Syara selalu menyembunyikan perasaannya semenjak temannya Shasa memberitahu kepada Kak Dito , jika Syara menyukainya. Hal yang dilakukan Shasa, membuat sikap Kak Dito terhadap Syara berubah dan pada akhirnya Kak Dito menjauh.
Syara menyesal, karena ia memberitahu Shasa tentang Kak Dito. Kenapa Kak Dito harus ngejauh dari gue? batin Syara. Batin Syara sangat tertekan dan serasa ingin bunuh diri. Tapi, itu takkan mengubah nasibnya yang dijauhi oleh Kak Dito. Dan Syara pun tak dapat mengkambing hitamkan Shasa, yang pada dasarnya, Shasa ingin membantunya untuk mendapatkan Kak Dito, tapi cara yang di ambil Shasa salah.
Pada akhirnya, Syara hanya bisa pasrah dan meratapi nasibnya yang di jauhi oleh Kak Dito, ia selalu ingin menangis jika mendengar nama Kak Dito.
Semenjak saat itu, Syara tak ingin lagi mengumbar tentang perasaannya terhadap orang lain kepada khalayak.
Namun, kini kesedihan Syara mulai memudar dan ia mulai berusaha move on dari Kak Dito. Ketika, di pagi hari yang cukup cerah, di koridor lantai 2, Syara akan membuka lokernya, tak sengaja temannya menyenggol tubuh bagian tangannya Syara yang sedang memegang kunci loker.
Dan diluar kendalinya, kunci lokernya terlempar dan terseret ke arah depan pintu kelasnya. Dan ia pun berusaha untuk menangkapnya, namun seorang laki-laki berseragam sekolah keluar dari dalam kelas dan melihat kunci loker Syara berada di depan kelas, dengan cekatan laki laki tersebut memberhentikan laju kunci loker tersebut dengan ujung kakinya dan telah terlebih dahulu memungutnya dan memberikannya pada Syara.
Lalu, setelah laki-laki itu memberikan kunci loker tersebut kepada Syara, dalam sepuluh detik mata Syara dan dia saling menatap, tatapannya yang sangat dalam dan lembut, membuat pipi Syara bak buah delima. Sampai pada akhirnya Syara tak berani menatapnya lagi, kepala Syara tertunduk dan Syara berkata "Makasih, ya"
"Iya, sama-sama" balas laki-laki itu, sambil memberikan senyuman termanis kepada Syara yang membuat dirinya serasa ingin terbang. Hah?! Dia senyum ke gue? ujar Syara dalam hati.
Syara tak pernah menyangka teman sekelasnya yang bernama Raka itu memungut sebuah kunci loker untuk dirinya dan tersenyum dengan senyuman yang manis.
Syara selalu membayangkan kejadian tersebut seharian. Dipikir-dipikir, Raka ganteng juga ya, senyumnya juga manis batin Syara, dengan bibirnya yang sedang tersenyum.
Dan terkadang Syara sering tersenyum sendiri ketika Syara membayangkan kejadian tersebut. Semenjak hari itu, Syara selalu memikirkannya, dan entah apa yang Syara rasakan terhadap Raka. Syara selalu ingin memperhatikannya dan melihatnya lagi dan lagi walaupun dari kejauhan.
Senyuman Raka yang manis, selalu membuat Syara ingin menatapnya tanpa henti. Tatapan mata Raka yang lembut, membuat Syara terhipnotis akan dirinya. Jika Syara berada didekatnya, jantungnya selalu berdegup kencang. Dan jika Raka menatapnya, pipi Syara selalu memerah, dan salah tingkah. Dan Syara merasa, ia mulai jatuh cinta kepada Raka
Syara selalu ingin bercerita tentang Raka kepada teman-temannya, namun Syara takut kejadian yang telah lalu terulang kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam Diam Cinta
Fiksi RemajaDalam diam, aku mencintaimu dan memperhatikanmu. Ku tak mau kau tahu jika aku mencintaimu, karena aku tak mau kejadian lama terulang kembali.