Chapter 2

65 5 0
                                    

W.A.R.N.I.N.G.T.Y.P.O

•••

Ini adalah Hari keempat aku sekolah dan masih menjalani ritual yaitu "MOS" taulah pasti singkatannya aku kemarin gak masuk karena aku berusaha untuk menerima kenyataan tapi Kak Brian udah masuk Kemaren dan bersikap enggak ada apa-apa ,berusah tegar, dan berusaha tersenyum tulus. Sekarang aku lagi nyari tanda tangan Kakak Kelas tinggal 10 orang lagi cuman diberi waktu sampai besok pulang sekolah.

Aku duduk dan melihat Halaman sekolah yang ramai yah seperti biasa ada yang main Futtsal.

"Eh Acha"ucap seseorang Aku menoleh ternyata Kak Brian.

"Emm"hanya itu karena dari kepergian Mama aku jadi pendiam.

"Semangat dong dek"ucapnya sambil duduk disebelahku, dia mengambil Satu Earphoneku "oh Lagu Amnesia 5 Second Summer"lanjutnya.

Banyak Kakak kelas yang berlalu lalang melewati kami mereka melihatku Iri, tanda tanya, benci, dll. Aku biasa-biasa aja tapi kalau didalam hati sih Risih diliatin Tatapan bermacam-macam kaya gitu. Aku mencopot Earphone di telinga Kak Brian dan pergi.

"Mau kemana Dek?"tanyanya, tapi aku gak menjawab.

Tiba-tiba ada yang menarik Rambutku ke WC ternyata Kakak Kelas Cewek kalau diliat penampilan dari baju yang diketatin Pake rok Span sampe Lutut dan dandanan Anehnya itu bisa ditebak kalau dia itu Cabe.

"Heh Bitch ngapain lo deket-deketin cowok gue gak punya malu yaa!!"ucapnya.

"Udah sih kasih pelajaran aja"kata Antek-anteknya.

"Heh Kak gak usah salah paham ya dia itu Kakak Gue dan Kakak Gue itu gak pernah punya cewek cabe kaya lo gak usah ngaku-ngaku deh kalo gue jadi lo gue mah malu ya paling Juga lo diluan nembak Kakak gue dan ditolak!"ucapku ketus dia langsung Emosi, dia Jambak rambutku aku langsung mengambil Handphone dan Nelpon Kak Brian.

"Kak Brian.... ada Cabe yang nyiksa gue dikamar mandi, gak jauh dari tempat gue duduk tadi"ucapku langsung mematikan Handphoneku dia ketawa gak jelas gitu.

"Hahaha gak mungkin ya lo Adeknya Brian"ucapnya sambil ketawa kaya nenek Lampir.

Gak lama pintu kamar mandi kebuka dan melihatkan Sosok cowok yang pasti Kak Brian.

"Heh Lo ngapain Jambak Adek Gue!"ucapnya To the point.

Nenek Lampir itu langsung kaget dan melepaskan Rambutku. Kak Brian mukanya bener-bener murka dan Si Nenek Lampir itu ketakutan.

"Gu...gue gak bermak-"ucap Nnek Lampir langsung dipotong.

"Apa gak bermaksud gue gak mau liat lo lagi kalau lo muncul dihadapan gue abis lo dan itu juga termasuk buat Antek-antek lo itu ngerti, pergi sekarang!"ucapnya mereka langsung pergi Kak Brian langsung meluk aku dan membawaku kekelas dia.

Dikoridor banyak ngeliatin aku dan Kak Brian ya mayoritas kaum Hawa aku merasa akan dilahap habis-habis sama mereka tanpa ada yang tersisa.
Sampai dikelas semua murid pada ribut, seketika hening kirain mereka mungkin guru.

"Kampret lo kirain gue guru"ucap Cowok yang lagi duduk dimeja "lo bawa sapa Pacar lo kirain gue lu Homo, gara-gara gak punya perasaan sama cewek. Lumayan lah pilihan lo"lanjutnya.

"Bapak lo edan dia ini Adek gue dan gue bukan homo ngerti lo"ucap Kak Brian ketus.

Kak Brian nyuruh duduk dibangku Kak Brian dia langsung ngasih minum dan Roti lapis. Dan menanyakan ada yang luka atau enggak terus mengusap palaku membuat rambutku jadi berantakan.

"Anjir Adek Kakak Romantis banget sih, iri gue"ucap cowok tadi.

Tiba-tiba ada anak cowok masuk dengan seragam udah dekil dan baru masuk kelas.

"Darimana lo Xel?"tanya Kak Brian.

Jadi Kak Brian kenal dengan cowok ini. Kalau penampilannya kayanya brandalan masa iya si Kakakku juga kaya dia gak mungkin kan aku harus PostiveThingking aja lah.

"Abis dihukum suruh Bersihin gudang sama main Basket tadi"ucapnya dan melempar tasnya di bangku kosong kak Brian "itu sapa lo yan?"lanjutnya.

"Adek gue, lo dihukum gara-gara telat atau ngerokok di Taman belakang sekolah?"Ucap Kak Brian.

"Telat" jawabnya singkat dan menyuruhku untuk minggir untuk masuk ketempat duduknya.

Dia melipatkan tangan dan tertidur. Aku menatapnya dia ngerokok kenapa? Kok bisa?.

"Lo kenapa dek?"tanya Kak Brian.

"Gak ya udah gue mau cari tanda tangan Yang lain byee"ucapku jalan meninggalkan Kelas Kak Brian.

•••

Aku udah ngumpulin semua tanda tangan OSIS sang kasih ke Seketaris Umum OSIS namanya Kak Laura Shabita dia cantik,tinggi, ramah, dan baik cocok buat Kak Brian hehehe.

Selesai itu baru aku keparkiran nunggu Kak Brian. Aku udah berkali-kali Nelpon dia tapi tetep aja gak diangkatan ngelunjak banget nyuruh Adeknya nunggu 1 jam. Dan ada anak cewek nyamperin aku kayanya angkatan aku juga.

"Hay"ucapnya.

"Hay juga, kenapa?"ucapku.

"Boleh kenalan?"tanyanya.

"Boleh"jawabku.

"Nama gue Fenita Anggreini"ucapnya.

"Gue Angela Acha Azahra. Salken"ucapku tersenyum.

"Salken juga. Emmmm, gue diluan ya"ucapnya

Gak lama dari itu Kak Brian Dateng aku cemberut dan melipat tanganku.
Dia malah tersenyum miring sampai didepanku dia gelitikin aku.

"Udah kak Geli hahaha"ucapku.

"Jangan cemberut makanya"ucapnya.

"Hahaha iya"ucapku dia langsung berhenti dan mengelus puncak kepalaku. "Ih berantakan loh kak"lanjutku ketus

"Mau kaya mana aja kamu tuh tetep Cantik dan Manis"ucapnya aku udah kebal digodain Kakakku yang satu ini.

AchaWhere stories live. Discover now