kanan Rara.
"Ya?" Respon Rara.
Saat Rara melihat ke arah seseorang itu,
Woah! gantengnya ni cowok
Duh itu rambutnya tipe-tipe gue
Idungnya pengen gue cubit, suer
Ah Tapi nggak bisa ngalahin pacar gelap kedua gue Mario Maurer
"Ya?" Respon Rara ramah, namun tidak dengan tingkahnya, dia terang-terangan memperhatikan cowok tersebut. Sampai-sampai kepala Rara naik turun, benar-benar memalukan.
Yang diperhatikan Rara mengerutkan keningnya,
"Hei." dia menyadarkan Rara dengan menjentikkan jari tepat di depan muka Rara.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM NOT THEM
Fiksi RemajaHIATUS (Maaf, belum bisa lanjutin cerita ini) Karena beberapa alasan "Kenapa Mom berubah kepadaku? aku lelah Mom, lelah mencari cara supaya Mom kembali seperti dulu lagi. Aku tau kalau kejadian itu adalah salahku, Mom juga sudah memaafkannya. Apa ak...