JOURNEY 3

183 27 3
                                    

Hari sabtu,tidak ada kegiatan mengajar dan belajar di sekolah dasar hingga sekolah menengah, jadwal luhan hari ini adalah mengikuti klub penelitian pada pagi hari lalu bekerja. Kini, remaja cantik itu bersiap untuk melanjutkan langkahnya ke tempat kerja yang berjarak 5 menit dengan berjalan kaki dari sekolahnya.

"luhan, aku duluan yah!" Luhan tersenyum pada beberapa teman satu klub nya yang beranjak pulang. Mereka mungkin akan langsung bersantai di rumah atau melakukan hobinya, luhan masih harus bekerja untuk menambah tabungan. Saat melewati lapangan sepakbola, langkahnya ia hentikan sebentar, ia tertarik pada para pemain yang sibuk berlatih untuk pertandingan, sepak bola memang hobinya tapi ia memutuskan untuk tidak mengikuti klub itu saat masuk sma karena kondisinya tidak mendukung untuk membuat ia bisa menghabiskan waktu dengan hobi. Ia hendak berjalan pergi saat minho teman satu klub selama smp dulu berlari mendekatinya.

"Hoi, luhan. Mau bermain sebentar?" Ujar minho

" kau tau jawabanku. Saat ini aku sedang sibuk dengan hobiku yang lain" jawab luhan sambil tercengir, membuat minho menaikkan alis bingung.

"mencari uang" lanjut luhan. Minho benar-benar menyayangkan keinginan luhan untuk tidak bermain sepakbola lagi. Luhan dulu adalah kapten tim dimana ia adalah anggota timnya, minho sangat kagum akan bakat alami luhan mengolah bola dan mengatur, assistnya luar biasa, tapi apa mau dikata, saat luhan sudah mengambil keputusan ia menghormati itu. Setelah berpamitan dengan minho luhan kembali melangkah ke arah taman kota, dibagian kanan disediakan kios kecil untuk para pedagang yang tertata dengan sangat rapi. Ia segera memasuki stan kios tempat ia bekerja dan menyiapkan segala sesuatunya termasuk memakai seragam berwarna coklat muda yang sama dengan apa yang dijualnya. Buble tea.

Jika luhan berada di taman untuk bekerja maka pemuda berkulit tan bernama kai kini sedang sibuk mendengarkan lagu lewat perangkat musiknya sambil tiduran diatas rumput di tengah taman, di sekitarnya banyak orang-orang lain yang sedang berpiknik ataupun berolahraga. Ia datang sendiri, tidak ingin diganggu siapapun saat ia tengah sibuk mencari inspirasi untuk pertunjukkan tari berikutnya. Haus, membuat kai bergerak dari tempatnya berjalan kearah kios-kios berada. Matanya masih sibuk memilih saat ia menangkap kios buble tea.

"Sekali-kali mencoba minuman kesukaan tuan pucat itu sepertinya oke" kai berjalan mendekat, melihat daftar minuman sebelum memutuskan buble tea coklat sebagai penghilang rasa hausnya.

"aku ingin buble tea coklat sat...eh...kakak ip...luhan?"kai sedikit terkejut saat melihat penjual yang berdiri di depannya. Luhan hanya tersenyum tipis.

"mau minum denganku?" Tawar kai. Kini mereka berdua duduk di meja yang berada di depan kios buble tea luhan. "Apa tidak apa kau duduk santai di sini?"

Luhan menoleh dan mendesis "kau yang mengajakku mengobrol tadi, dasar, lagipula masih pukul 11. Belum waktunya jam ramai aku masih bisa santai "

"Sejak kapan kau juga jadi penjaga kios buble?aku sering kesini tapi baru melihatmu"

"Aku baru saja bekerja disini sebulan lalu. Shift ku sore hingga malam baru hari ini aku dapat shift pagi hingga siang"

"Hmmm...oh, ya aku dengar kau berhasil mendapat beasiswa ke SM university . Selamat"

"Darimana kau tahu?klan besar benar-benar membuatku kagum, apa sekarang info tentangku adalah salah satu bagian dari top news dikalangan kalian?"

"Wow, jika kau tidak lupa siapa matemu, dia pewaris klan besar, tuan xi, info tentangmu adalah topik menarik bagi mereka yang haus gosip" luhan terkikik mendengarnya.

"kalo begitu aku bisa sekalian mengiklankan barang-barang yang kujual, hitung-hitung hemat pamflet, tolong kau tambahi info itu saat mereka bertanya tentangku"

JOURNEY (BOYXBOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang